• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Sabtu, Maret 6, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Klaim Jamaah Islam Paling Sunnah Tak Zaman Lagi

Kamis 30 April 2020 | 14:42
in Kolom
3k
SHARES
9.4k
VIEWS
Abdussalam Masykur. Mengupas klaim jamaah Islam
Abdussalam Masykur. Mengupas klaim jamaah Islam paling sunnah.

Klaim Jamaah Islam Paling Sunnah Tak Zaman Lagi artikel opini tulisan Abdussalam Masykur Lc MA, dosen Ma’had Umar bin Al Khattab Surabaya.

PWMU.CO-Klaim jamaah Islam paling sunnah dan Qurani mewarnai perjalanan sejarah Islam hingga memunculkan konflik. Klaim itu misalnya datang dari ISIS, Jamaah Islamiyah, al-Qaidah, Komando Jihad, dan sejenisnya.

Klaim seperti ini kalau diruntut akar sejarahnya sudah mulai muncul pada zaman Khalifah Utsman bin Affan. Selama 12 tahun memerintah, di masa akhirnya kekuasaannya muncul demonstrasi besar yang mengepung rumah Utsman berhari-hari.

Salah seorang demonstran masuk rumah dan membunuhnya. Usai membunuh merasa diri sebagai pahlawan dan membenarkan tindakannya sebagai kubu jamaah Islam yang benar mengalahkan rezim Utsman yang dianggap thagut.

Ali bin Abi Thalib kemudian dibaiat oleh para tsuwwaar, para demonstran pemberontak, yang ternyata didukung pula oleh sahabat Nabi yang kritis terhadap pemerintahan Utsman.

Ketika Ali bin Abi Thalib memerintah ganti dia dituntut oleh keluarga dan kubu Utsman untuk menyerahkan pembunuh khalifah ketiga itu. Namun Ali kesulitan memenuhi tuntutan itu karena  tidak diketahui siapa pelakunya. Kecuali cirinya saja berkulit hitam.

Baca Juga:  Ummu Habibah, Kisah Nestapa di Tanah Hijrah

Tuntutan berubah jadi gejolak besar setelah Ali bin Abi Thalib merombak pemerintahan dengan melakukan De-Utsmanisasi. Gubernur dan pejabat pilihan Utsman dicopot lalu diangkat orang baru yang setia padanya.

Perombakan pemerintah lancar dilakukan kecuali mengganti Gubernur Syam Muawiyah bin Abu Sufyan yang terlalu kuat dan kaya raya. Dia jadi gubernur sejak tahun 639 M di masa Khalifah Umar bin Khattab. Muawiyah termasuk kerabat Utsman sama-sama Bani Umaiyah.

Muawiyah menolak keputusan Ali. Bahkan dia melawan. Konflik itu memicu perang Shiffin di dekat sungai Efrat wilayah Irak. Akhirnya kedua kelompok ini menghentikan peperangan dan memilih jalan musyawarah atau diplomasi.

Diplomasi Ali dan Muawiyah

Dalam diplomasi itu Ali mengutus Abu Musa Al Asy’ari. Sedangkan Muawiyah diwakili oleh Amr bin Ash. Masing-masing utusan menyatakan dari kubu yang benar dan sah memimpin jamaah Islam. Tapi Abu Musa yang polos bisa diakali oleh Amr bin Ash, politikus kawakan yang lihai bicara.

Berawal dari kesepakatan, dua pihak yang mengaku khalifah ini harus turun tahta dulu. Abu Musa dipersilakan mengumumkan penurunan Ali. Di luar dugaan saat giliran Amr bin Ash, dia langsung fait accompli. ”Karena Khalifah Ali telah turun maka saya mengangkat Muawiyah sebagai khalifah baru.”

Baca Juga:  Islam Pertama Kali Masuk ke Indonesia Lewat Kota Barus

Pertikaian dua pendukung khalifah ini melahirkan kelompok Khawarij yang menganggap Ali dan Muawiyah sama-sama kafir yang halal darahnya untuk menghentikan pertikaian. Kelompok Khawarij merancang  pembunuhan Ali, Muawiyah, dan Amr bin Ash serentak.

