ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Senin, Maret 27, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Psikologi Bahagia saat Terpuruk

Selasa 7 Juli 2020 | 17:11
6 min read
285
SHARES
890
VIEWS
ADVERTISEMENT
Psikologi bahagia saat terpuruk dikupas oleh Trainer Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Hypnoterapi Drs Asep Haerul Gani.
Asep Haerul Gani mengupas psikologi bahagia saat terpuruk (Dokumentasi FB Asep/PWMU.CO)

PWMU.CO – Psikologi bahagia saat terpuruk dikupas oleh Trainer Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Hypnoterapi Drs Asep Haerul Gani.

Hal itu dia sampaikan dalam Pengajian Ahad Malam yang diselenggarakan oleh CEO Parahita M Sulthon Amien via aplikasi Zoom, Ahad (5/7/2020).

Kebahagiaan ala Al-Ghazali

Menurut Kang Asep, sapaan akrabnya, kebahagiaan tidak tercapai kalau tidak melakukan pengenalan dengan empat hal. Yakni mengenal diri kita, mengenai Allah, mengenal dunia ini dan mengenal kehidupan setelah dunia.

“Mengenal diri menjadi lebih penting karena merupakan perangkat untuk mencapai kebahagiaan. Dalam Mizanul Amal Al-Ghazali menggunakan kata sederhana ilhal yakni ilmu, hal, dan amal. Ilmu psikologi modern menggunakan kognitif, hal adalah afektif dan amal adalah tindakan,” ujarnya.

“Jadi penting bagi kita mempunyai pemikiran yang baik, mengelola emosi yang baik dan mampu melakukan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan ucapan, gerak-gerik kita dan tingkah laku yang baik,” tambahnya.

Dalam beberapa kitabnya Al-Ghazali mengungkapkan bahwa ilhal ini adalah insan yang baik, insan yang mampu berbuat ihsan dan amalan shalihan.

“Dalam an-nafs psikologinya Al-Ghazali, ilmu psikologi diperlukan dalam rangka mengenal diri, mengokohkan agama, bermasyarakat dan bernegara. Sehingga kebahagiaan tidaklah mungkin tercapai apabila seseorang tidak mengenal di atas itu. Bagaimana pikirannya bekerja dan bergerak,” ungkapnya.

Orang tidak bahagia, sambungnya, bila tidak mengenali bagaimana emosi itu bergerak. Bagaimana keadaan dalam emosi-emosi berespon terhadap apa, menghasilkan efek apa kemudian ke tubuh hubungannya seperti apa.

“Jadi sulit bahagia kalau seseorang tidak memahami dinamika bagaimana kaitan antara pikiran, fisiologi dia, dan reaksi-reaksi,” imbuhnya.

Berikutnya adalah amal. Al-Ghazali menyatakan bahwa sangat sulit seseorang bahagia sejati kalau seseorang itu amalnya tidak dalam bentuk akhlak. Menarik ketika Al Ghazali mendefinisikan akhlak. Akhlak adalah sesuatu perilaku yang sifatnya otomatis tanpa dipikir lagi.

“Misalnya saya bertemu Pak Sulthon dan saya hormat karena beliau CEO Parahita, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim. Hormat karena aspek-aspek itu maka saya belum berakhlak, karena akhlak itu sifatnya otomatis. Jadi kalau saya otomatis tanpa berpikir melakukan penghormatan kepada Pak Sulthon maka itu maknanya berakhlak,” paparnya.

Awas Kebahagiaan Hedonis

Ada tokoh psikologi modern yang mendapatkan hadiah Nobel Daniel Kahneman. Menurut penelitiannya ada beberapa orang yang mengartikan bahagia dengan bahagia hedonis. Bahagia hedonis itu sifatnya sementara.

“Contoh kita mendapatkan lotre. Kita senang dan itu senangnya sebentar saja. Ada penelitian terhadap orang yang mendapat lotre dan juga dilakukan di Indonesia, tingkat kebahagiaan mereka hanya hitungan hari. Dalam beberapa pekan, bulan dan tahun kemudian mereka mengalami depresi. Itu kebahagiaan semu,” jelasnya.

