Bukan Warga yang Merepoti renungan Ramadhan oleh Ali Murtadlo ditulis dalam bentuk prosa liris bercerita tentang wabah Corona dan ketaatan masyarakat mematuhi social distancing.
Kalau sahur tadi kita sudah makan kecambah
Kalau sahur tadi sudah konsumsi jeruk
Kalau kita akhiri dengan minum 1 liter air hangat
Kalau pagi tadi kita sudah olahraga
Kalau menjelang siang tadi kita berjemur
Kalau di halaman rumah sudah ada sayur
Juga buah, selain bunga yang indah
Kalau kita patuh mengarantina
Tidak keluyuran ke mana-mana
Kalau pun terpaksa selalu bermasker
Lalu cuci tangan pakai sabun
Selalu jaga jarak
Kalau kita menolak sembako bantuan
Karena ada yang lebih membutuhkan
Alangkah terbantunya pemimpin negeri
Alangkah entengnya Pak Polisi
Alangkah leganya perawat dan dokter IDI
Alangkah lebih ringannya suami
Alangkah terima kasihnya istri
“Hanya” karena kita pintar jaga diri
Menjadi “pahlawan mini”
Menjadi warga yang tidak merepoti
Apalagi jika Ramadhan ini
Iman dan takwa kita dapati
Allah janji mengasihi
Barokah dari langit dan bumi
Tertuang di al-A’raf 96 ini
Itulah panggilan ibu pertiwi
Agar anak negeri berkontribusi
Pesan mashur Presiden Kennedy
Perlu komitmen tinggi
Mari kita tekadi
Pada hari-hari yang suci
Semoga Allah ijabahi
Silakan diamini