Tips Puasa Aman saat Pandemi Covid-19 ditulis oleh oleh dr Tjatur Priambodo MKes, Direktur Rumah Sakit Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan Sidoarjo.
PWMU.CO – Sekitar 1,9 miliar Muslim di seluruh dunia akan menjalankan ibadah Ramadhan 1441 ini. Namun ada suasana yang berbeda tahun ini karena pandemi Covid-19.
Umat Islam diminta beribadah di rumah untuk menghindari penularan Virus Corona. Shalat lima waktu, tarawih, tadarus al-Quran, berbuka puasa, dan lainnya dilakukan di rumah.
Tetapi kewajiban berpuasa tetap harus dilakukan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan edaran di situs resminya agar umat Islam tetap sehat berpuasa saat Ramadhan di tengah pandemi Covid-19. Untuk itu diperlukan persiapan yang baik, yaitu:
Ibadah di Rumah
Dalam bulan Ramadhan umat Islam dianjurkan memperbanyak ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Namun berbondong-bondong berjamaah di masjid bukan merupakan sesuatu yang bijak untuk saat ini.
Pimpnan Pusat Muhammadiyah pun sudah menerbitkan maklumat agar masyarakat melakukan shalat fardu, shalat tarawih, dan kegiaan lainnya di rumah.
Hindari Aktivitas Lain di Luar Rumah
Selain beribadah di rumah, hindari aktivitas yang tidak perlu di luar rumah. Seperti berbuka puasa bersama. Untuk saat ini kegiatan seperti itu tidak dianjurkan.
Meski demikian, teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk mengadakan silaturahmi bersama, mislanya dengan melalui video call.
Istirahat Cukup
Istirahat yang cukup sangat dibutuhkan untuk memperkuat sistem imun tubuh. Imun tubuh yang kuat, akanmembantu mencegah masuknya Virus Corona.
Untuk mendapatkan istirahat yang cukup usahakan tidur lebih awal, misal selepas shalat Tarawih agar bisa sahur dalam kondisi fit.
Durasi tidur tidak terlalu penting. Yang penting adalah kualitas tidurnya. Maka, untuk kualitas tidur yang baik, tidurlah seperti tidurnya Rasulullah, miring ke kanan. Insyaallah tidur kita benar-benar menjadi istirahat seperti yang tertera di an-Naba 9: Wa ja’alna naumakum subatan. Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat.
Olahraga Ringan dan Teratur
Puasa bukan alasan untuk bermalas-malasan. Melakukan olahraga ringan dan teratur saat puasa juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Olahraga juga memicu tidur nyenyak.
Sahur yang Dianjurkan
Jangan melewatkan makan sahur. Jika tidak sahur bisa menurunkan metabolisme tubuh dan menjadikan tubuh lebih rentan terhadap infeksi, termasuk virus. Waktu terbaik adalah mendekati Subuh.
Menu sahur usahakan makanan yang berkualitas, kaya akan nutrisi. Jaga kandungan protein dan karbohidrat kompleks dalam makanan yang dikonsumsi.
Dengan menjaga asupan tersebut, imun tubuh tidak mudah melemah. Jangan lupa minum air putih yang cukup, minimal 1,5 liter sehari.
Berbuka dengan Benar
Saat Maghrib telah tiba, segera berbuka. Mengawali buka puasa sebaiknya minum air putih terlebih dahulu untuk mencegah dehidrasi dan memberikan pasokan cairan bagi tubuh yang telah berpuasa seharian.
Makan kurma sangat dianjurkan saat berbuka. Sebagai sumber gula alami dan mengandung gizi yang baik, kurma dapat memenuhi kebutuhan energi saat berbuka.
Dengan mengonsumsi tiga kurma di awal waktu berbuka, bisa mengatasi masalah gula darah rendah. Makan kurma dianjurkan dalam jumlah yang ganjil.
Tunggu minimal 30 menit sebelum konsumi makanan berat. Makanan berbuka harus mengandung karbohidrat (gandum, kentang dan beras merah) dan sayur.
Sayuran selain kaya akan vitamin, mineral dan serat, juga memiliki banyak nutrisi dan memberikan rasa kenyang juga. Selain itu sayuran mengandung sedikit kalori. Protein (saging sapi, ikan, ayam, atau telur) juga dibutuhkan.
Jangan makan makanan tinggi lemak. Juga yang tinggi kandungan garam dan gula. Ketiganya merupakan bahan yang tidak sehat untuk berbuka puasa.
Usahakan mengolah makanan untuk berbuka puasa dengan memanggang, merebus, atau mengukus untuk menjaga kesehatan.
Jangan berlebihan. Berbuka puasa sesuai porsi yang dibutuhkan.
Jangan terburu-buru saat berbuka karena akan menyebabkan masalah pada sistem pencernaan. Makanlah dengan tenang dan perlahan-lahan agar sistem pencernaan dapat bekerja dengan baik.
Jangan sampai kalap dan makan dengan porsi balas dendam. Dampaknya buruk bagi kesehatan.
Jauhi Rokok
Penggunaan tembakau tidak disarankan dalam situasi apa pun, apalagi selama Ramadhan di masa pandemi Covid-19. Sebab, perokok umumnya sudah memiliki kapasitas paru-paru yang berkurang. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko seseorang terjangkit Covid-19.
Pembatasan Fisik
Bulan Suci Ramadhan rasanya tidak lengkap tanpa bersedekah. Tapi pastikan dalam bersedekah itu tetap menjaga pembatasan fisik (physical distancing).
Jadi jangan menciptakan kerumunan, atur antrean dalam jarak aman 1,5 meter, gunakan pelindung diri seperti masker, hindari menyentuh wajah, dan senantiasa mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
Demikian tips puasa aman saat pandei Covid-19. Semoga bermanfaat. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.