Maka dalam pendekatan psikologi positif Martin Seligman mengenalkan istilah authentic happiness atau kebahagiaan otentik. Bahagia otentik ini sifatnya long lasting, jangka panjang dan bertahan lama.

“Tidak terpengaruh apakah kita mendapatkan kekayaan, kemiskinan, tantangan atau malapetaka. Orang bisa saja menemukan kebahagiaan justru di saat-saat yang sifatnya krisis,” ungkapnya.

Menurutnya orang bisa mendapatkan kebahagiaan di saat dia terpuruk. Mendapatkan kebahagiaan dalam kemiskinan dan penderitaan.

“Jadi kebahagiaan tidak ada kaitanya dengan tidak sengsara. Selama sengsara itu membawa nikmat maka bahagia juga namanya,” tegasnya.

Character Strength

Karena itu, lanjutnya, Martin Seligman lebih mengartikan bahwa bahagia bukan hanya berkaitan dengan positive feeling tapi positive character. Maka dia menggunakan istilah character strength atau kekuatan-kekuatan karakter.

“Kalau ini dikaitkan dengan contoh-contoh baginda Rasul maka rasul itu bahagia walaupun kalau kita cermati dari sisi tarikh penuh dengan ancaman, tantangan, kesulitan hidup penderitaan. Tetapi Rasul bahagia karena yang terjadi meskipun dalam tantangan seperti itu beliau berada dalam positive character,” urainya.

Sebagai ilustrasi karakter beliau adalah al-Amin atau dapat dipercaya. Dapat mengamankan barang orang lain dan dapat diamanahi. Ketika terjadi banjir di kota Mekah, Masjidil Haram berada di tengah-tengah lengkungan bukit, maka dulu ketika hujan peluang banjir sangat besar. Bahkan dengan sistem yang sekarang masih sering kita dengar Masjid al-Haram kebanjiran. Bahkan waktu itu Hajar Aswad sampai terlepas.

“Untuk memasang Hajar Aswad merupakan nilai kehormatan bagi suku-suku di Arab. Sehingga kabilah bertengkar satu sama lain untuk mendapatkan kehormatan itu. Maka disepakati diserahkan kepada orang yang pertama kali datang,” terangnya.

Meski sebenarnya Muhammad dimusuhi tapi dia punya karakter al-Amin tadi. Maka mereka percaya Rasul akan amanah dan dijadikan komando pemasangan Hajar Aswad. Maka rasul tahu persis dengan psikologinya orang Arab, bahwa kehormatan-kehormatan mereka dijaga.

“Perilaku yang sederhana itu adalah perwujudan strength character tadi. Kebahagiaan tidak lagi karena rosul mendapatkan kesengsaraan, tetapi karena rasul menunjukkan character strength-nya,” ujarnya.

Keberhasilan Juga Didukung Kelemahan

Pertanyaan sebenarnya, menurutnya, apa saja character strength kita. Untuk menjawabnya sederhana saja. Coba diingat peristiwa dalam hidup yang dianggap paling berhasil. Macam-macam jawabnya. Bisa karena naik jabatan, bisa menyekolahkan anak, bertahan dalam pandemi dan lainnya.

“Kemudian setelah itu coba diingat-ingat menurut anda sendiri apakah kekuatan anda. Misalnya kreatif, tekun, jujur dan mampu meyakinkan orang lain. Setelah itu tuliskan kelemahan kelemahan anda. Misalnya kadang pemarah,” ajaknya.

Anda akan kaget ketika menarik garis antara kekuatan, kelemahan dan kesuksesan. Kalau kebahagiaan bisa dimaknai keberhasilan, maka ada penelitian bahwa keberhasilan juga bisa didukung oleh kelemahan dan oleh strength-strength kita.

“Memperbaiki kelemahan hanya membuang waktu, lebih baik sadari kekuatan kita. Kita punya kekuatan apa, pertajam kekuatan kita, kemudian optimalkan kekuatan kita dalam konteks kehidupan,” tegasnya.

Nabi Muhammad menggunakan character strength dari keempat sahabatnya tanpa melihat kelemahan atau weaknessnya. Sehingga kekuatan mereka menjadi optimum. Jadi memperkuat dakwah dan penyebaran Islam.

