PWMU.CO-Ikwam SD Muhammadiyah 1-2 Taman (SD Mumtaz) Sidoarjo menggelar Pengajian Akbar bersama Ustadz H. Bangun Samudra di Aula Mas Mansyur PCM Sepanjang, Sabtu (16/11/2019). Tema yang dibahas keluarga sebagai ladang pahala.
Pengajian dihadiri ratusan orang terdiri dari wali siswa, guru, karyawan, Kepala SD/MI Muhammadiyah, kepala sekolah se-AUM Sepanjang, PRM, PRA, ketua Iwama, dan para simpatisan.
Di awal tausyiah Bangun Samudra menyampaikan, tempat yang paling baik di dunia salah satunya majelis taklim. ”Majelis ilmu seperti ini, tempat ini ibarat taman surga, karena ini taman surga maka yang ada di sini, dan yang hadir di sini tentu hal yang baik pula. Seperti bapak ibu semua,” katanya.
Ikwam SD Muhammadiyah mempunyai program sangat baik mengadakan majelis ilmu seperti ini yang difasilitasi sekolah. ”Di tempat lain ketika bapak pergi bekerja, ibu-ibu malah thowaf di mall,” selorohnya yang mengundang tawa hadirin.
Mantan pastur ini mengatakan, kekuatan Islam yang luar biasa yaitu doa. Dijelaskan pada surat Al Mukmin ayat 60. ”Jangan meremehkan doa. Karena doa memiliki potensi besar dapat mengubah sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin, yang tidak baik akan jadi baik,” tandasnya.
Maka, sambung dia, jangan tanggung-tanggung bila meminta dan berdoa kepada Allah swt. ”Sebagai contoh berdoalah meminta mobil Toyota Camry meskipun pada akhirnya dikabulkan mendapatkan mobil carry,” ujarnya yang membuat hadirin tertawa.
”Mungkin itu terbaik dan sesuai kebutuhan kita. Kita tetap bersyukur,” kata ustadz yang dulu bernama lengkap Christian Bangun Samudra. Kini nama Christian diubah menjadi Charis.
Lulusan Seminari Malang ini bercerita, kedahsyatan doa ini telah dialami sendiri. Di awal dia muallaf di Masjid Sunan Ampel Surabaya berdoa kepada Allah swt ingin berhaji dengan gratis.
”Alhamdulillah, hanya jeda beberapa tahun saya dapat beribadah haji tanpa biaya. Gimana gak gratis wong saya sebagai pembimbing ibadah hajinya,” katanya dengan logat Suroboyoan.
Kedahsyatan doa kedua terbukti lagi ketika berhaji di Tanah Suci dia memohon kepada Allah swt agar orangtua dan semua saudaranya bersama suami istri dan anak-anaknya masuk Islam.
“Alhamdulillah doa saya terkabulkan. Semua keluarga saya sekarang memeluk Islam. Saya berpesan jangan berhenti berdoa dan memohon hal yang baik kepada Allah swt pasti dikabulkan,” tuturnya.
Dia menjelaskan, Allah swt pasti mengabulkan, membalas doa-doa kita dengan empat kriteria. Pertama, doa diijabah oleh Allah langsung diberikan seperti apa yang kita minta.
Kedua, doa yang kita panjatkan kepada Allah swt ditunda pemberiannya. Bisa satu pekan, satu bulan, bahkan bertahun-tahun baru dikabulkan.
Ketiga, doa yang kita minta sekarang, tetapi diberikannya pada anak keturunan kita. ”Sebagai contoh seseorang meminta dalam doanya ingin mempunyai rumah seluas 500 m2. Allah mendengar doa tersebut dan dikabulkan tapi diberikan kepada anaknya melalui perusahaan tempat anaknya bekerja sebagai bonus telah bekerja dengan baik,” paparnya.
Keempat, doa yang kita panjatkan kepada Allah diberikan di hari akhir sebagai ampunan dosa dan kebahagiaan. ”Jadi jangan bosan-bosan memohon doa kepada Allah swt,” tandasnya.
Ustadz yang muallaf sejak 1997 ini juga menyampaikan bila ingin membangun keluarga sebagai ladang pahala, menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warohmah, mencontoh Rasulullah saw.
Kuncinya ada empat. Pertama, taaruf, yaitu saling mengenal satu sama lain dengan pasangan hidup kita. Kedua, tafahum, yaitu saling memahami satu sama lain, memahami secara mendalam kondisi pasangan. Baik segala kekurangannya maupun kelebihannya.
Ketiga, taawun, yaitu saling menolong, saling membantu dalam pekerjaan rumah tangga. ”Bila semua itu dapat kita lakukan, maka tumbuh kebahagian dalam keluarga kita, maka dengan demikian benar-benar keluarga kita merupakan ladang pahala untuk kita,” ujarnya. (*)
Penulis Arif Yuli Purwanto Editor Sugeng Purwanto