PWMU.CO – Di sekolah-sekolah Muhammadiyah dan beberapa sekolah lainnya, seni beladiri Tapak Suci Putera Muhammadiyah selama ini hanya menjadi kegiatan ekstrakurikuler. Karena itu hanya beberapa siswa yang mengikuti kegiatan itu. Tapi di SD Muhammadiyah GKB 2 Gresik, Jawa Timur, Tapak Suci justru dijadikan “ruh” dalam pembentukan karakter sekolah.
Kepala sekolah Nor Qomari SSi menjelaskan, melalui program “Tapak Suci Day”, tradisi dan budaya Tapak Suci akan dijadikan habit atau kebiasaan baik bagi para guru dan siswa. “Keunggulan program ini adalah siswa di semua tingkatan kelas wajib mengenal tradisi dan budaya beladiri Tapak Suci meskipun tidak menjadikan Tapak Suci sebagai ektrakurikuler pilihan,” kata Qomari.
(Baca: Anca Budala, Mahasiswi Rumania yang Tertarik pada Tapak Suci sebagai Seni Beladiri Asli Indonesia dan Tapak Suci Makin Digemari di Perguruan Tinggi Negeri)
Program Tapak Suci Day untuk kali pertama dilaksanakan oleh sekolah yang berlokasi di jalan Berlian VII No 2, Pondok Permata Suci, Gresik pada Sabtu (20/8) pagi. Acara yang diikuti oleh 560 siswa itu diawali dengan pengukuhan Sabuk Biru Kader untuk seluruh pengajar di sekolah tersebut. Pengukuhan dilakukan oleh Pendekar Muda Bapak Yusuf Di Achmad Sabri ST MBA.
Dalam acara tersebut, 43 kader baru dilantik sebagai punggawa baru. Para penyandang Sabuk Biru itu nantinya akan ikut mendukung terselenggaranya program Tapak Suci Day, yang dilaksanakan setiap Sabtu pada pekan ke-3. Menurut Qomari, para kader debutan tersebut diharapkan mampu mengemban amanah untuk memberikan informasi secara jelas tentang Tapak Suci. “Dengan itu, kami berharap semua siswa bisa mengenal dan akan tertarik dengan sendirinya untuk mempelajari seni beladiri asli Indonesia yang dilahirkan dari ‘rahim’ Muhammadiyah, sehingga muncul bibit bibit unggul Tapak Suci,” ungkapnya.
(Baca juga: Ungguli Pagar Nusa, Tapak Suci Rebut Juara Umum Piala Walikota dan Sekolah Muhammadiyah Inovatif Ini Bertabur Guru Pemimpin)
Sekolah di bawah naungan Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah GKB memiliki misi untuk menjadikan Tapak Suci sebagai icon atau keunggulan daya tarik sekolah. Yang menarik, Tapak Suci tidak hanya dijadikan kegiatan ekstrakurikuler, tetapi juga untuk pembentukan karakter.
Suryahadi Saputra, pelatih Tapak Suci SD Muhammadiyah GKB 2, menambahkan, tradisi yang ada dalam Tapak Suci misalnya berdoa setiap memulai latihan, sikap sempurna duduk bersimpu, menunduk saat menghadap pelatihnya, atau beri hormat yang lebih tua, bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan jika kebiasaan itu dilakukan, kata Surya, maka akan membentuk karakter. “Salah satu contoh karakter yang diharapkan terbentuk dari program ini adalah kesiapan untuk menghadapi tantangan dan mengambil tanggungjawab atas risiko yang ada.”
Selain membentuk sikap mental, Tapak Suci juga akan membentuk ketahanan fisik yang baik. “Praktiknya dalam keseharian anak-anak yang mengikuti Tapak Suci lebih bisa mengontrol emosi, lebih sehat, mengetahui bagian tubuh vital mematikan yang harus dijaga dan tidak boleh menyerang bagian tersebut. Intinya lebih tahu risiko,” kata Ketua Pimda 025 Tapak Suci Gresik (Nurfatoni)