PWMU.CO – Smamda Sidoarjo produksi hand sanitizer dan cairan disinfektan sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran Virus Corona atau Covid-19.
Selama proses pembelajaran dialihkan di rumah saja, SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo melakukan berbagai cara pencegahan penyebaran Covid-19.
Salah satunya adalah membetuk Tim Cepat Tanggap Covid 19. Tim yang digawangi oleh beberapa laboran dan beberapa guru IPA, karyawan dan tim kebersihan ini mempunyai tugas membuat langkah-langkah preventif mencegah penyebaran Virus Corona di sekitar sekolah.
Produksi Hand Sanitizer dan Disinfektan
Kepada PWMU.CO Kamis (26/3/2020) Koordinator Tim Cepat Tanggap Covid-19 Wahyusi Fourunda SPd menyampaikan semua kegiatan tim difokuskan di lingkungan sekolah dan keluarga besar Smamda.
“Langkah-langkah pencegahan kami fokuskan di sekolah dan keluarga Smamda yang terdiri dari bapak-ibu guru dan karyawan,” ujarnya.
Menurut Wahyusi Fourunda ada tiga kegiatan yang dilakukan Tim Cepat Tanggap Covid-19 ini. “Pertama kami membuat hand sanitizer yang kami letakkan di sekitar sekolah. Selain itu juga kami bagikan kepada bapak-ibu guru dan karyawan Smamda,” ungkapnya.
Ukur Suhu Tubuh
Kedua, sambungnya, tim bertugas membuat cairan disinfektan untuk disemprotkan ke seluruh ruangan di sekolah. “Ketiga kami koordinasi dengan pihak sekuriti untuk menggunakan alat pengukur suhu tubuh bagi orang yang memasuki kawasan sekolah,” paparnya.
Kegiatan pembagian hand sanitizer dan disinfektan, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan untuk keluar sekolah. Pasalnya sampai Rabu (25/3/2020) ada beberapa sekolah yang mengajukan bantuan cairan hand sanitizer dan cairan disinsfektan.
“Karena permintaan cukup banyak, kami dan tim pada hari ini mengadakan penyemprotan ke beberapa sekolah lingkungan Muhammadiyah. Seperti di TK Aisyiyah 5, TK Aisyiyah 1 dan TK Aisyiyah 6 Sidoarjo,” jelasnya.
Berbagi Hand Sanitizer
Tim Cepat Tanggap Covid-19, ujarnya, juga memfasilitasi beberapa masjid Muhammadiyah yang menginginkan hand sanitizer.
“Beberapa takmir masjid mengajukan ke Smamda dan tetap kami fasilitasi. Hanya saja ada pembatasan karena kami berharap bisa merata pembagiannya,” terangnya.
Sementara itu Koordinator Sekuriti Smamda Amar Khadafi menyampaikan pihaknya diamanati untuk mengukur suhu tubuh jika ada orang yang memasuki area sekolah.
“Ini usaha untuk mencegah penyebaran Covid-19. Selama ini rata rata 36,1 – 36,3 derajat Celcius. Jika sudah sekitar 38 derajat Celsius maka kami sarankan untuk kembali dan istirahat di rumah,” tuturnya.
Apalagi, sambungnya, Smamda masuk di kecamatan Sidoarjo yang merupakan kawasan zona merah Covid-19 maka belum bisa dipastikan sampai kapan peraturan ini berlaku.
“Yang jelas kami akan terus memeriksa tamu yang datang. Batas waktunya belum tahu. Minimal sampai dengan ketika penyebaran Virus Corona sudah mulai mereda,” tegasnya.
Smamda Sidoarjo produksi hand sanitizer dan disinfektan. Terus berbagi untuk sesama. (*)
Penulis Arief Hanafi. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.