PWMU.CO – Bakar sosis di Tahfidh Camp ala siswa Spemutu menjadi agenda yang seru dan mengasikkan.
Malam itu, Jumat (14/2/2020) suasana Masjid KH Ahmad Dahlan Gresik tampak berbeda dari biasanya. Sebanyak enam tenda berdiri di belakangnya.
Tenda ini didirikan dalam rangka Tahfidh Camp yang diadakan oleh SMP Muhammadiyah 1 Gresik bekerja sama dengan Badan Tajdied Center (BTC).
Kepala Spemutu Ahmad Ashari SPd mengungkapkan, kegiatan tahfidh ini harus disenangi anak-anak. Maka dari itu salah satu bagian dari kegiatannya adalah Fun Tahfidh.
“Fun tahfidh itu anak-anak meghafal al-Quran dan setor hafalan, tapi saya berharap mereka tidak punya beban. Biar ada bagian yang membuat rindu pada suasana Tahfidh Camp, harus ada bagian yang disukai anak-anak,” ujarnya.
Dia menjelaskan, usai setor hafalan, anak-anak bisa berkumpul untuk membakar sosis dan makanan ringan yang sudah disiapkan oleh panitia.
Wakil Urusan ISMUBA Spemutu, Machfudl Asrofi MSi mengungkapkan harapannya terhadap peserta Tahfidh Camp usai kegiatan ini berlangsung.
“Saya berharap anak-anak dapat secara mandiri, lebih intens untuk menambah hafalannya dalam kondisi yang memungkinkan untuk dilakukan,” ujarnya.
Kesan Siswa dan Orangtua
Salah seorang peserta Tahfidh Camp, Naila Kusumawati yang saat ini duduk di kelas VIII merasa senang setelah mengikuti kegiatan ini. Ia mengaku selama mengikuti kegiatan ini tidak merasa bosan dan jenuh.
“Ndak merasa bosan, karena kegiatannya asyik. Walaupun hafalan tapi setelah hafalan kami boleh bakaran sosis, pentol, dan makan snack sambil kumpul sama teman-teman di depan tenda. Semoga Tahfidh Camp II besok lebih seru lagi kegiatannya,” harapnya.
Wijayanti Kirana Setiorini, orangtua salah satu peserta Tahfidh Camp mengaku senang dengan kegiatan ini.
“Alhamdulillah kegiatan ini positif sekali. Apalagi kemarin pas acara itu tanggal 14 Februari bertepatan dengan Hari Valentine yang biasanya para remaja merayakannya dengan kegiatan yang ndak jelas. Tapi alhamdulillah, anak saya Madu jadi peserta Tahfidh Camp sehingga bisa menanamkan jiwa keislaman di dalam dirinya,” tuturnya. (*)
Dijumpai ketika hendak menjemput sang anak, Madu Maghani yang saat ini duduk di bangku kelas VIII, ia mengungkapkan apresiasi terhadap kegiatan ini.
Kontributor Awiyan Subekti .Co-Editor Nely Izzatul. Editor Mohammad Nurfatoni.