• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Di Hatiku Ada Kamu

Jumat 10 April 2020 | 10:29
in Headline, Kolom
0
50k
SHARES
51k
VIEWS
Ustadz Nur Cholis Huda. (Dokumentasi PWMU.CO)

Di Hatiku Ada Kamu adalah kolom menarik. Isinya penuh kejutan. Bikin haru. Ditulis oleh Nur Cholis Huda, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim.

PWMU.CO – Di hatiku ada kamu adalah ungkapan cinta yang mendalam. Dan itu pesan penting dari agama. Beragama tanpa memberikan cinta hanyalah omong kosong.

Itulah yang diajarkan dan dicontohkan Rasulullah. “Di Hatiku Ada Kamu” saya jadikan judul buku saya ke 17. Semula akan diluncurkan Ketua Umum Pimpinan Pusat Prof Haedar Nashir bersamaan acara Kajian Ramadhan di UMM. Namun karena acara itu dibatakan karena wabah Covid-19, maka peluncuran buku juga batal.

Izinkan saya menukil dengan ringkas tiga artikel dari 29 artikel yang ada di buku itu. yaitu, Tangisan Rasulullah, Tidak Semua Laki-Laki, dan Jangan seperti Penjual Besi Tua.

Tangisan Rasulullah

Ibnu Masud bercerita: “Suatu hari Rasulullah bersabda kepadaku: ‘Bacakanlah al-Quran untukku.’ kata beliau. ‘Bagaimana aku membacakan al-Quran untukmu baginda, sementara al-Quran sendiri diturunkan untuk baginda,’ kataku. Beliau mengatakan: ‘Aku ingin mendengarkan bacaan al-Quran dari orang lain.’

Kemudian aku baca surat an-Nisa. Ketika sampai pada ayat: “Maka bagaimana bila kami mendatangkan kepada setiap umat seorang saksi dan engkau dijadikan saksi untuk umat ini? (an-Nisa: 41).

Beliau berkata: ‘Cukup, cukup, cukup sampai di sini.’ Aku menoleh ke beliau. Ternyata kedua matanya bercucuran air mata.” (HR Bukhari, Abu Daud, Tirmizi, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Cinta Rasul pada Umatnya

Mengapa Rasulullah menangis dan meminta Ibnu Masud yang besuara merdu itu behenti membaca? Ada apa dengan Surat an-Nisa ayat 41 itu?

Tentu beliau paham betul pesan ayat itu. Nanti harus menjadi saksi atas umatnya di akhirat. Nanti Rasulullah akan menyaksikan umatnya yang baik dan juga umatnya yang tidak baik. Yang patuh dan yang pembangkang.

Rasulullah menangis menyaksikan nanti penderitaan umatnya yang musyrik, kafir, munafik, dan yang datang menghadap Tuhan dengan berlumuran dosa. Rasulullah tak sampai hati melihat umatnya mengalami penderitaan. Beliau menangis.

Tidak ada orang memiliki cinta kepada sesama melebihi Rasulullah. Tidak ada hati agung melebihi hati Rasulullah. Tidak ada orang punya kepedulian melebihi Rasulullah. Hatinya mudah tersentuh dan terharu. Air matanya mudah keluar atas penderitan orang lain. Hati beliau penuh luapan cinta. Sehingga tidak tersisa ruang sedikit pun untuk dendam dan kebencian.

Cinta yang agung dan kepedulian Rasulullah yang luar biasa itu dinyatakan secara jelas dalam al-Quran: “Telah datang kepada kalian seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keselamatan) bagimu, sangat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (at-Taubah: 128)

Rasulullah juga menegaskan bahwa kita belum benar-benar beriman kalau belum mencintai orang lain seperti mecintai diri sendiri. Ini pesan luar biasa.

Kita selalu ada di hati Rasulullah. Beliau seakan berkata: Di hatiku ada kamu. Sayangnya di hati kita tidak ada Rasulullah. Pesan dan ajarannya kita abaikan. Keteladannya tidak kita pedulikan!

Baca Juga:  Nur Cholis Huda di ME Awards: Zaman Sekarang Tidak Relevan Lagi Tanya Anak Ingin Jadi Apa
Di Hatiku Ada Kamu adalah kolom menarik. Isinya penuh kejutan. Bikin haru. Ditulis oleh Nur Cholis Huda, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim.
Desain cover buku “Di Hatiku Ada Kamu” (Istimewa/PWMU.CO)

Tidak Semua Laki-Laki

Ini kisah nyata, bukan fiksi atau imajinasi. Tentang kesetiaan seorang suami. Banyak yang kenal dengan dia. Tetapi tidak banyak yang kenal perjalanan hidupnya.

Laki-laki itu sudah bangun pukul 02.00 dini hari. Lalu sibuk di dapur. Menjerang air. Sembari menunggu air mendidih dia membangunkan istri untuk shalat tahajud. Lalu salat Subuh. Selesai salat laki-laki itu bersih-bersih rumah, mencuci pakaian, ngepel dan hal lain yang berkaitan dengan urusan rumah. Setelah itu dia memandikan istrinya.

Lo, kok memandikan istri? Ya, karena istrinya lumpuh. Tak berdaya melakukan aktivitas untuk diri sendiri. Merawat istri yang lumpuh itu berlangsung bukan sehari atau sepekan atau sebulan.

“Sudah 22 tahun.” kata laki-laki itu. Masa yang panjang. Sekali lagi sudah 22 tahun. Hingga kini. Bahkan sampai kapanpun dia siap merawat istrinya.

Setelah semua urusan rumah beres, baru laki-laki itu pergi ke kampus. Siapa laki-laki itu? Dia adalah Budi Utomo, Rektor Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) Jawa Timur. Hebatnya dia tampak biasa saja. Wajah tetap segar. Juga tidak pernah kelihatan punya beban berat “Alhamdulillah semua karena pertolongan Allah,” katanya.

Budi Utomo adalah rektor yang menerima pendirian universitasnya langsung dari Presiden Jokowi. Hal ini jarang terjadi. Saat itu Presiden datang sendiri ke kampus Umla.

Meskipun istrinya sakit, kehidupan keluarga Budi tetap sakinah, mawaddah, dan rahmah. Sekurang-kurangnya bisa dibuktikan dengan pendidikan tiga anaknya. Semua tamat kuliah. Anak tertua seorang dokter.

Baca Juga:  Inilah Beda Dai Khusus dengan Dai Umum, Harus Punya Bekal 5 Er

Sumber Kekuatan Budi Utomo

Dari mana sumber kekuatan Budi Utomo? Selama 22 tahun bisa memiliki kesabaran dan kesetiaan yang luar biasa itu?

Ada empat sumber yang menguatkan dia. Pertama, ajaran agama yang mengajarkan tidak boleh berputus asa.

Kedua, cintanya kepada istrinya. Cinta memang kekuatan luar biasa. Yang tidak mungkin menjadi mungkin. Mengubah takut menjadi berani. Mengubah lemah menjadi kuat.

Ketiga, “Latar belakang pendidikan saya seorang perawat. Dan lama menjadi perawat. Maka bagi perawat merawat orang sakit itu pekerjaan biasa, bukan pekerjaan luar biasa,” kata Budi dengan nada suara datar. Biasa-biasa saja.

Keempat, pesan ayahnya: “Cintai istrimu sepenuh hati!” Pesan itu disampaikan ketika Budi dan istrinya, Suwati, masih segar bugar. “Ayah juga memberi contoh cintanya kepada ibu,” kata dia.

Mengapa Budi tidak menikah lagi? Banyak orang bertanya tentang itu. Banyak juga yang menyuruh. Orang pertama yang menyuruh dia menikah lagi justru istrinya sendiri. Mungkin sang istri merasa tidak bisa mendampingi suaminya secara semestinya.

Namun Budi mengabaikan. Istrinya menyuruh lagi. Budi tetap mengabaikan. Ketika istrinya sudah keempat kali menyuruh menikaah lagi, diasegera mengumpulkanak-anaknya.

Saya yang mendengar cerita itu di ruang rektor mengira Budi akan minta izin kepada anak-anaknya menikah lagi.

Ternyata lain. Di depan anak dan istrinya Budi justru menegaskan dia tidak berfikir sedikit pun menikah lagi. “Bapak akan fokus terus mendampingi ibumu sampai sembuh,” katanya tegas. Saya tertegun. Teguh sekali laki-laki ini.

Banyak ujian hidup dilalui Budi. Misalnya ketika dia akan mengadakan resepsi pernikahan anaknya. Sehari sebelum resepsi istrinya terjatuh di kamar mandi. Patah tulang kakinya. Maka harus opname di rumah sakit. Namun resepsi harus terus berjalan. Meskipun tanpa kehadiran istri. Di pelaminan Budi didampingi seorang wanita. Bukan istrinya.

Maka undangan banyak mengira itu istri Budi yang baru. Orang tidak tahu bahwa wanita itu adalah adik kandung Budi sendiri.

Tidak semua laki-laki punya katabahan, kesabaran dan keteguhan seperti Budi Utomo. Tidak semua laki-laki.

Baca Juga:  Opini Ringan Berbobot, Baca Karya Nur Cholis Huda

Pedagang Besi Tua

Sudah berapa lama Anda berkeluarga? Sudah 20 tahun, 30 tahun, 40 tahun atau lebih? Jika kita ingin tetap mesra sampai akhir hayat, maka kuncinya bersikaplah seperti arkeolog, ahli purbakala. Arkeolog memandang sesuatu yang makin tua makin berharga.

Jangan seperti pedagang besi tua. Pedagang ini menilai semakin tua sesuatu semakin rendah harganya. Bahkan sama sekali tidak berharga. Ditumpuk karena cuma barang rongsokan.

Untuk bisa menjadi seperti arkeolog, maka kenanglah peristiwa suka duka berdua dengan penuh kesyukuran. Uban di rambut, kulit yang keriput dan tubuh tidak lagi tegap adalah tanda perjalanan jauh yang telah kita tempuh bersama.

Jika kita melihatnya dengan mata hati dan penuh kesyukuran, maka kita akan seprti arkeolog. Makin tua makin berharga.

Apakah kita seperti arkelog atau seperti pedagang besi tua? Hanya kita sendiri yang tahu jawabnya.

Inilah cuplikan singkat dari buku: Di Hatiku Ada Kamu. Untuk pemesanan buku tersebut bisa menghubungi nomor WhatsApp 0812-3000-6306. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Buku Di Hatiku Ada KamuNur Cholis Huda
Share19994SendTweet12496

Related Posts

Pengemis: Diberi atau Tidak? Kolom ditulis oleh Ustadz Nur Cholis Huda, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Headline

Ahlan wa Sahlan 2021: Kejar Amal Baik, Bukan Nama Baik

Rabu 30 Desember 2020 | 14:26
62.9k
Balasan bagi yang Menyakiti Ulama
Headline

Balasan bagi yang Menyakiti Ulama

Jumat 25 Desember 2020 | 10:00
10.9k
Pengemis: Diberi atau Tidak? Kolom ditulis oleh Ustadz Nur Cholis Huda, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Headline

Hari-Hari Sulit bagi Muhammadiyah

Senin 16 November 2020 | 05:49
8.6k
Mohammad Natsir Bapak NKRI. Ditulis oleh Ustadz Nur Cholis Huda, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur; penulis buku-buku inspiratif.
Featured

Mohammad Natsir Bapak NKRI

Selasa 3 November 2020 | 13:55
19k
Opini Ringan Berbobot, Baca Karya Nur Cholis Huda
Kabar

Opini Ringan Berbobot, Baca Karya Nur Cholis Huda

Sabtu 24 Oktober 2020 | 20:11
294
Pak AR, Pak Harto, dan Muhammadiyah
Featured

Pak AR, Pak Harto, dan Muhammadiyah

Rabu 21 Oktober 2020 | 15:15
6.8k
Next Post
SD Muwri bikin reklame sosial Covid-19. Dalam video yang diunggah di YouTube, para siswa berharap agar pandemi Covid-19 segera berakhir.

