• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Bersama Yatim di Rumah dan Surga

Kamis 7 Mei 2020 | 05:10
in Ngaji Hadits
0
307
SHARES
313
VIEWS
Bersama Yatim di Rumah dan Surga ditulis oleh Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.
Ilustrasi freepik.com

Bersama Yatim di Rumah dan Surga ditulis oleh Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.

PWMU.CO – Ngaji Ramadhan kali ini berangkat dari hadist riwayatBukharii, sebagai berikut:

عن سهل بن سعد، قال: رسول الله – صلَّى الله عليه وسلَّم -: أنا وكافل اليتيم في الجنة هكذا، وأشار بالسبَّابة والوسطى، وفرَّج بينهما شيئًا؛ أخرجه البخاري

Dari Sahl ibn Sa’ad dari Rasulullah SAW bersabda: “Aku dan orang yang menanggung anak yatim berada di surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan dua jarinya yaitu telunjuk dan jari tengah.  

Yatim jamaknya aitam wa yataamaa yaitu man faqada abaahu walam yablugh mablagharrijaal yakni barangsiapa yang ditinggal orang tuanya dan belum mencapai  usia baligh (laki-laki dewasa). Maka yatim berarti anak-anak yang ditinggal oleh bapak atau ayahnya sebelum ia baligh.

Dalam masyarakat kita yatim menjadi perhatian yang begitu serius, sehingga banyak sekali panti-panti asuhan khusus anak yatim. Bahkan sekarang ini bukan hanya panti asuhan—suatu tempat yang disediakan untuk dihimpunnya anak yatim—yang didirikan.

Tetapi juga lembaga-lembaga sosial yang juga dalam rangka pemberdayaan anak-anak yatim, baik yang dihimpun dalam panti asuhan maupun yang masih bersama keluarganya.

Pendusta Agama

Al-Quran memang menjelaskan agar kita senantiasa memperhatikan anak yatim ini. Bahkan disebut sebagai pendusta agama dan juga shalatnya tidak serius atau lalai jika kita suka menghardik anak yatim.

Sebagaimana dalam isyarat al-Ma’un 1-7:

أَرَءَيۡتَ ٱلَّذِي يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ ١ فَذَٰلِكَ ٱلَّذِي يَدُعُّ ٱلۡيَتِيمَ ٢ وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلۡمِسۡكِينِ ٣ فَوَيۡلٞ لِّلۡمُصَلِّينَ ٤ ٱلَّذِينَ هُمۡ عَن صَلَاتِهِمۡ سَاهُونَ ٥ ٱلَّذِينَ هُمۡ يُرَآءُونَ ٦ وَيَمۡنَعُونَ ٱلۡمَاعُونَ ٧

Baca Juga:  Antara Ridha Allah dan Ridha Manusia

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

Dalam ayat di atas sangat jelas bahwa anak-anak yatim janganlah dihardik tetapi harus disantuni sedemikian rupa. Sehingga mereka tidak kehilangan kasih sayang sebagaimana dari orang tuanya. Tetapi karena ayat di atas juga menjelaskan tentang kebutuhan pokok bagi kaum miskin atau kaum yang lemah. Maka seharusnya lembaga-lembaga itu juga memperhatikan akan hal ini.

Karena kedua keadaan tersebut yakni yatim dan miskin sama-sama harus diperhatikan. Sehingga kita tidak hanya fokus pada perhatian pada anak yatim saja.

Fakir Miskin Prioritas Utama

Bahkan dalam urusan miskin, jamaknya masaakin, ini juga mendapat perhatian lebih serius dalam al-Quran. Di antaranya bagi pembayar fidyah maka yang diperhatikan adalah orang miskin (al-Baqarah 184).

Demikian juga untuk shadaqah—baik yang wajib misalnya zakatul fitri (zakat fitrah) dan zakatul maal serta shadaqah sunnah lainnya—tetap harus memperhatikan fakir dan miskin.

إِنَّمَا ٱلصَّدَقَٰتُ لِلۡفُقَرَآءِ وَٱلۡمَسَٰكِينِ وَٱلۡعَٰمِلِينَ عَلَيۡهَا وَٱلۡمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمۡ وَفِي ٱلرِّقَابِ وَٱلۡغَٰرِمِينَ وَفِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِيلِۖ فَرِيضَةٗ مِّنَ ٱللَّهِۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٞ  ٦٠

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mualaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan. Sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (at-Taubah 60).

