PWMU.CO– Pembelajaran luar kelas Smamda (SMA Muhammadiyah 2) Sidoarjo dengan mengunjungi pabrik makanan camilan PT Garuda Food di Gresik, Senin (13/2/2020).
Kunjungan industri ini diikuti oleh seluruh kelas XI MIPA 1-8 yang semua berjumlah 308 siswa. Ada empat mata pelajaran yang berkolaborasi di acara ini yaitu Bahasa Indonesia, Biologi, Kewirausahaan, dan Sejarah Indonesia.
Guru pendamping Khusnul Isa MPd mengatakan, acara ini koordinasi untuk pembelajaran bersama. ”Pertama yang kami siapkan adalah Kompetensi Dasarnya (KD). Kalau dalam KD cocok dan sesuai maka kami berangkatkan siswa ke pabrik ini,” katanya.
Pembelajaran yang bertajuk Observasi Perkembangan Industri dan Pengolahan Bahan Pangan untuk Mewujudkan Jiwa Kewirausahaan di Era Industri 4.0 ini disambut antusias oleh para siswa Smamda Sidoarjo.
”Banyak hal baru yang bisa didapatkan murid-murid. Mereka tidak hanya berteori, namun bisa secara langsung mengetahui bagaimana proses produksi makanan,” kata Khusnul Isa.
”Ketika menjadi subjek pembelajaran, mereka mendapatkan pengalaman yang sangat menantang, yaitu perkembangan teknologi pangan yang pesat,” imbuhnya.
Menyusun Laporan Kunjungan
Untuk penilaian pembelajaran luar kelas ini, murid-murid diberi tugas membuat karya ilmiah dengan memakai kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
”Karena ini kolaborasi empat mata pelajaran, maka semua isi tulisan berisi tinjauan menurut mata pelajaran itu. Atau dihubungkan antar mata pelajaran lainnya. Seperti prakarya atau sejarah industri pangan untuk pelajaran Sejarah Indonesia,” kata ibu satu anak ini.
Valldynsyah Danuarta, salah satu siswa mengatakan senang dengan acara ini karena banyak hal baru yang diketahui secara langsung. ”Tidak hanya mengetahu siapa pendirinya, tetapi juga mengetahui bagaimana sejarah pabrik tersebut. Selain itu mengetahui alur produksi dari penyiapan bahan, pengolahan hingga strerilisasi produk. Tidak ketinggalan, kami juga dijelaskan tentang teknik pemasarannya,” kata siswa kelas XI MIPA 8 ini
”Dari pembelajaran luar kelas ini, kami akan membuat laporan dalam bentuk karya ilmiah. Yang sebelumnya secara materi sudah disampaikan di kelas, sehingga kami tinggal mempraktikkan,” kata Valldynsyah. (*)
Penulis Arief Hanafi Editor Sugeng Purwanto