ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Kamis, Maret 23, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Riyoyo Kupat, Inilah Filosofinya

Senin 1 Juni 2020 | 07:51
3 min read
290
SHARES
906
VIEWS
ADVERTISEMENT
Riyoyo kupat.
Riyoyo kupat.

PWMU.CO-Riyoyo kupat dirayakan sepekan setelah Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal. Masyarakat Jawa merayakannya dengan ketupat dan lepet. Meski budaya ini makin meluntur tapi di desa-desa ibu-ibu masih menyalakan api di atas tungku masak ketupat lepet selama delapan jam.

Tradisi kupatan sudah ada di nusantara sejak masa Hindu Budha. Tradisi ini diangkat dari tradisi pemujaan Dewi Sri. Ia dinisbahkan sebagai dewi pertanian, kesuburan, pelindung kelahiran dan kehidupan, kekayaan dan kemakmuran.

Dewi Sri merupakan dewi tertinggi dan terpenting bagi masyarakat agraris. Seiring perkembangan rasionalitas masyarakat terjadi demitologi Dewi Sri. Tak lagi dipuja sebagai dewa padi atau kesuburan tapi hanya dijadikan lambang yang direpresentasikan dalam bentuk ketupat yang bermakna ucapan syukur kepada Tuhan.

Walisongo yang tetap menghargai nilai tradisi menjadikannya sebagai media dakwah untuk mengenalkan Islam. Misalnya Sunan Kalijaga memakai kenduri slametan tidak dihilangkan tapi diakulturasikan dengan nilai keislaman. Diperkenalkanlah dua istilah Bada Lebaran dan Bada Kupat.

Bada Lebaran dipahami sebagai pelaksanaan shalat Idul Fitri hingga tradisi saling kunjung dan memaafkan sesama Muslim. Sedangkan Bada Kupat dimulai sepekan sesudah Lebaran.

Menurut HJ de Graaf dalam buku Malay Annal, ketupat adalah simbol perayaan hari raya Islam pada masa pemerintahan Demak. Pada awal abad ke-15, Kesultanan Demak dipimpin oleh Raden Patah.

Kesultanan Demak membangun kekuatan politiknya sembari menyiarkan agama Islam dengan dukungan Walisongo, salah satunya dakwah Sunan Kalijaga.

Ketika menyebarkan Islam ke pedalaman, Walisongo melakukan pendekatan budaya agraris, mereka beranggapan, tempat adalah unsur keramat dan berkah sangatlah penting untuk melanggengkan kehidupan.

Graaf menduga janur kelapa yang dibuang lidinya itu menunjukkan identitas budaya pesisir yang dipenuhi banyak pohon kelapa.

Pemaknaan dari Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga menganalogikan hari raya ketupat sebagai bagian mengakui kesalahan dalam empat tindakan. Kupat adalah ngaku lepat dan laku papat. Ngaku lepat artinya mengakui kesalahan. Laku papat artinya empat tindakan.

Laku papat itu empat tindakan dalam perayaan Lebaran. Empat tindakan tersebut adalah lebaran, luberan, leburan dan laburan.

Lebaran memiliki arti usai atau berakhir, yang menandakan selesainya masa berpuasa dalam bulan Ramadhan dan kesiapan menyongsong kemenangan. Luberan bermakna meluber atau melimpah. Sebagai simbol ajaran bersedekah untuk kaum miskin. 

Leburan maknanya adalah habis dan melebur. Maksudnya pada momen Lebaran, dosa dan kesalahan kita akan melebur. Laburan berasal dari kata labur atau kapur. Maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batin satu sama lain.

Ketupat menjadi simbol maaf bagi masyarakat Jawa. Yaitu ketika seseorang berkunjung ke rumah kerabatnya, mereka akan disuguhkan ketupat dan diminta untuk memakannya. Apabila ketupat tersebut dimakan, otomatis pintu maaf telah dibuka dan terhapuslah segala yang pernah khilaf. (*)

Penulis Teguh Imami Editor Sugeng Purwanto

Tags: Dewi SriKetupatSunan KalijagaTradisi kupatanWali Songo
SendShare116Tweet73Share

Related Posts

Kreativitas Berlian School Meriahkan Lebaran Ketupat, Ini Filosofinya

Sabtu 22 Mei 2021 | 17:55
279

Kreativitas Berlian School Meriahkan Lebaran Ketupat(Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) PWMU.CO - Kreativitas Berlian School Meriahkan Lebaran Ketupat,...