SD Muwri Bikin Reklame Sosial Covid-19

Sudarsono, kiri, menyerahkan benih sayuran kepada Zainul Muslimin untuk program ketahanan pangan. (Aditio/PWMU.CO)

Ketahanan Pangan MCCC Dapat Sumbangan Benih Sayuran

Ini Sasaran Baru Lumbung Pangan MCCC Lamongan. Program Lumbung Pangan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC-19) direspon cepat Lazismu Kabupaten Lamongan.

Ini Sasaran Baru Lumbung Pangan MCCC Lamongan

Vlog berkemah, yang unik di KBM SDMM selama libur wabah Corona. Bersama keluarganya, Mirza Arramdani Kartadinata bikin vlog berkemah di rumah.

Vlog Berkemah, yang Unik di KBM SDMM

Pasien Positif dan Zona Merah Naik Lagi

Pasien Positif dan Zona Merah Naik Lagi

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
314

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
811

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
240

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
398

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Inginkan Manajemen Kecemplung di Syariah, Pradana Boy Yang Jadi Asisten Staf Khusus Presiden

Menimbang Umrah di Masa Pandemi

Minggu 24 Januari 2021 | 19:59
SMP Mutu Surabaya Gelar Webinar Kepemimpinan

SMP Mutu Surabaya Gelar Webinar Kepemimpinan

Minggu 24 Januari 2021 | 18:55
Smadiga Gresik, Satu Bulan Satu Pelatihan

Smadiga Gresik, Satu Bulan Satu Pelatihan

Minggu 24 Januari 2021 | 16:14
Korporasi Nggragas Para Taipan, kolom ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior, tinggal di Surabaya.

Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

Minggu 24 Januari 2021 | 15:13
Ahli bicara: Covid-19: Penularan dan Ikhtiar Mencegahnya. Artikel ini ditulis oleh Prof Dr Maksum Radji M Biomed Apt dari Universitas Indonesia.

Menjawab Teka-teki dan Pro-Kontra Vaksin Covid-19

Minggu 24 Januari 2021 | 09:54
Taubat Jusuf Kalla

Taubat Politik Jusuf Kalla

Minggu 24 Januari 2021 | 05:38
3 rumus diet alami

3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

Minggu 24 Januari 2021 | 04:36
Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Sabtu 23 Januari 2021 | 20:29
Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Sabtu 23 Januari 2021 | 18:12
Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Sabtu 23 Januari 2021 | 15:26

Berita Populer Hari Ini

  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    24495 shares
    Share 9798 Tweet 6124
  • Taubat Politik Jusuf Kalla

    7439 shares
    Share 2976 Tweet 1860
  • Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

    6368 shares
    Share 2547 Tweet 1592
  • Salihi Saleh, Bendahara PWM Sulbar Meninggal Menyusul Istrinya

    4578 shares
    Share 1831 Tweet 1145
  • Smamio Campus Tour Virtual Libatkan Alumni di 30 PT Favorit

    4475 shares
    Share 1790 Tweet 1119
  • 3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

    3307 shares
    Share 1323 Tweet 827
  • Milad Ke-6, Smamio Resmikan 3 Ikon Sekolah

    2536 shares
    Share 1014 Tweet 634
  • Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

    1420 shares
    Share 568 Tweet 355
  • 9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

    1165 shares
    Share 466 Tweet 291
  • Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

    1006 shares
    Share 402 Tweet 252
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama