PWMU.CO – Busyro Muqoddas mengingatkan pemimpin yang terpilih karena politik uang adalah ahli neraka. Entah itu bupati, walikota, gubernur, presiden, atau DPR.
Karena itu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu berpesan pada warga Muhammadiyah agar selektif dalam pemilihan kepala daerah serentak tahun 2020 ini.
Hal itu disampaikan dalam Tabligh Akbar di Masjid Al-Manar Sepanjang, Sidoarjo, Ahad (12/1/20).
“Pilkada tingkat I dan II akan diselengarakan serentak di tahun ini. Kalau masih ada praktik suap, kami atas nama PP Muhammadiyah menganjurkan warga untuk tidak memilih atau golput,“ ujarnya.
“Misalnya di sekitar daerah Bapak-Ibu ada dua calon wakil walikota atau bupati. Kemudian dua-duanya menggelontorkan uang dengan berbagai macam cara seperti janji umrah dan sebagainya, maka itu termasuk suap,” tegas Busyro Muqoddas.
Sebaiknya, pesan dia, calon-calon kepala daerah yang seperti itu tidak dipilih. “Karena penyuap dan yang disuap adalah ahli neraka,” dia mengingatkan.
Baca Berita Terkait
- Busyro Muqoddas: OTT WS Pelajaran bagi KPU dan PDIP
- RS Siti Khadijah Lakukan General Check-up Busyro Muqoddas
- Busyro Muqoddas: Watak Muhammadiyah Itu Nyumbang
Menurut Busro Muqoddas, pemimpin yang melakukan suap, kemenangannya tidak diridhai Allah. “Kemenangnnya palsu, fiktif. Karena menang di atas puing-puing ketidakjujuran dan tidak bermoral,” tegasnya.
Seperti dalam Surat Annisa Ayat 9 yang pengertiannya: jangan sampai lemah iman, akidah, ilmu, ekonomi dan sebagainya.
“Termasuk politik. Politik itu bisa “ngapusi”. Pesta demokrasi tentu banyak money politic (politik uang). Maka pemimpin, entah itu bupati, walikota, (gubernur), presiden, atau DPR, yang terpilih karena money politik adalah ahli neraka,” jelas mantan Ketua KPK era Presiden SBY ini.
Generel Check-up di RS Siti Khadijah sebelum Ceramah
Sebelum berceramah Busyro Muqoddas melakukan general check-up di RS Siti Khadijah Sepanang, Taman, Sidoarjo, Ahad (12/1/20) pagi.
Dari hasil pemerikasaan hipertensi, diketahui tekanan darah Busyro Muqoddas termasuk tinggi. Salah satu penyebabnya karena padatnya agenda sehingga menimbulkan kelelahan.
“Iya, tadi dari hasil cek saya. Memang faktor kelelahan. Kemarin seharian agenda di Yogya, malam tadi juga kurang tidur,” ungkapnya.
Busyro Muqoddas juga diperiksa USG Jantung. Dokter Muhammad Pradana Airlangga, mengatakan, tidak ada masalah yang berarti pada kesehatan Busyro Muqoddas. Termasuk hasil tes jantung.
“Tidak ada kelainan pada jantung Pak Busyro, semua berjalan normal, hanya saja capek yang membuat tensi naik,” katanya. (*)
Kontributor Wahyu Murti dan Emil Mukhtar. Editor Mohammad Nurfatoni.