“Pendidikan kebahagiaan diawali dengan mengetahui character strength setiap anak. Sehingga kita tidak cocok lagi membandingkan satu anak dengan anak yang lainnya. Karena setiap anak mempunyai character strength yang bisa jadi beda,” paparnya.

Dimensi Waktu

Menurut Martin Seligman kalau dilihat dari waktu maka orang yang bahagia itu bisa dilihat dari dimensi waktu. Dimensi waktu ada tiga yaitu masa lalu, masa kini, dan masa depan.

“Martin Seligman menggunakan istilah orang yang bahagia itu pertama mengalami kepuasan masa lalu. Berarti dia puas dengan masa lalu dan tidak menyesalinya. Kalau ada orang yang tidak puas dan menyesali masa lalu dan terus melakukan penyesalan atau malu terhadap masa lalu berarti dia tidak mengalami kebahagiaan,” terangnya.

Kedua, lanjutnya, mampu berada here and now. Di sini dan mengalami. Jadi selaras antara pikiran perasaan ucapan gerak dan tindakan. Ada orang yang hidup sekarang tapi pikirannya di masa lalu. Banyak orang yang hidupnya sengsara karena badannya di sini tetapi pikirannya di masa lalu.

“Selama orang tidak menyatu dengan saat ini, dengan keadaan kekinian dan dengan tempat dia berada maka saat itu peluang-peluang dia mengalami ketidaknyamanan dalam hidup adalah besar,” sergahnya.

Ketiga optimis menatap masa depan. Berkaitan dengan optimis menghadapi masa depan misalkan terlepas Surabaya dan Sidoarjo zona hitam Covid-19, tetapi tidak ada alasan kita langsung diam tidak melakukan apa-apa, toh akan mati. Itu pesimis. Justru kalau kita cermati tantangan untuk orang Surabaya dan Sidoarjo adalah menunjukkan optimisme ini.

“Tema optimisme kalau dicermati
puas masa lalu dan menikmati masa kini. Nabi berpesan kalau tahu besok kiamat dan ditanganmu adab biji maka tanamlah. Betapa bukti optimisme dalam berbuat kebaikan,” tuturnya. (*)

Psikologi Bahagia saat Terpuruk. Penulis Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Authentic HappinessCharacter StrengthKebahagiaan HedonisKebahagiaan SejatiParahitaSengsara membawa nikmatSugiranSulthon AmienTerpuruk
SendShare114Tweet71Share

Related Posts

Muhammadiyah Jatim Tawarkan Empat Peluang Bisnis

Senin 27 Maret 2023 | 06:08
88

Hidayatur Rahman (kanan) di Kajian Ramadhan PWM Jatim. Muhammadiyah Jatim Tawarkan Empat Peluang Bisnis (Darul/PWMU.CO)...

Ketua PWM Jatim: Jangan Ragu Memulai Jihad Ekonomi

Senin 27 Maret 2023 | 05:46
62

Sukadiono ajak warga Muhammadiyah jangan ragu memulai jihad ekonomi (Darul/PWMU.CO) Ketua PWM Jatim: Jangan Ragu...

Prof Haedar Nashir Bicara Pentingnya Gerakan Ekonomi

Sabtu 25 Maret 2023 | 14:37
132

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir MSi. Prof Haedar Nashir...

Kita Sarungi Warga Muhammadiyah untuk Bangkitkan UMKM

Sabtu 25 Maret 2023 | 10:36
213

Ketua Lembaga Pengembangan UMKM Imam Sugiri. Kita Sarungi Warga Muhammadiyah untuk Bangkitkan UMKM (Sugiran/PWMU.CO) Kita...

Kajian Ramadhan 1444 Mengobati Kerinduan Warga Persyarikatan

Sabtu 25 Maret 2023 | 09:25
165

Prof Zainuddin Maliki hadir di Kajian Ramadhan PWM Jatim 1444. Kajian Ramadhan 1444 Mengobati Kerinduan Warga...