Ayat di atas menggunakan kalimat shadaqah dalam bentuk jamak shadaqaat. Para mufassir (ahli tafsir) sepakat ayat ini berkenaan dengan zakat karena ada kalimat faridhah. Dalam ayat itu shadaqah diberikan dengan prioritas, sesuai urutan penyebutan. yaitu: 1) Orang-orang fakir. 2) Orang-orang miskin. 3) Pengurus-pengurus zakat. 4) Para mualaf yang dibujuk hatinya. 5) Untuk (memerdekakan) budak. 6) Orang-orang yang berhutang. 7) Untuk jalan Allah. 8) Untuk mereka yang sedang dalam perjalanan.

Baca Juga:  Al-Jamaah, 1 dari 73 yang Masuk Surga

Oleh karenanya hak untuk fakir mestinya jauh lebih besar dari pada miskin demikian pula selanjutnya. Dengan demikian anak yatim bisa jadi terkategori fakir dan miskin ini, maka tentu harus diperhatikan pula sebagaimana kita memperhatikan dengan serius para fakir miskin.

Tetapi jika si yatim sudah memiliki kecukupan, tentu perlakuan kita adalah memberikan kasih sayang yang sebaik-baiknya, dengan memberikan perhatian dan mengakrabinya untuk sekadar bercengkrama misalnya.

Sehingga mereka bukan dianggap sebagai anak yang tidak dipedulikan atau bahkan terasing di masyarakatnya. Kadang tidak perlu mereka harus dipisahkan dari keluarganya untuk ditampung di panti asuhan. Sebab justru keluarganya itulah yang dapat menyayanginya dengan baik di samping kita juga harus melakukannya.

Jadi ‘Komoditas’

Masyarakat kita perlu mencermati hal ini: perhatian pada kaum lemah sesungguhnya prioritas dari shadaqah kita, termasuk misalnya santunan khususnya di bulan suci Ramadhan ini.

Karena kita lihat sekarang ini seolah-olah, maaf, keadaan yatim menjadi ‘komoditas’ tersendiri, sehingga panti-panti asuhan yatim khususnya memiliki kelebihan secara finansial.

Padahal ketika kita hendak mengeluarkan harta mestinya kita tahu bagaimana keadaan atau kondisinya. Kalau memang sudah berlebih maka kita perlu menengok kepada yang menjadi skala prioritas sebagaiman ayat di atas.

Menghimpun di Rumah

Hadits Rasulullah di atas maupun ayat-ayat yang berkenaan dengan anak yatim tidak terbersit untuk kita menghimpun anak yatim dalam satu panti asuhan. Karena itu sebaiknya biarlah mereka tetap bersama keluarganya.

Tetapi jika mereka telah kehilangan keluarganya bisa jadi mereka kita tampung di keluarga kita sendiri atau keluarga-keluarga kaum muslimin lainnya.

Itulah sesungguhnya perlakuan yang paling baik bagi mereka. Sebagaimana isyarat hadits di atas. Bahkan Allah mewanti-wanti untuk kita berhati-hati terhadap amanah harta dengan atas nama mereka.

Dan ketika mereka sudah dewasa maka amanah harta itu harus sepenuhnya diserahkan kepada mereka.

Baca Juga:  Mukmin, Muslim, Mujahid, dan Muhajir

وَٱبۡتَلُواْ ٱلۡيَتَٰمَىٰ حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغُواْ ٱلنِّكَاحَ فَإِنۡ ءَانَسۡتُم مِّنۡهُمۡ رُشۡدٗا فَٱدۡفَعُوٓاْ إِلَيۡهِمۡ أَمۡوَٰلَهُمۡۖ وَلَا تَأۡكُلُوهَآ إِسۡرَافٗا وَبِدَارًا أَن يَكۡبَرُواْۚ وَمَن كَانَ غَنِيّٗا فَلۡيَسۡتَعۡفِفۡۖ وَمَن كَانَ فَقِيرٗا فَلۡيَأۡكُلۡ بِٱلۡمَعۡرُوفِۚ فَإِذَا دَفَعۡتُمۡ إِلَيۡهِمۡ أَمۡوَٰلَهُمۡ فَأَشۡهِدُواْ عَلَيۡهِمۡۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ حَسِيبٗا ٦

Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa.

Barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut.

Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu). (an Nisa:6).

Semoga kita bisa bisa bersama yatim di rumah dan surga! (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.  

Tags: Hadits Nabi bersama Yatim di SurgaMuhammad HidayatullohPahala Surga Merawat Yatim
Share123SendTweet77

Related Posts

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
346
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
836
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
255
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
416
Keutamaan Amalan Nabi Daud
Ngaji Hadits

Keutamaan Amalan Nabi Daud

Jumat 25 Desember 2020 | 06:26
483
Ghuluw, Melampaui Batas dalam Agama
Ngaji Hadits

Ghuluw, Melampaui Batas dalam Agama

Jumat 18 Desember 2020 | 09:16
457
Next Post
Dapur Umum AMM Nganjuk untuk Korban Corona

Dapur Umum AMM Nganjuk untuk Korban Corona

Nidzhom: Lawan pemurtadan diteror bangkai musang adalah risiko yang diterima oleh mubaligh muda ini saat membendung Kristenisasi di Malang. Dia wafat meninggalkan kisah dakwah inspiratif.

Nidzhom: Lawan Pemurtadan Diteror Bangkai Musang

Begini Shalat Id dalam Keadaan Tak Normal ditulis Dr Syamsuddin MA, Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya dan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.

Begini Shalat Id dalam Keadaan Tak Normal

Makam syuhada di lembah Hunain. Di sini shabat anshar pernah menuduh Rasulullah tak adil membagi ghanimah.

Menuduh Rasulullah Tidak Adil

Makna sabar hadapi ujian Covid-19 disampakan Wakil Ketua PWM Jatim Dr H Syamsuddin MA dalam Kajian Daring Smamda, Selasa (5/5/2020).

Makna Sabar Hadapi Ujian Covid-19

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
346

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
836

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
255

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
416

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Partai

Partai Korup Bisa Dibubarkan

Selasa 26 Januari 2021 | 06:18
Peduli bencana, SDMM himpun donasi Rp 21.500.006 untuk korban bencana alam di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan.

Peduli Bencana, SDMM Himpun Donasi Rp 21 Juta

Senin 25 Januari 2021 | 21:30
Lelang sepeda menjadi bagian kepedulian Unismuh Makassar dalam menggalang dana kemanusiaan untuk gempa di Sulawesi Barat.

Lelang Sepeda, Unismuh Peduli Bencana

Senin 25 Januari 2021 | 17:56
Relawan MDMC - Lazismu

Relawan MDMC – Lazismu Bangun Jembatan Darurat Atasi Banjir Kalsel

Senin 25 Januari 2021 | 17:47
PCIM Australia Galang Dana Bencana

PCIM Australia Galang Dana Bencana

Senin 25 Januari 2021 | 15:47
Lulusan Smamsatu Gresik Berijazah D-1 Prodistik ITS

Inovasi Smamsatu: PBM Cukup 3 Hari, Lainnya Soft Skill

Senin 25 Januari 2021 | 14:25
Rendang Lazismu

Rendang Lazismu Jadi Makanan Praktis bagi Pengungsi Bencana

Senin 25 Januari 2021 | 11:28
Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

Senin 25 Januari 2021 | 11:04
Politik Islam

Politik Islam seperti Gema Teriakan Takbir

Senin 25 Januari 2021 | 10:13
Unismuh siapkan 200 relawan psikososial ke Sulbar. Pengiriman relawan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap gempa bumi yang terjadi.

Unismuh Siapkan 200 Relawan Psikososial ke Sulbar

Senin 25 Januari 2021 | 06:22

Berita Populer Hari Ini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    502149 shares
    Share 200860 Tweet 125537
  • Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

    18130 shares
    Share 7252 Tweet 4533
  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    38140 shares
    Share 15256 Tweet 9535
  • Manga Budaya Ramaikan Milad Ke-6 Smamio

    3722 shares
    Share 1489 Tweet 931
  • Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

    2463 shares
    Share 985 Tweet 616
  • 3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

    4163 shares
    Share 1665 Tweet 1041
  • Taubat Politik Jusuf Kalla

    8000 shares
    Share 3200 Tweet 2000
  • Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

    4511 shares
    Share 1804 Tweet 1128
  • TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    6094 shares
    Share 2438 Tweet 1524
  • Politik Islam seperti Gema Teriakan Takbir

    234 shares
    Share 94 Tweet 59
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama