PWMU.CO – Kisah Aisyiyah Tanggul Jember menggelar rapat online menarik dan efektif. Rapat yang diikuti para pimpinan dan majelis di Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Tanggul itu dilakukan menggunakan aplikasi grup WhatsApp, Kamis (26/3/20) siang.
Rapat tersebut sengaja digelar online untuk mencegah merebaknya Covid-19 yang sedang melanda hampir di seluruh wilayah Indonesia. Instruksi pemerintah untuk stay at home dan physical distancing mengakibatkan rencana program tiga bulan ke depan harus berubah. Berikut kisah rapat online, semoga menginspirasi.
Sekretaris PCA Tanggul Humaiyah SPd membuka rapat online dengan membacakan ayat suci al-Quran memggunakan voice note. “Assalamualaikum, ibu-ibu mari kita buka rapat online kali ini dengan mendengarkan pembacaan ayat suci al-Quran. Saya akan membacakan Surat Ali Imran ayat 190–194,” tulisnya di grup WhatsApp.
Gaji Guru TK Aisyiyah Tetap Utuh
Rapat kemudian dimulai dengan laporan tiap majelis. Kesempatan pertama diberikan kepada Majelis Dikdasmen yang paling terdampak dengan adanya Covid-19 ini.
Sekretaris Majelis Dikdasmen Ririn Iriani melaporkan, kegiatan–kegiatan di semua amal usaha Aisyiyah berjalan sesuai dengan petunjuk Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Jember. Pemberian tugas baik online maupun offline, lanjutnya, selama siswa belajar di rumah menjadi bahan pertimbangan untuk mengisi nilai rapor.
Beberapa agenda yang sudah disepakati seperti perpisahan bersama semua amal usaha Aisyiyah terpaksa ditunda juga.
“Maaf, saya tidak bisa hadir di rapat online karena sedang menunggu anak saya yang akan melahirkan. Adapun keuangan dikdasmen sebesar Rp 23.700.000,-,” tulis Ririn Iriani di grup WhatsApp.
Laporan dilanjutkan Kepala TK Aisyiyah Tanggul Fatrikah SP. Lalu giliran PAUD Kramat untuk melaporkan.
“Ayo Bu Hanifah, PAUD Kramat bagaimana?” tanya Humaiyah.
“PAUD Kramat bagiane Mb Cindy, Bu Hum. Bukankah Mb Cindy sudah makan grup ini mbak,” tulis Hanifah.
Kontan saja hal itu membuat gaduh grup.
“Waduh, rapat ga ada konsumsine, malah disuruh makan grup,” tulis Umi Kilsum, Ketua Majelis Tabligh. Semua pasti tertawa tetapi di rumah masing–masing.
“Maaf Bu Ida, bagaimana dengan gaji guru, ini soal sensitif lho?” tanya Humaiyah.
Ketua PCA Tanggul Farida Nur Anisa SAg menegaskan gaji guru tetap diberikan. Hal ini dikarenakan guru-guru mengerjakan tugas seperti biasanya.
Kegiatan Majelis Berubah Stay at Home
Setelah Majelis Dikdasmen, selanjutnya giliran Majelis Kader. Program Majelis Kader yang terhenti adalah penyuluhan Class Mom di TK Aisyiyah. Majelis Kader dibolehkan memberikan penyuluhan psikologi melalui grup wali murid TK Aisyiyah.
Adapun Majelis Kesejahteraan Sosial bekerja sama dengan Majelis Kesehatan dan Lingkungan Hidup (MKLH) dalam menyikapi Covid-19. Mereka melakukan penyemprotan rumah–rumah warga, sekaligus bakti sosial berupa pemberian sembako kepada tukang becak dan ojek online.
Sementara itu, Ketua MKLH Uswatun Hasanah menambahkan, untuk persiapan lomba Taman Posyandu sudah mulai dikerjakan.
Adapun Majelis Tabligh tetap mengikuti imbauan PDA Jember. Kegiatan-kegiatan di bulan Ramadhan ditiadakan. Pengajian rutin baik ranting atau cabang juga ditunda. Adapun pembuatan jadwal kajian rutin selama satu tahun akan dibuat usai Hari Raya Idul Fitri.
Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan melaporkan keuangan Katering Aisyiyah dan Toko BUEKA. Ada penurunan pendapatan dikarenakan pemulangan santri Bambu Kuning.
Selama ini pemasukan paling banyak dari katering adalah penyediaan makan untuk santri Bambu Kuning, siswa SD, dan SMP Muhammadiyah. Memanfaatkan momen stay at home, BUEKA akan melayani antar barang belanjaan.
Demikian kisah rapat online Aisyiyah Tanggul. Cukup efektif juga ya. (*)
Penulis Humaiyah. Co-Editor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.