PWMU.CO – Muktamar Ke-48 Muhammadiyah akan dibuka di Stadion Manahan, Solo. Inilah penjelasan Ketua Panitia Marpuji Ali, Senin (9/3/2020) sore.
Mengutip muhammadiyah.or.id, Bendahara Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu mengatakan, Stadiun Manahan adalah satu-satunya stadium di Solo yang kapasitasnya lebih memadai karena bisa menampung 20 ribu orang.
“Ketimbang Stadiun Sriwedari yang hanya sekitar 10-11 ribu,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, di Kantor PP Muhammadiyah Jalan Cik Ditiro Yogyakarta.
Menurut Marpuji Ali, pertimbangan kapasitas ini penting, karena muktamar bukan hanya hajatan para peserta dan undangan. “Melainkan juga oleh seluruh penggembira yang hadir dari seluruh Indonesia yang diperkirakan mencapai jutaan penggembira,” ujarnya.
Menurutna, jika upacara pembukaan dilangsungkan di Stadon Manahan maka akan bisa memaksimalkan ruang luar stadium.
“Di Manahan saat ini memiliki banyak pohon yang rindang. Kemudian di setiap sudut akan ditampilkan layar proyektor bagi penggembira yang tidak bisa masuk ke dalam stadiun,” terangnya.
Di samping itu, lanjutnya, untuk pengaturan kendaran di Stadion Manahan lebih mudah karena di sekitarnya ada beberapa tanah lapangan yang bisa dimaksimalkan sebagai lahan parkir.
Selain itu, digelarnya pembukaan di Stadiun Manahan juga sebagai simbol sinergitas antara Muhammadiyah dengan pemerintahan.
Soal Kebersihan dan Rumput Stadiun
Seperti ditulis tribunnews.com Stadion Manahan adalah satu di antara enam stadion yang telah dipilih oleh FIFA untuk menjadi host penyelenggara pertandingan Piala Dunia FIFA U-20 tahun 2021.
Renovasi stadion yang menelan biaya sebesar Rp 301 miliar itu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 15 Februari 2020.
“Setelah direnovasi, Stadion Manahan menjadi fasilitas yang jauh lebih baik dan megah. Sehingga stadion ini dapat menjadi tempat penyelenggaraan pertandingan dunia,” kata Joko Widodo.
Menyinggung soal tersebut, Marpuji Ali mengatakan bawa panitia siap menjaga kebersihan dan rumput stadion.
“Kalau soal rumput sudah ada teknologi yang bisa kita gunakan untuk menutupnya. Ini juga syarat yang diajukan oleh pengelola untuk meminjam Manahan. Jika tidak ada penutup, maka di lapangan tidak boleh digunakan atau steril,” ujarnya.
Terkait masalah kebersihan, Marpuji memastikan akan ada pasukan khusus yang melakukan sweeping sampah. “Hal ini dibuktikan di acara Milad Muhammadiyah yang diselenggarakan di kompleks Mangkunegaran lalu,” ungkap dia.
Saat ini, sambungnya, panitia sedang mengusahakan kepada penggembira untuk disediakan botol minum, sekaligus di beberapa sudut dalam dan luar stadium untuk mengisi ulang air minum.
“Kalau bisa nanti panitia akan menyediakan tumbler bagi para muktamirin. Ini masih dalam proses, karena itu kita ingin menunjukkan bahwa muktamar kali ini adalah muktamar yang ramah dengan lingkungan. Ini menjadi semangat untuk kita dan merupakan pesan langsung dari Pimpinan Pusat (Muhammadiyah),” ujarnya.
Dok! Muktamar Ke-48 Muhammadiyah telah diputuskan dibuka di Stadion Manahan Solo. (*)
Penulis/Editor Mohammad Nurfatoni.