Namun Muawiyah sangat cerdik. Sejak kasus pembunuhan Utsman dia membentuk pasukan pengaman khalifah di istananya. Begitu juga Amr bin Ash. Hanya Ali yang akhirnya bisa ditikam oleh orang Khawarij Abdurrahman bin Muljam 26 Januari 661 di Masjid Agung Kufah.

Ali yang sempat bertahan sakit selama tiga hari ditanya putranya, Hasan. “Siapakah pengganti Ayah nanti, apakah langsung saya?”

Ali berpesan, “Jangan, kecuali dikehendaki oleh kaum muslimin melalui musyawarah.”

Setelah Ali wafat, Hasan dibaiat orang-orang Madinah pendukung ayahnya sebagai khalifah. Sementara Muawiyah juga memproklamasikan diri  sebagai khalifah satu-satunya yang sah.

Dengan kekuatan pasukannya, Muawiyah kemudian mendatangi Hasan di Madinah. Dia menawarkan pilihan menyerahkan khalifah kepadanya dengan imbalan harta untuk hidup. Jika menolak akan diperangi. Hasan menyerah.

Setelah sukses mengalahkan pesaingnya Muawiyah berkata, “Sayalah yang memulai pemerintahan dengan sistem kerajaan.” Sejak itu tradisi pemilihan pemimpin lewat musyawarah hilang.

Baca Juga:  Wabah Serang Muhajirin di Madinah

Arti Jamaah Islam Sekarang

Dari paparan sejarah di atas maka hati-hatilah kalau ada orang membuat klaim jamaah Islam paling sunnah dan Islami. Apalagi pakai dalil hadits yang keras seperti Al mufaariq lil jama’ah. Memisahkan dari jamaah Islam berarti dosa besar, dan halal darahnya.

Pengertian jamaah di zaman sekarang dari kelompok mana pun tidak bisa diartikan sebagai Jamaatul Muslimin seperti rakyat dari negara muslim di zaman Nabi. Sehingga ketika ada yang keluar atau dikeluarkan dari jamaah tersebut, maka hukumnya tidak murtad.

Apalagi kalau pemimpin jamaah itu sudah keluar dari khithahnya. Maka persoalan menjadi lebih luas dan longgar. Sehingga tidak boleh mengklaim bahwa mereka saja yang menjadi ahlussunah wal jamaah atau yang paling benar.

Masalah ta’addud al-jamaah wal jamiyyah, banyaknya jamaah dan kelompok, sekarang tidak bisa dihindari sampai muncul pemimpin yang mampu menyatukannya.

Jamaatul Muslimin seperti di zaman Rasulullah saw, zaman Abu Bakar dan Umar bin Khatab sudah sulit terwujud dan sepertinya sudah tidak berlaku secara mutlak di masa sekarang ini.

Karena itu jangan ada yang beranggapan hanya organisasi atau partai atau kelompoknya yang paling benar dalam menerapkan Islam secara mutlak. Wallahu a’lam bis shawab. (*)

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Abdussalam MasykurAhlus Sunnah wal JamaahJamaatul MusliminSejarah Islam
Share1198Tweet749SendShare

Related Posts

Makam Tuanku Mahligai. Bukti Islam pertama kali masuk ke Indonesia lewat Barus.
Featured

Islam Pertama Kali Masuk ke Indonesia Lewat Kota Barus

Jumat 3 Juli 2020 | 13:53
613
Masjid Nabawi di Madinah zaman dulu.
Featured

Cara Nabi Melawan Oposisi

Selasa 21 April 2020 | 11:41
1k
Kisah sahabat Nabi banyak tertulis di Negeri Syam. Kini Suriah hancur dilanda wabah perang.
Featured

Kisah Sahabat Nabi Wafat karena Wabah

Senin 13 April 2020 | 10:09
1.3k
Ilustrasi wabah dalam lintasan sejarah Islam
Featured

Wabah dalam Lintasan Sejarah Islam

Kamis 9 April 2020 | 14:12
3.7k
Ilustrasi hijrah. Wabah serang muhajirin di Madinah.
Featured

Wabah Serang Muhajirin di Madinah

Kamis 26 Maret 2020 | 06:49
909
ilustrasi kisah Ummu Habibah.
Featured

Ummu Habibah, Kisah Nestapa di Tanah Hijrah

Jumat 6 Maret 2020 | 11:03
1.1k

Discussion about this post

Berita Terbaru

Tapak Suci Lawan Corona di Game Mahasiswa UMM

Tapak Suci Lawan Corona di Game Mahasiswa UMM

Jumat 5 Maret 2021 | 22:28
Dari ‘Yang Penting Menulis’ Menjadi ‘Menulis yang Penting Bagus’

Dari ‘Yang Penting Menulis’ Menjadi ‘Menulis yang Penting Bagus’

Jumat 5 Maret 2021 | 21:37
Saat Siswa Berpretasi SD Mugeb Kisahkan Kesehariannya

Saat Siswa Berpretasi SD Mugeb Kisahkan Kesehariannya

Jumat 5 Maret 2021 | 19:59
Lazismu Situbondo Donasikan Rp 78 Juta untuk Bencana Indonesia

Lazismu Situbondo Donasikan Rp 78 Juta untuk Bencana Indonesia

Jumat 5 Maret 2021 | 19:03
Ahmad Dahlan dan Pesona Kisah

Bahaya Miras dan Pesan KH Ahmad Dahlan

Jumat 5 Maret 2021 | 18:34
Dibuka, Fantastic Moehi Try Out bagi Siswa SMP/MTs

Dibuka, Fantastic Moehi Try Out bagi Siswa SMP/MTs

Jumat 5 Maret 2021 | 15:58
Hukum khamr

Hukum Khamr dan Asbabunnuzulnya

Jumat 5 Maret 2021 | 14:23
Peta Jalan Sekulerisasi Pendidikan Nasional

Peta Jalan Sekulerisasi Pendidikan Nasional

Jumat 5 Maret 2021 | 12:48
Peta Jalan (Penyesatan) Pendidikan Nasional 2020-2035?

Peta Jalan (Penyesatan) Pendidikan Nasional 2020-2035?

Jumat 5 Maret 2021 | 11:11
Kisruh POP, Din Syamsuddin: Itu Kesalahan Presiden. Sebab Jokowi yang mengangkat menteri Nadiem, walaupun menyempal dari fatsun politik yang berlangsung dari waktu ke waktu.

Sindir Penersangkaan Arwah, Din Syamsuddin: Pledoi dari Alam Barzakh

Jumat 5 Maret 2021 | 10:14

Milad PWMU.CO

Dari ‘Yang Penting Menulis’ Menjadi ‘Menulis yang Penting Bagus’
Milad PWMU.CO

Dari ‘Yang Penting Menulis’ Menjadi ‘Menulis yang Penting Bagus’

Jumat 5 Maret 2021 | 21:37
67

M Faried Achiyani (kiri) bersama tiga kontributor PWMU.CO alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Babat. Yaitu dari kiri Sunarsih, Maslahul Falah, dan...

Read more
Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO

Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO

Rabu 3 Maret 2021 | 08:17
137
Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Selasa 2 Maret 2021 | 05:56
307
Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Senin 1 Maret 2021 | 20:21
169
Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Minggu 28 Februari 2021 | 00:01
201

Berita Terpopuler

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    286255 shares
    Share 114502 Tweet 71564
  • Tertipu Jumatan di Beijing, Bukan ala Muhammadiyah atau NU

    12784 shares
    Share 5114 Tweet 3196
  • Supersemar, Ini Pengakuan Soeharto

    1299 shares
    Share 520 Tweet 325
  • Orang Mati Jadi Tersangka, kayak di Film Kartun Saja

    133 shares
    Share 53 Tweet 33
  • Sindir Penersangkaan Arwah, Din Syamsuddin: Pledoi dari Alam Barzakh

    125 shares
    Share 50 Tweet 31
  • Peta Jalan (Penyesatan) Pendidikan Nasional 2020-2035?

    112 shares
    Share 45 Tweet 28
  • Kiai-Kiai Muhammadiyah Alumni Tebuireng

    3302 shares
    Share 1321 Tweet 826
  • Move On Gaya Salman Al Farisi

    734 shares
    Share 293 Tweet 183
  • Peta Jalan Sekulerisasi Pendidikan Nasional

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Syafaat yang Ini Bisa Menjadi Riba

    56 shares
    Share 22 Tweet 14
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In