• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Senin, Maret 8, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kabar

Pelatihan Bergaya Stand up Comedi di Spemupat Ini Bikin Guru Bersemangat Menulis

Rabu 13 November 2019 | 15:38
in Kabar
10
SHARES
32
VIEWS
Suasana ceria pelatihan. (Lendra Aditya Wardhana/PWMU.CO)

PWMU.CO – Ruang IT SMP Muhammadiyah 4 Kebomas (Spemupat), yang terletak di basement Kompleks Perguruan Muhammadiyah Giri, Jalan Sunan Prapen I/17 Giri Kebomas Gresik, Selasa (12/9/19), bak panggung stand up comedi. Gelak tawa mewarnai lebih dari separuh waktu yang digunakan dalam pertemuan 13 guru dan karyawan Spemupat.

Padahal dalam pertemuan yang digelar setiap Selasa dua pekan sekali itu, tema yang dibahas kali ini cukup serius, Menggiatkan Literasi di Kalangan Guru: Latihan Menulis Berita. Tapi nara sumber yang dihadirkan, yakni Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni, mampu mengubah yang serius jadi serba ngakak.

“Saya ini bisa disebut mualaf Muhammadiyah, karena aktif di persyarikatan tanpa melalui proses pengkaderan di ortom (organisasi otonom). Tidak pernah di IMM, Pemuda Muhammadiyah, apalagi Nasyiah,” ujarnya yang disambur gerrr peserta. Nasyiah adalah sebutan populer untuk ortom perempuan muda Nasyiatul Aisyiyah.

Bukan hanya itu. Saat membahas hasil praktik foto jurnalistik, Fatoni, sapaan akrabnya, membuat suasana pelatihan jadi cair penuh canda. “Hasil gambarnya kok gelap. Wah, Jenengan harus ganti HP baru Pak,” ujarnya mengomentari karya foto Dimas Hasbi Assiddiqi, yang fotonya gelap padahal dari sudut pengambilan yang sama dihasilkan foto cerah oleh peserta lain, Lendra Aditya Wardhana.

Pria kelahiran Lamongan 22 Januari 1969 itu memang tampil santai di Spemupat. Meski menyiapkan materi dalam beberapa slide, tapi dia tidak menggunakannya secara penuh. “Saya tidak akan banyak menyampaikan teori ya, langsung praktik saja,” ucapnya mengawali pelatihan.

Saat itulah dia menunjukkan sebuah foto salah satu kegiatan di Spemupat. Ini saja sudah bikin kaget peserta. “Loh, kok punya foto itu,” ucap beberapa peserta, hampir serentak.

“Namanya wartawan, ya harus bisa mendapatkan informasi eksklusif dong,” ujarnya. Dia mengaku meminta foto itu ke salah satu guru, dua jam sebelum mengisi acara.

Dari foto itulah dia mengajak peserta praktik menulis. “Bapak-Ibu pasti mengetahui peristiwa apa yang ada dalam foto ini. Sekarang tulislah sesuatu dari foto tersebut,” ajaknya sambil memandu peserta dengan empat pertanyaan: apa nama peristiwanya; di mana kejadiannya, kapan dilakukan, dan siapa yang jadi aktor penting dalam momen itu.

Semua peserta, termasuk Kepala Spemupat Nung Muawanah MPd, ikut menjawab pertanyaan itu dan mengirimkannya pada nomor WhatsApp Fatoni. “Jawaban atas pertanyaan ini jika dirangkai akan menjadi berita. Tapi beritanya ini baru tahap pamflet. Berita pengumuman,” ujarnya yang disambar ketawa peserta. Fatoni pun memeriksa satu per satu kiriman peserta dan memberi catatan perbaikan.

Dengan catatan-catatan itulah lulusan Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Surabaya itu memasukkan teori-teori menulis yang baik secara ‘diam-diam’. Misalnya bagaimana menulis yang benar tentang singkatan dan akronim, ketika mengoreksi kiriman peserta tertua Sugeng Santoso, guru Kemuhamadiyahan, yang menulis akronim Spemupat dengan huruf kapital SPEMUPAT.