Megengan: Ziarah Kubur, Selamatan, dan Doktrin Syiah

Selasa 6 April 2021 | 20:32
4.6k

Kue apem dalam tradisi megengan. Megengan: Ziarah Kubur, Selamatan, dan Doktrin Syi’ah oleh H. Syamsudin,...

Anak Sunan Kalijaga ternyata Lebih Radikal dari Bapaknya

Minggu 6 September 2020 | 14:10
5.1k

Makam Pangeran Panggung di Kel. Panggung, Tegal. (tribun yogya) PWMU.CO- Anak Sunan Kalijaga bernama Pangeran...

Kirab Budaya Wali Songo Siap Digelar Pemkab Gresik

Jumat 13 Maret 2020 | 11:10
1.3k

Bupati Sambari Halim Radianto (kiri) dan Wakil Bupati Moh Qosim mengendarai Kereta Kencana pada Pawai...

Mushala Al Jihad, Saksi Kebangkitan Muhammadiyah di Tanah Sunan Giri

Minggu 26 November 2017 | 08:55
238

Mushala Al Jihad yag ada di Gajah Giri, Giri, Kebomas, Gresik....

3 ’An’ untuk Dijalankan dan Dihindari Setelah Idul Fitri

Kamis 6 Juli 2017 | 16:15
66

Nur Cholis Huda (tengah) saat Silaturrahmi dengan keluarga besar UMG PWMU.CO...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    14589 shares
    Share 5836 Tweet 3647
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    4596 shares
    Share 1838 Tweet 1149
  • Festival Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    435 shares
    Share 174 Tweet 109
  • Telusuri Sejarah Gresik, Siswa SD Mugres Mengunjungi Kampung Kemasan

    383 shares
    Share 153 Tweet 96
  • Formasi Shalat Tarawih yang Utama: 4-4-3, 2-2-2-2-2-1, atau?

    2211 shares
    Share 884 Tweet 553
  • Dalil dan Keutamaan Shalat Tarawih Formasi 4-4-3

    4772 shares
    Share 1908 Tweet 1193
  • Anids Camp, Bakat Siswa Muncul di Sini

    307 shares
    Share 123 Tweet 77
  • Tuntunan Shalat Iftitah, 2 Rakaat Ringan sebelum Shalat Tarawih

    6464 shares
    Share 2763 Tweet 1542
  • Agar Tak Ada yang Kebakaran Jenggot, Perlunya Sinergi Majelis dan Lembaga PWM Jatim

    245 shares
    Share 98 Tweet 61
  • DPW PAN ke Kantor PWM Jatim Bahas Empat Isu Ini

    158 shares
    Share 63 Tweet 40

Berita Terkini

  • Kosegu dan Kokam Ikut Sukseskan Musyda Muhamamdiyah TulungagungRabu 22 Maret 2023 | 22:26
  • Buku Sejarah Muhammadiyah Tulungagung Terbit, Begini Perasaan PenulisnyaRabu 22 Maret 2023 | 22:05
  • Lembaga Pemeriksa Halal
    Lembaga Pemeriksa Halal Gelar Raker, Ini ProgramnyaRabu 22 Maret 2023 | 21:40
  • Padus IPM Sendangagung Tampil Memukau di Musypimcab PaciranRabu 22 Maret 2023 | 21:32
  • Jika Ingin Besar, Pendiri dan Pengelola RSMA Harus Saling MendukungRabu 22 Maret 2023 | 21:02
  • Pawai Becak TK Aisyiyah 2 Kota Probolinggo Sambut RamadhanRabu 22 Maret 2023 | 20:38
  • Edukatif, Tarawih Ramah Anak SDMM Terbuka untuk UmumRabu 22 Maret 2023 | 19:50
  • Ramadhan, Kiblat Rumah Dakwah PCIM Malaysia Kini AkuratRabu 22 Maret 2023 | 17:50
  • PCNA Brondong Turba Ke Ranting MencorekRabu 22 Maret 2023 | 17:28
  • 26 siswa Sdamada mengikuti semifinal Kompetisi Matematika Suprarasional; Liputan Alfiatun Naimah, kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
    26 Siswa Sdamada Ikut Semifinal Kompetisi Matematika SuprarasionalRabu 22 Maret 2023 | 17:27

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!