Peserta Kajian Ramadhan Padati UMM sejak Pagi

Sabtu 25 Maret 2023 | 07:53
245

Rombongan PDM Situbondo di area parkir Masjid AR Fachruddin UMM (Sugiran/PWMU.CO) Peserta Kajian Ramadhan Padati...

Inilah Profil 11 Anggota PDM Kabupaten Probolinggo 2022-2027

Senin 20 Maret 2023 | 20:36
339

Dari kanan ke kiri: Sigit Prasetyo, Mohammad Fadlal, Suyitno Hadiwidoyo, Dwi Rohmadiyanto, Wakil Ketua PWM...

Terpilih 11 Anggota PDM Kabupaten Probolinggo 2022-2027

Minggu 19 Maret 2023 | 18:11
473

Proses pemilihan secara e-voting di SD Muhammadiyah Kreatif Kraksaan. Terpilih 11 Anggota PDM Kabupaten Probolinggo...

Ketua MPID PWM Jatim Siap Dipenjara

Minggu 19 Maret 2023 | 09:47
8.3k

Aribowo saat sambutan Raker MPID di Villa Graha Umsida, Sabtu (18/3/23). Ketua MPID Jatim Siap...

Profil 9 Anggota PDM Situbondo 2022-2027

Selasa 14 Maret 2023 | 10:32
998

Dari kanan ke kiri Arif Sofyan Hadi, Sugeng Budhi Wahyudi, Musthafa, Sugiran, Muhammad Syamsuri, Wakil...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    26350 shares
    Share 10540 Tweet 6588
  • SMA Jualan Roti, Kuliah Wisudawan Terbaik

    1750 shares
    Share 700 Tweet 438
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    12289 shares
    Share 4916 Tweet 3072
  • Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    1431 shares
    Share 572 Tweet 358
  • Prihatin Gaji Guru, PWM Jatim Akan Lakukan Percepatan Program Bakti Guru

    440 shares
    Share 176 Tweet 110
  • Uji Adrenalin, Siswa Berlian School Berenang di Kolam Tsunami

    269 shares
    Share 108 Tweet 67
  • Begini Keseruan Factory Visit Siswa Berlian School

    258 shares
    Share 103 Tweet 65
  • Pimpinan Harian dan Badan Pembantu Pimpinan PWA Jatim Dikukuhkan

    401 shares
    Share 160 Tweet 100
  • Hilal dan Hilal

    147 shares
    Share 59 Tweet 37
  • Tajdied Center Jatim Uji Hafalan Siswa Spemdalas

    495 shares
    Share 198 Tweet 124

Berita Terkini

  • Rezeki Mahal di Tengah Covid. Kolom ditulis oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO.
    Ulama Bukan Pewaris NabiSenin 27 Maret 2023 | 09:54
  • Muhammadiyah Jatim Tawarkan Empat Peluang BisnisSenin 27 Maret 2023 | 06:08
  • Ketua PWM Jatim: Jangan Ragu Memulai Jihad EkonomiSenin 27 Maret 2023 | 05:46
  • Empat Keistimewaan Bulan Ramadhan Dikaji PCA TandesMinggu 26 Maret 2023 | 18:53
  • Masjid At Taqwa PRM PPI Anggarkan Rp 189 Juta untuk Buka BersamaMinggu 26 Maret 2023 | 18:33
  • Aisyiyah Cabang Bulak Bagikan 100 Paket Sembako Usai Kajian RamadhanMinggu 26 Maret 2023 | 16:10
  • PWA Jatim 2015-2022 dan 2022-2027 Serah Terima JabatanMinggu 26 Maret 2023 | 16:01
  • Warga Aisyiyah Gayungan Ngaji Syiam dan Surat Al-Hujurat Ayat 13Minggu 26 Maret 2023 | 15:35
  • Muhammadiyah pelopor kewirasosial di Indonesia; Liputan Hendra Pornama, kontributor Tulungagung dari Dome UMM.
    Muhammadiyah Pelopor Kewirausahaan Sosial di IndonesiaMinggu 26 Maret 2023 | 12:39
  • Songsong Munas, Fokal Jatim Koordinasi Perkuat Peran AlumniMinggu 26 Maret 2023 | 12:37

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!