Agar tidak sekadar pamflet, sambungnya, maka berita yang sudah memenuhi unsur apa (what), siapa (who), kapan (when), dan di mana (where) itu harus diperdalam dengan pertanyaan mengapa (why) dan bagaimana (how). Yakni dengan memberikan deskripsi peristiwa dan konfirmasi alias wawancara pada nara sumber.

Usai menjelaskan beda berita pamflet dengan berita mendalam, ayah lima anak itu meminta peserta untuk menulis ‘bukan berita pamlet’ dan mengirimkannya pada HP pribadinya. Dari situ Fatoni kembali memberikan catatan yang juga langsung dikaitkan dengan teori. Misalnya ketidakbolehan menulis opini dalam berita.

“Cantik itu opini atau fakta?” tanyanya pada peserta yang dalam tulisannya memasukkan kata cantik. Menurut Fatoni cantik itu subjektif. Karena itu kata cantik itu masuk kategori opini. “Sebaiknya dideskripsikan, misalnya kulitnya putih atau wajahnya tirus. Sebab ada loh hidung pesek tapi cantik,” kata dia yang disambut tawa peserta karena ulah salah seorang yang mengaku cantik tapi hidungnya tidak mancung.

Yang juga banyak menjadi catatan, adalah tulisan bergaya proposal yang diawali dengan latar belakang atau tujuan kegiatan. “Cirinya, tulisan itu diawali dengan frase ‘dalam rangka’,” ujarnya.

Baca Juga:  Menulis, Paling Cocok saat Wabah
Peserta pelatihan ‘berebut’ mengambil gambar Mohammad Nurfatoni (kiri) sebagai objek foto. (Dimas Hasbi Assiddiqi/PWMU.CO)

Dengan gaya pemberian materi seperti itu Direktur Cakrawala Print Sidoarjo itu ingin menekankan bahwa menulis berita itu gampang. “Ternyata semua bisa menulis kan?” tucapnya. Hanya, sambungnya, perlu rajin praktik. Sebab, sebenarnya menulis itu cuma perlu tiga hal: menulis, menulis, dan menulis. “Jadi, menulis itu hanya soal motivasi, soal niat. Penulis top pun kalau males nulis ya gak akan punya karya lagi,” ujarnya.

Fatoni memotivasi peserta agar tak perlu takut menulis berita. “Toh nanti ada redaktur yang mengeditnya,” ucapnya sambil membeberkan teori belajar menulis berita ala stabilo.Dia mejelaskan, di PWMU.CO ada mekanisme belajar dengan stabilo. Kontributor yang beritanya dimuat, naskah sebelum dan sesudah terbit harus diprint dan diberi stabilo pada perubahan-perubahnnya. “Cara belaja seperti ini efektif. Beberapa kontributror terbaik PWMU.CO belajar dengan cara seperti ini,” ujar Anggota Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik itu..

Praktik ketiga dalam pelatihan itu adalah menulis berita kegiatan ini. Sebelum menulis, Fatoni mewanti-wanti agar menyiapkan perangkat pendukung berita, yaitu foto. “Di media online, tanpa foto, berita itu seperti tubuh tanpa wajah,” kata dia.

Baca Juga:  DNA Muhammadiyah, Bisakah Direkayasa Genetika?

Dia lalu meminta peserta mempraktikkan cara memotret yang sesuai kaidah jurnalistik, yaitu membuat foto yang berbicara. “Karena sebenarnya foto itu bisa mewakili seribu kata,” terangnya. “Jangan lupa juga komposisi dan pencahaan foto. Dan jangan mometret degan poisisi potrait, karena template web landscape.”

Saat praktik foto inilah suasana jadi gaduh baik oleh gerakan maupun tawa peserta. Kegiatan peserta yang saling mencari sudut pengambilan yang terbaik menimbulkan kelucuan.

Ada yang ke depan, ke samping kanan- samping kiri. Ada yang sambil berbaring atau berongkok. Ada pula yang mengatur-atur posisi nara sumber. Ada yang menyalakan lampu tambahan agar suasana lebih terang. Ada yang mematikan layar LCD untuk menghilangkan backligth.

Yang juga bikin heboh, Fatoni terlihat seperti foto model saat semua guru mengarahkan kamera HP-nya untuk mengambil gambar terbaik. Sebab, dia selalu mengingatkan ketika pengambilan gambar jangan berdiam tempat. “Seorang jurnalis harus berani saat mengambil gambar, jangan berdiam diri di tempat duduk kemudian ambil gambar. Kecuali kameranya ada tele lensa-nya,” katanya sembari dia menunjukkan gambar-gambar foto melalui slide power point.

Berfoto bersama usai pelatihan. (Lendra Aditya Wardhana/PWMU.CO)

Sayangnya, sebelum tugas menulis ketiga selesai, waktu sudah menunjukkan pukul 17.15. Acara yang dimulai pukul 15.00 itu harus segera diakhiri. Karena itu setelah membahas hasil foto, Fatoni meminta peserta menuliskan berita dari rumah. “Tulisan terbaik akan dimuat di PWMU.CO,” ujarnya.

Nung Muawanah mengatakan, dengan hadirnya Pemimpin Redaksi PWMU.CO, diharapkan bisa memacu semangat guru untuk menulis. Menurut dia kegiatan ini termotivasi dari pernyataan Ketua Majelis Dikdasmen PDM Gresik Dodik Priyambada. “Bu Nung, kok berita dari Spemupat sepi,” ujarnya menirukan Dodik.

Nung menjelaskan, peningkatan mutu sudah menjadi program sekolah agar sekolah ini menjadi lebih baik kualitasnya. “Tidak hanya pada sisi siswanya, akan tetapi guru dan karyawan Spemupat ada nilai plusnya,” katanya. Kegiatan ini, lanjutnya, sekaligus sebagai aktualisasi peningkatan mutu SDM guru dan karyawan dalam hal penulisan jurnalistik.

Dia bersyukur pelatihan kali ini disambut antusias oleh peserta. Menurut Nung, ini kali ketiga dia mendatangkan wartawan, tapi tidak ada yang seantusias ini. “Kali ini pembicara memberi bimbingan awal menulis sangat mudah,” ucapnya. (*)

Kontributor Dimas Hasbi Assiddiqi, Makhbub Zunaidi, Erna Hidayati, dan Fristy Novida.

Baca Juga:  Positif Tembus 300 Ribu, Pemerintah Masih Klaim Baik?
Tags: Mohammad NurfatoniSpemupat
Share4Tweet3SendShare

Related Posts

Presiden yang Terhormat atau Presiden yang Saya Hormati?
Kolom

Presiden yang Terhormat atau Presiden yang Saya Hormati?

Kamis 4 Maret 2021 | 18:54
189
Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO
Milad PWMU.CO

Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Minggu 28 Februari 2021 | 00:01
213
Belum Sebulan Bergabung PWMU.CO, Langsung Dapat Vitamin Menulis
Milad PWMU.CO

Belum Sebulan Bergabung PWMU.CO, Langsung Dapat Vitamin Menulis

Sabtu 27 Februari 2021 | 13:49
173
Empat Trik Dasar Menulis Softnews, Berita Rasa Sastra
Kabar

Empat Trik Dasar Menulis Softnews, Berita Rasa Sastra

Kamis 25 Februari 2021 | 20:59
166
Pesan Terakhirnya tentang Tulisan yang Menggetarkan
Kabar

Pesan Terakhirnya tentang Tulisan yang Menggetarkan

Selasa 23 Februari 2021 | 21:01
178
‘Sulap Kelas Jadi Studio’ Bawa Berlian School Ngopi Bareng Den Budi
Kabar

‘Sulap Kelas Jadi Studio’ Bawa Berlian School Ngopi Bareng Den Budi

Selasa 23 Februari 2021 | 07:26
121

Discussion about this post

Berita Terbaru

BIK Virtual, Biasakan Siswa SD Muhida Bangun Malam

BIK Virtual, Biasakan Siswa SD Muhida Bangun Malam

Senin 8 Maret 2021 | 16:16
Versi Supersemar

Naskah Supersemar ternyata Ada Empat

Senin 8 Maret 2021 | 15:12
Aisyiyah dan Umsida Evaluasi Program Pendampingan Panti

Aisyiyah dan Umsida Evaluasi Program Pendampingan Panti

Senin 8 Maret 2021 | 14:56
New Normal dan Roller Coaster Berhantu, kolom inspiratif ditulis oleh Anwar Hudijono, independent columnist.

Moeldoko di Antara Pandemi Politik

Senin 8 Maret 2021 | 14:35
Pertama Terjun Langsung Liput Prof Din Syamsuddin

Pertama Terjun Langsung Liput Prof Din Syamsuddin

Senin 8 Maret 2021 | 13:29
Perjalanan Lima Hari Sudex Musasi-Mulan

Perjalanan Lima Hari Sudex Musasi-Mulan

Senin 8 Maret 2021 | 11:24
Saat Dewan Sughli Sidoarjo Merawat Pusdiklat HW

Saat Dewan Sughli Sidoarjo Merawat Pusdiklat HW

Senin 8 Maret 2021 | 10:20
Cerita Pak AR Tinggal di Kontrakan yang Dihuni Jin ini mencuplik buku Biografi Pak AR karya Sukriyanto AR—anak Pak AR. Yang menerbitkannya Penerbit Suara Muhammadiyah, Mei 2017.

Kisah Pak AR Nyaris Makmum pada Orang Gila

Senin 8 Maret 2021 | 09:30
Cerita Lazismu Jatim Dapat Wakaf Ganda: Vario dan Xenia

Cerita Lazismu Jatim Dapat Wakaf Ganda: Vario dan Xenia

Senin 8 Maret 2021 | 08:19
Sesat pikir produk asing

Sesat Pikir Benci Produk Asing

Senin 8 Maret 2021 | 07:16

Milad PWMU.CO

Pertama Terjun Langsung Liput Prof Din Syamsuddin
Milad PWMU.CO

Pertama Terjun Langsung Liput Prof Din Syamsuddin

Senin 8 Maret 2021 | 13:29
245

Moh. Hilman Sueb: Pertama Terjun Langsung Liput Prof Din Syamsuddin Pertama Terjun Langsung Liput Prof Din Syamsuddin, penulis Moh. Hilman...

Read more
Dari ‘Yang Penting Menulis’ Menjadi ‘Menulis yang Penting Bagus’

Dari ‘Yang Penting Menulis’ Menjadi ‘Menulis yang Penting Bagus’

Jumat 5 Maret 2021 | 21:37
144
Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO

Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO

Rabu 3 Maret 2021 | 08:17
149
Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Selasa 2 Maret 2021 | 05:56
349
Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Senin 1 Maret 2021 | 20:21
183

Berita Terpopuler

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    320698 shares
    Share 128279 Tweet 80175
  • Emil Dardak: Budidaya Porang Sangat Menjanjikan

    17028 shares
    Share 6811 Tweet 4257
  • Arloji KW Moeldoko dan KLB Original

    3504 shares
    Share 1402 Tweet 876
  • Teladan Buruk sang Jenderal Pensiunan

    14109 shares
    Share 5644 Tweet 3527
  • Dakwah Digital Tak Sekadar tentang Konten

    78724 shares
    Share 31490 Tweet 19681
  • Kisah Peluru Menembus Kopiah Ki Bagus Hadikusumo

    447 shares
    Share 179 Tweet 112
  • Din Syamsuddin: KLB Deli Serdang Rusak Tatanan Demokrasi

    379 shares
    Share 152 Tweet 95
  • Jamu Tolak Virus Corona ala Berlian School

    2022 shares
    Share 809 Tweet 506
  • Demokrasi Kambing dan Bebek

    551 shares
    Share 220 Tweet 138
  • Muhammadiyah Kembali Luruskan Kiblat Pendidikan Nasional

    1451 shares
    Share 580 Tweet 363
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In