PWMU.CO – Salah satu ciri orang-orang yang diberikan keberuntungan oleh Allah adalah orang yang menjaga amanat. Namun, menjaga kepercayaan itu tidak semudah mengucapkannya. Betapa banyak janji-janji para pemimpin, tapi mereka mudah lupa pada apa yang diucapkannya.
Demikian intisari tausyiah yang disampaikan oleh Ali Shodiqin, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Modo dalam acara Rihlah Ramadhan, di Masjid Jauharo Ali Muhammadiyah Dusun Guwo, Desa Yungyang, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan, Sabtu (2/7).
(Baca: Kisah Terusirnya Tokoh Muhammadiyah Yungyang dari Mushala, tapi Akhirnya Dapat Hadiah Masjid dan Dirobohkannya Masjid Kami, Sebuah Kisah Nyata Intoleransi Mayoritas pada Minoritas)
“Menjaga kepercayaan salah satu mutiara dalam Muhammadiyah, yang harus senantiasa dijaga. Inilah modal yang selalu melekat dalam gerakan kita,” kata Shodiqin.
Muhammadiyah, lebih khusus di Cabang Modo, kata Shodiqin, telah banyak mendapat amanat berupa wakaf tanah. “Dalam 2 tahun terakhir ini PCM Modo mendapatkan amanat untuk mengelola tanah wakaf di 4 titik. Amanah ini karena Muhammadiyah mampu menjaga kepercayaan dan tidak pernah menyelewengkan.”
(Baca juga: Tentara Ini Jadi Ketua Ranting Muhammadiyah dan Wakafkan Rumah-Tanahnya untuk Dakwah) dan Pentingnya Warga Muhammadiyah Bangga dengan Rumah Sendiri)
Shodiqin menjelaskan, tugas pimpinan dan anggota Persyarikatan adalah menjaga kepercayaan itu. Agar di masa depan generasi kita mampu untuk mempertahankanannya. “Maka cara yang ampuh adalah keteladanan dan jangan pernah terbersit untuk mengkhianati amanat ini,” kata
Dalam kesempatan ini, juga diserahkan 31 bungkus sembako untuk fakir miskin dan janda oleh Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Modo. (M Su’ud)