PWMU.CO – Selamat jalan Nina Yovanti Windayani NS. Salah satu Kontributor PWMU.CO dari Smamsatu Gresik itu menghembuskan nafas terakhirnya, Rabu (19/2/20).
Jenazah rencananya dimakamkan pukul Kamis (20/2/20) 09.00 WIB. Sebelumnya almarhumah dishalatkan di Masjid Faqih Usman Universitas Muhammadiyah Gresik.
Guru Bahasa Inggris kelahiran Gresik, 20 Februari 1965 itu wafat di usia 55 tahun. Ia meninggalkan suami Hilman Hadi dan seorang anak perempuan: Savira Ahadia, yang masih kuliah d Fakultas Psikologi Unair Surabaya. Selamat jalan Nina Yovanti!
Selain aktif mengajar di SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik, Nina Yovanti juga dikenal gigih menulis sebagai kontributor di portal online PWMU.CO. Ia telah melahirkan beberapa tulisan, khususnya kegiatan sekolahnya.
Testimoni Kegigihannya
Rekan sesama kontributor dari Smamsatu Estu Rahayu SAg mengatakan, Nina Yovanti mulai tertarik menulis sejak Pelatihan In House Training di sekolah. Saat itu, pihak sekolah menghadirkan Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni.
Dikisahkan, Nina Yovanti ingin pembelajaran Bahasa Inggris di Smamsatu bisa diketahui masyarakat luas. Apalagi, kata Estu Rahayu, Nina Yovanti merupakan Wali Kelas International Class Program (ICP).
Estu Rahayu menambahkan, pernah berita yang dibuat rekannya sejak pagi, baru selesai malam hari dan dikirim di atas pukul 21.00 ke redaksi. Namun, lanjutnya, tulisan itu tidak langsung dimuat. Nina Yovanti diminta melengkapi.
“Waktu itu dia menangis dan membangunkan suaminya yang baru istirahat untuk menemaninya merevisi,” kisah Estu Rahayu.
Namun, lanjutnya, karena keterbatasan ilmu tentang penulisan berita, suami Nina Yovanti hanya menyarankan supaya bersabar. Nina Yovanti tetap berusaha merevisi sambil menahan kantuk.
“Ternyata nulis berita itu gak mudah ya Bu Estu. Padahal dari pelatihan sudah saya terapkan,” ungkap Estu Rahayu mengisahkan.
Keesokan hari saat beritanya dimuat, Estu Rahayu mengatakan, Nina Yovanti tampak senang meski sambil menguap karena kantuk. “Ia pun segera membagi beritanya ke semua grup WhatsApp yang dia punya,” kata Estu Rahayu.
Kegigihan Nina Yovanti dalam menulis dibenarkan rekan kontributor lain dari Smamsatu M Ali Safa’at. Ia mengungkapkan, Nina Yovanti selalu menulis hingga larut malam, ditemani suaminya.
M Ali Safa’at mengatakan, Nina Yovanti termasuk pribadi yang pantang menyerah. “Walaupun sering dikembalikan naskahnya oleh redaktur, tapi beliau tetap semangat menulis,” ungkapnya.
Kecintaan Nina Yovanti terhadap Smamsatu Gresik dan PWMU.CO, kata M Ali Syafa’at, sangat tinggi. “Semua yang berhubungan dengan Smamsatu Gresik dan PWMU.CO pasti beliau bagikan,” ungkapnya.
Dapat Penghargaan Sekolah
Hal itu membuat Kepala Smamsatu Gresik Ainul Muttaqin memberi apresiasi yang tinggi kepada Nina Yovanti. Menurutnya, Nina Yovanti adalah orang yang sangat bersemangat menjadi kontributor PWMU.CO. “Di segala kesempatan yang bisa beliau beritakan, akan beliau tulis untuk menjadi berita menarik,” kenangnya.
Tentu berita-berita yang disampaikan, lanjutnya, sangat erat kaitannya dengan kegiatan-kegiatan Smamsatu sebagai homebase-nya. “Dari berita-berita beliau ini menjadi sudut lain berita tentang Smamsatu,” ujar Ainul Muttaqin saat ditemui PWMU.CO di rumah duka Jalan Taman Enggano Dalam III/20 GKB Gresik.
Karenanya, Ainul Muttaqin pernah memberi penghargaan kepada Nina Yovanti, Estu Rahayu, dan M Ali Syafa’at.
Apresiasi juga diungkapkan Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni yang melayat ke rumah duka, Rabu sore. Ia mengaku kali pertama bertemu Nina Yovanti saat memberi materi menulis berita dalam In House Training, 19 Juni 2019 lalu, di Smamsatu Gresik.
Dikisahkan, usai pelatihan, Nina Yovanti menemuinya dan mengatakan jika pernah mengirim ke redaksi, namun tidak dimuat. Saat itu Mohammad Nurfatoni menyampaikan permintaan maaf. “Mungkin ada yang kurang. Dan saya meminta beliau untuk kembali menulis,” kisahnya.
Sejak itulah, kata Mohammad Nurfatoni, Nina Yovanti kembali mengirim berita. Baginya, Nina Yovanti sangat gigih belajar menulis meski usianya tak muda lagi. Mohammad Nurfatoni mengaku mengembalikan naskah Nina Yovanti beberapa kali.
Ia juga mengaku kaget karena ternyata Nina Yovanti benar-benar merevisi dan mengirim kembali tulisannya. “Luar biasa, beliau tetap sabar,” ungkapnya haru.
Saat menerima berita duka, dia merasa kaget. Karena tak pernah mendengar sakit yang dideritanya. “Tapi memang sudah beberapa bulan ini beliau tidak mengirim berita,” jelas Mohammad Nurfatoni.
Menurut Ainul Muttaqin, almarhumah sudah dua bulan ini diizinkan tidak mengajar. “Beliau sakit. Tapi tak pernah mau mengatakan jika dirinya sakit. Beliau tak ingin orang lain terbebani,” ujarnya.
Sementara itu Sekretaris Mejelis Dikdasmen M. Fadloli Aziz menjelaskan almarhum sebenarnya tahun ini mendapat hadiah umrah karena pengabdiaannya sebagai guru di Smamsatu Gresik sudah 20-an tahun. “Tapi Allah menakdirkan beliau meninggal lebih dulu,” ujarnya.
Inilah Karya-Karya Jurnalistik Nina Yovanti Windayani NS.
Meski belum setahun menjadi kontributor PWMU.CO tapi almarhumah sudah menghasilkan belasan karya jurnalistik. Seperti yang bisa dibaca dalam daftar ini.
- MC Dua Bahasa Warnai Pelantikan IPM Smamsatu
- Yang Baru dari English Camp Smamsatu: Ada Tutor Sebaya
- Belajar Bahasa Inggris dengan Telekonferensi, Begini Dialognya
- Pengajian Ibu-Ibu Aisyiyah Ini Kaji soal Istiqamah dalam Surat Fussilat
- Ada ‘Satpol PP’ Ikut Lomba Memasak di Smamsatu Gresik
- Serunya Agustusan di Smamsatu: Murid Melawan Guru
- Kuliah di Inggris, Alumnus Smamsatu Ini Beri Resep Sukses pada Siswa ICP
- Harapan di Balik Pemasangan Jaket Almamater kepada Siswa Baru di Sekolah Ini
- Di Depan Wali Murid Smamsatu, Asisten Staf Khusus Presiden Ini Sampaikan Empat Cara Membangun Hubungan Baik dengan Anak
- Istimewa! Empat Personal Majelis Dikdasmen Hadir pada Pembinaan Guru Smamsatu, Ini yang Mereka Sampaikan
- Pelatihan Customer Service Smamsatu: Buatlah Pelanggan Jatuh Cinta pada Pelayanan Prima
- Pembangunan Gedung Baru 11 Lantai Smamsatu Ditarget 10 Bulan, Ini Makna Para Wanita Ikut Letakkan Batu Pertama
- Syarat Muslim Bertakwa: Menjalin Ukhuwah
Nina Yovanti memang telah pergi, tapi karya-karya tulisnya ini akan tetap ‘abadi’.
Selamat jalan Nina Yovanti! (*)
Penulis Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.