10 Hari Pertama, Sudah Dapat Apa? Renungan Ramadan tulisan Ali Murtadlo, wartawan senior. Mengupas pembentukan kebiasan hebat selama puasa.
PWMU.CO– Alhamdulillah, hari ini sudah kita jalani 10 hari pertama puasa Ramadan. Sudah meraih apa? Sudah dapat great habit apa?
Bangun pukul 3 dinihari sudah otomatis atau masih pakai alarm? Adzan langsung shalat atau masih tunda? Buang angin langsung wudhu atau masih nunggu? Baca Quran? One day one juz atau one day gedabrus?
Mulut? Sudah melaksanakan perintah nabi: falyaqul khoiron aw liyasmut atau belum? Bahwa kita disuruh bertutur kata yang baik atau kalau tidak bisa: mulut di-lockdown. Diam!
Hati? Mata? Telinga? Kira-kira sudah lolos ayat screening neraka surat Al A’raf 179 atau belum? Bahwa Allah akan penuhi neraka dengan jin dan manusia karena telah diberi hati, mata, dan telinga tapi salah menggunakannya. Jauh dari perintah agar memakai ketiganya untuk memahami ayat-ayat Allah. Hayo kita tanya bersama-sama. Selama ini kita pakai apa?
Membentuk pembiasaan baik (repeatedly do) mutlak perlu. Kalau tidak, bisa-bisa minum air putih saja tidak bisa. Jika dipaksa, bisa muntah. Katanya, air kok tidak berasa. Contoh lainnya, sejak kecil tidak biasa makan sayur, sekarang disuruh makan, bisa merem melek sambil ngedumel, kok seperti makanannya embek.
Menularkan Kebiasaan Baik
Saya sendiri juga masih belum seratus persen berhasil menularkan dua habit sederhana ini. Membalik sandal menghadap depan dan jangan membunyikan klakson. Membalik sandal, saya tularkan kepada keluarga saya di rumah dan jamaah masjid. Sudah bertahun-tahun. Alhamdulillah sudah berhasil 50 persen.
Jangan nglakson saya beritahukan kepada anak dan teman-teman saat mengemudi. “Tolong jangan ngebel.” Alasan saya, jalanan sudah bising, jangan menambah berisik. Sudah berhasil 30 persen.
Habit bisa dibentuk. Ini pengalaman saya sendiri. Bertahun-tahun jadi wartawan dan redaktur dulu, saya tidur setelah pukul 1 dinihari. Kini, pukul 9 malam saya sudah mengantuk. Dulu, saya tiap hari pingpong dan menganggap bahwa senam itu olahraganya cewek. Sekarang, saya tiap hari senam, dan tak pernah lagi pingpong. Dan, he he he, tidak kecewek-cewekan.
Mau hidup excellent? Kata Aristotle: milikilah great habit. Masih ada 20 hari lagi untuk membentuknya. Untuk memotivasinya, sekali lagi saya kutipkan wisdom filosof Yunani itu: we are what we repeatedly do. Excellence then, is not an act, it is a habit. Mau? Mau banget? Ramadan ini sarana terbaiknya. Sebab, Ramadan selalu banyak bonusnya. Aamiin. (*)
Editor Sugeng Purwanto