• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Anggota DPR Sayangkan TV Edukasi

Minggu 3 Mei 2020 | 09:12
in Kabar
0
1
SHARES
1
VIEWS
Anggota DPR sayangkan TV Edukasi. Padahal di tengah kesulitan melayani pembelajaran siswa di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) yang tidak bisa menjangkau internet selama darurat Covid-19, televisi dan radio sangat dibutuhkan.
Anggota DPR Sayangkan TV Edukasi. Prof Zanuddin Maliki (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Anggota DPR sayangkan TV Edukasi. Padahal di tengah kesulitan melayani pembelajaran siswa di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) yang tidak bisa menjangkau internet selama darurat Covid-19, televisi dan radio sangat dibutuhkan.

Demikian dikatakan Anggota Komisi X DPR RI Prof Dr Zainuddin Maliki MSi menanggapi TV Edukasi milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang tidak maksimal fungsinya.

Zainuddin mengungkapkan, data Kemdikbud menyebutkan ada 6.5 persen saja siswa di 3T yang belajar dari rumah bersama TV Edukasi. “Seharusnya Kemdikbud lebih sungguh-sungguh tangani sehingga TV Edukasi menjadi saluran yang paling dibutuhkan siswa belajar dari rumah,” ujarnya pada PWMU.CO, Sabtu (2/5/20) malam.

Dia mengatakan, karena belum bisa berharap banyak kepada TV Edukasi, jalan keluarnya Kemdikbud harus “menyewa” TVRI untuk menyelenggarakan paket belajar dari rumah. “Di sini Kemdikbud sedikit banyak terbantu melayani siswa yang kesulitan akses internet. Tercatat 52 persen siswa 3T belajar dengan menonton saluran TVRI,” terangnya.

Mantan Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur dua periode itu menyampaikan, bagaimanapun TVRI juga memiliki keterbatasan. “Dari kuota waktu pasti terbatas, karena harus dibagi dengan program-program regular TVRI itu sendiri. TVRI juga tidak punya tenaga khusus yang kompeten secara pedagogis,” tegasnya.

Hal ini, menurutnya, berisiko lamban mengontrol munculnya penayangan pembelajaran yang bergeser dari tujuan pendidikan. Misalnya, bisa terselingi oleh paket iklan yang kontennya bertolak belakang dengan pendidikan anak-anak.

Baca Juga:  Waspada! Ini Lima Senjata The New Superpower

Relawan Guru Penggerak Ber-APD

Zainuddin Maliki mengungkapkan, TVRI juga belum seratus persen dapat menjangkau daerah terisolasi. “Masih banyak siswa didik kita yang tinggal di daerah, yang jangankan internet, televisi dan radio pun tak bisa dinikmati,” ujarnya.

Zainuddin mengatakan, untuk mengatasi daerah terisolasi itu tidak ada pilihan lain, siswa di daerah itu harus di datangi langsung oleh guru.

Oleh karena itu Kemdikbud harus merekrut relawan dari guru-guru penggerak. Guru itu bisa diorganisasi dalam satu gugus tugas layanan pendidikan khusus siswa terisolasi di tengah wabah Covid-19.

“Anggap saja tugas guru yang mendatangi siswanya ini seperti petugas medis yang harus berinteraksi langsung dengan pasien. Oleh karena itu bekali APD (alat pelindung diri) yang lengkap. Jangan lupa bekali juga transport dan insentif khusus buat guru penggerak itu,” usulnya.

Baca Juga:  Prof Zainuddin Maliki: Pemilu 2019 Batu Ujian Umat Islam

Belajar Berbasis Proyek

Guru penggerak tersebut harus door to door, dengan membawa paket pembelajaran yang telah dirancang khusus. Dia mengusulkan agar paket pembelajarannya bukan berbasis konten, tetapi berbasis proyek atau yang dikenal dengan project based learning approach.

“Interaksi dengan siswa tidak perlu memakan waktu lama. Cukup 10-15 menit guru jelaskan proyek yang harus dilakukan siswa. Hasil proyek yang dikerjakan siswa akan ditagih pada kunjungan pekan berikutnya,” terang dia.

Dari tagihan itu, lanjutnya, guru harus memperoleh portofolio atau rekam jejak siswa selama sepekan, yang evaluasinya dilakukan secara integrated.

“Gunakan media by utility. Pelajaran biologi misalnya, siswa bisa diminta mencari, mengenali, dan mengambil tindakan yang seharusnya terhadap perilaku species atau flora dan fauna yang ada di sekitar rumahnya,” kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu.

Menurut dia, dari situ bisa dilihat hard skill seperti pengetahuan siswa tentang alam, penguasaan bahasa, dan aspek ilmu pengetahuan terkait lainnya.

“Lebih dari itu dari protofolio tersebut dapat juga dievaluasi soft skill seperti kesungguhan, kemauan, kerapian, kreatifitas dan cara siswa menyelesaikan kesulitan menyelesaikan proyeknya,” kata dia.

Zainuddin Maliki meminta agar Kemdikbud tidak membuang waktu. “Segera gerakkan relawan. Layani pembelajaran siswa di daerah terisolasi. Datangi mereka. Mereka juga berhak mendapatkan layanan terbaik dari pemerintah di tengah wabah Covid-19,” tegas dia. (*)

Penulis/Editor Mohammad Nurfatoni.

Baca Juga:  Ingin Bangsa Bangkit dari Keterpurukan, Amalkan Tiga Tips Kiai Dahlan Ini
Tags: Guru PenggerakTV EdukasiTVRIZainuddin Maliki
ShareSendTweet

Related Posts

Anggota DPR: Film Alat Perang Kebudayaan. Pernyataan Zainuddin Maliki disampaikan dalam webinar yang digelar Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia.
Kabar

Prof Zainuddin Maliki Kritik Rencana Penghentian Penerimaan CPNS Formasi Guru

Rabu 6 Januari 2021 | 10:33
1
Politisi Berjiwa Negarawan, Almarhum Ali Taher Parasong di Mata Prof Zainuddin Maliki
Featured

Politisi Berjiwa Negarawan, Almarhum Ali Taher Parasong di Mata Prof Zainuddin Maliki

Selasa 5 Januari 2021 | 10:07
1
Covid masih mengancam
Kabar

Covid Masih Mengancam, DPR Anjurkan Belajar Online Diperpanjang

Jumat 11 Desember 2020 | 21:40
1
Anggota DPR: Film Alat Perang Kebudayaan. Pernyataan Zainuddin Maliki disampaikan dalam webinar yang digelar Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia.
Kabar

Anggota DPR: Film Alat Perang Kebudayaan

Selasa 25 Agustus 2020 | 11:01
1
Prof Zainuddin Maliki: Risiko, Kelas Tatap Muka di Luar Zona Hijau
Headline

Prof Zainuddin Maliki: Risiko, Kelas Tatap Muka di Luar Zona Hijau

Rabu 29 Juli 2020 | 12:11
1
Prof Zainuddin ke Mendikbud: Dana POP untuk sertifikasi guru dan pulsa siswa saja. Hal itu menanggapi kisruh penetapan calon penerima POP.
Headline

Prof Zainuddin ke Mendikbud: Dana POP untuk Sertifikasi dan Pulsa Saja

Kamis 23 Juli 2020 | 12:15
1
Next Post
Bey Arifin: Buka Kedok Pendeta Yusuf Roni

Bey Arifin: Buka Kedok Pendeta Yusuf Roni

anda Baik Islamnya Seseorang ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.

Tanda Baik Islamnya Seseorang

MCCC Ini Sulap Masjid Jadi Lumbung

MCCC Ini Sulap Masjid Jadi Lumbung

Makam Sonan Bonang di Tuban.

Sunan Bonang dalam Serat Darmogandul Mirip Nabi Ibrahim

Saad Ibrahim serukan gerakan menanam tanaman. Tujuannya untuk membangun mindset kemandirian di tengah pandemi Covid-19.

Saad Ibrahim Serukan Gerakan Menanam

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
1

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
1

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
1

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
1

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Trisila muncul dalam RUU HIP tanda Pancasila belum selesai. Foto Abdul Mu'ti.

Kenapa Tak Ada yang Ngaku Keturunan Yesus?

Rabu 27 Januari 2021 | 07:26
Wakaf Uang di Tengah Korupsi Uang Rakyat

Wakaf Uang di Tengah Korupsi Uang Rakyat

Rabu 27 Januari 2021 | 07:17
Peduli Pendidikan, 530 gawai dibagikan IKA ITS Peduli dan Kemenko PMK RI. Selain gawai, juga ada 530 set perlengkapan school Covid kit.

Peduli Pendidikan, Bagikan 530 Gawai

Selasa 26 Januari 2021 | 21:51
Kaum pengeluh

Kaum Pengeluh dan Pengumpat

Selasa 26 Januari 2021 | 15:14
Google

Google Search Bakal Hilang dari Aussie

Selasa 26 Januari 2021 | 14:39
Karakter saudagar

Kasus Covid-19 Dunia Tembus 100 Juta, Haedar Nashir Keluarkan Tiga Seruan

Selasa 26 Januari 2021 | 13:26
Perjuangan Jenderal Soedirman Berproses dari Muhammadiyah

Perjuangan Jenderal Soedirman Berproses dari Muhammadiyah

Selasa 26 Januari 2021 | 12:02
Siswa Matsmunam Ukir Prestasi Literasi Nasional

Siswa Matsmunam Ukir Prestasi Literasi Nasional

Selasa 26 Januari 2021 | 11:36
Pemerintah Tunda Bahas RUU HIP, Ini Reaksi Muhammadiyah

Abdul Mu’ti, Bapak Muhammadiyah Garis Lucu

Selasa 26 Januari 2021 | 11:01
Partai

Partai Korup Bisa Dibubarkan

Selasa 26 Januari 2021 | 06:18

Berita Populer Hari Ini

Plugin Install : Popular Post Widget need JNews - View Counter to be installed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama