• Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
  • Login
Selasa, Juli 8, 2025
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
lazismu
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Feature

Rencana Membunuh Nabi

Rabu 8 Juli 2020 | 07:41
in Feature
6.5k 201
0
2.1k
SHARES
6.7k
VIEWS
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
ADVERTISEMENT
Ilustrasi rencana membunuh Nabi dengan mengepung rumahnya.
Ilustrasi rencana membunuh Nabi dengan mengepung rumahnya.

PWMU.CO-Rencana membunuh Nabi Muhammad saw dibahas pemuka Quraisy di Darun Nadwah, balai kota setempat. Pertemuan itu dipimpin sebelas orang dari kabilah terkemuka dan dihadiri puluhan orang.

Mereka gusar dengan jumlah pengikut Nabi Muhammad yang kian bertambah dan kini berbondong-bondong pindah ke Yatsrib. Mereka khawatir di negeri itu pengikutnya menyusun kekuatan baru dan kelak menjadi ancaman bagi Mekkah.

”Kondisi kita bisa tidak aman. Kalau sudah kuat mereka bakal menyerang kita. Sekarang waktunya kita bersepakat mengambil tindakan. Harus kita cegah dan hancurkan sebelum terjadi,” ujar seorang tetua.

Ada usulan untuk menangkap dan memenjarakan Nabi Muhammad. Tapi usulan ini dikesampingkan karena gerakan boikot selama tiga tahun yang dulu pernah dilakukan terbukti gagal.

umsurabaya umsurabaya umsurabaya
ADVERTISEMENT

Usulan lain muncul yakni mengusir Nabi Muhammad dari Mekkah. Namun usul ini juga ditentang lainnya. Sebab mengusirnya malah memberikan peluang untuk menyebarkan ajarannya di tempat lain. Kalau pengikutnya banyak bisa menjadi kekuatan yang menyerang Mekkah lagi.

Abu Jahal kemudian buka suara. ”Aku ada usul lain,” katanya.”Kita bunuh saja Muhammad,” tegas dia.

”Haaah…?” semua orang terkejut. ”Siapa yang bersedia melakukan?” tanya mereka. ”Bani Abdi Manaf bakal menuntut darah,” kata yang lainnya.

Menyiasati Hukum Qisos

Dengan tenang Abu Jahal menjelaskan rencana membunuh Nabi. ”Kita pilih setiap kabilah satu pemuda yang tangguh. Dari keluarga bangsawan. Paling baik nasabnya. Kita beri pedang tajam. Lantas mereka mendatangi Muhammad, menebaskan pedangnya masing-masing hingga mati.”

Abu Jahal berhenti sebentar sambil menebarkan pandangan ke semua orang. ”Dengan demikian darah Muhammad tercecer ke semua kabilah. Bani Abdi Manaf tidak sanggup memerangi semua kabilah untuk menuntut balas. Paling-paling mereka menuntut diyat, ganti rugi. Itu mudah bagi kita. Kita bayar saja ganti rugi itu. Selesai dan kita semua aman,” ujar Abu Jahal dengan nada enteng.

Semua orang terkesima mendengar rencana membunuh Nabi dari Abu Jahal itu. Mereka pun langsung sepakat. ”Ini pikiran paling cerdas,” kata yang lainnya. Setelah menyetujui keputusan itu, pertemuan bubar. Setiap kabilah segera memilih dan mengirimkan pemuda jagoannya untuk tugas pembunuhan Nabi itu. Tidak pakai lama mereka langsung melaksanakan eksekusi pada malam hari ini juga.

Sementara di rumahnya, Nabi Muhammad diliputi perasaan waswas. Dia mendengar orang-orang Mekkah berkumpul membicarakan tentang dirinya dan bersiasat mencelakainya. Dia menimbang-nimbang situasi makin sulit, keamanan dirinya setiap waktu terancam. Maka dia memutuskan sudah saatnya keluar dari Mekkah.

Tengah hari itu dengan waspada agar tidak ketahuan orang Quraisy segera Rasulullah menuju rumah Abu Bakar. Kedatangan Rasulullah di siang bolong itu mengagetkan Abu Bakar. Sebab kebiasaan Nabi berkunjung ke rumahnya waktu pagi atau sore. Pasti ada sesuatu yang mendesak dan penting, pikir Abu Bakar.

Rasulullah meminta berbicara dengan Abu Bakar di luar rumah. Tapi Abu Bakar meyakinkan situasi rumahnya aman hanya ada dua putrinya, Aisyah dan Asma’.

Menyiapkan Hijrah

Setelah yakin aman Rasulullah berkata,”Sesungguhnya Allah ta’ala telah mengizinkan aku keluar dari Mekkah.” Kemudian Nabi meminta Abu Bakar menyiapkan kendaraan dan perbekalan untuk menemaninya hijrah.

Abu Bakar sangat terharu. Dia menangis girang karena Nabi memilih dirinya sebagai teman dalam perjalanan hijrah. Abu Bakar menerangkan sudah menyiapkan dua unta dan perbekalan cukup untuk perjalanan ke Yatsrib. Keduanya lalu membahas jalur  dan waktu perjalanan yang paling aman. Mereka sepakat membayar Abdullah bin Uraiqith sebagai penunjuk jalan meskipun dia musyrik tapi dapat dipercaya.

Unta dan perbekalan langsung diserahkan kepada Abdullah bin Uraiqith dan dipesan agar siap sedia sewaktu-waktu diperintahkan berangkat. Kemudian Abu Bakar memberi tugas kepada masing-masing anak dan budaknya. Hingga petang semua persiapan sudah beres, Rasulullah pun kembali ke rumahnya. Hari makin malam berselimutkan ketegangan yang terus mencekam. Berita rencana pembunuhan terhadap Nabi makin santer terdengar.  

Rasulullah memanggil Ali dan berkata,”Malam ini kamu tidur saja di ranjangku dan pakailah selimut hijau hadrami ini.”

Ali terpaku menatap mata Rasulullah. Nabi pun menangkap kekhawatiran hati sepupunya itu. ”Jangan khawatir. Demi Allah, kamu tetap selamat. Rencana jahat mereka tidak bakal menimpamu,” ujar Rasulullah meyakinkan.

Ali pun patuh. Nabi juga berpesan, malam ini akan meninggalkan rumah. Semua harta dan barang-barang titipan harus dikembalikan kepada pemiliknya. Baru setelah semua urusan selesai, