PWMU.CO – Santriwati Karangasem menjalankan 5M saat BDR dengan jadwal yang sudah ditentukan pihak pondok. Ini pula yang dilakukan Annisa Nurlaila Amalia R, Rabu (8/4/20).
Dia adalah santriwati Pondok Pesantren Karangasem Paciran Lamongan yang libur dan pulang dari pondok. Tapi di rumah tidak libur total.
Putri Ketua Majelis Pendidikan Kader Pimpinam Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongam Fathur Rochim Syuhadi ini mengikuti BDR (belajar dari rumah) sesuai jadwal.
Annisa—sapaan akrabnya—harus mengikuti jadwal pembelajaran. Mulai pukul 07.00-08.20 menambah hafalan dan murajaah sedangkan 08.20-13.00 mengikuti pelajaran secara daring (dalam jaringan) di rumah.
Kepala MTsM 2 Paciran Milatul Faizah memberikan dua pesan khusus untuk Annisa selama kegiatan BDR tersebut.
Pertama harus mengisi masa muda dengan sesuatu yang baik supaya bisa berkembang. Jadikanlah diri yang bermanfaat buat diri ini bermanfaat bagi orang lain.
Kedua, lanjutnya, liburan ini panjang sekali. Jangan sampai ada waktu kosong. Gunakan dengan kegiatan yang bermanfaat.
Orangtua Berpesan Jalankan 5M
Eny Normawati, ibu Annisa mengaku senang sekolah dan bersemangat saat dampingi putrinya belajar.
“Annisa sudah siap jam 07.00-08.20 untuk tahfidh. Dia sudah punya hafalan tiga juz dan hafalan al-Baqarah,” ujarnya.
Eny Normawati dengan sabar mendampingi ketiga anaknya. Kakak Annisa pun mendampingi secara bergantian.
Yaitu Azizah Nur Laily R yang kuliah di Universitas Negeri Malang dan Ahmad Ghulam AR yang sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Babatvita.
Bagi Eny Normawati, pesan terpenting untuk anak-anaknya adalah menjalankan 5M. Yakni memperteguh tauhid, memelihara akhlak, menegakkan shalat, membaca al-Quran, dan menjaga silaturrahmi.
Saat dikonfirmasi PWMU.CO, Annisa mengatakan belajar di rumah itu berat, karena tidak bertemu para guru dan kawan-kawan, belajar di rumah rasanya jenuh dan cepat payah.
“Untungnya belajar selalu didamping orangtua. Belajar di rumah bisa lebih ringan,” ungkapnya.
Selain belajar mandiri, Annisa juga melakukan aktivitas di rumah dengan membantu ibundanya. Setelah istirahat, dia membuat masker.
“Dulu, saat masih di SD Muhammadiyah 1 Babat, dia ikut serta dalam memasarkan produk seperti beras kencur dan kunyit asam yang dikemas rapi dan bersih. Dia semakin rajin sekali, apalagi sekarang sudah kelas VIII,” ujar Eny yang juga menjabat Wakil Pimpina Cabang Aisyiyah Babat. (*)
Penulis Hilman Sueb. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.