PWMU.CO – Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik mengadakan Gerakan Perempuan Mengaji di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Gresik, Jalan Raya Permata Nomor 7 Kembangan, Kecamatan Kebomas, Gresik, Ahad (15/12/19).
Ketua Majelis Tabligh PDA Gresik Hj Muyasaroh SPdI menjelaskan, Gerakan Perempuan Mengaji akan dilaksanakan rutin tiap bulan yang diikuti seluruh anggota PDA Gresik. Beberapa materi sudah disiapkan dengan masing-masing pemateri yang sudah ditunjuk pada rapat Majelis Tabligh.
Bu Muya, sapaannya, menjelaskan, ada tiga dasar yang diambil dari Alquran untuk melandasi kegiatan ini. Pertama, Surat An Nahl Ayat 97, “Siapa yang melakukan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
Kedua, Surat Mujadilah Ayat 11, “Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Ketiga, Surat An Nahl Ayat 125. “Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”
Untuk itu, Bu Muya menghimbau seluruh pimpinan dan anggota PDA untuk bisa menyempatkan waktunya untuk hadir. “Untuk kajian pertama ini (penceramah) sudah kami berikan kepada Ketua PDA Gresik Dra Uswatun Hasanah untuk menyampaikan tema Kajian Ayat-Ayat Gerakan dan Ideologi Muhammadiyah,” ujarnya.
Bu Muya mengucapkan terima kasih kepada ibu-ibu yang hadir karena sudah menghibahkan sedikit waktunya untuk Aisyiyah. “Meskipun harusnya pada hari Ahad sudah ada kegiatan lain bersama keluarga. “Semoga kajian perempuan mengaji ini bisa istiqomah dilaksanakan,” ungkapnya. (*)
Kontributor Ian Ianah. Editor Mohammad Nurfatoni.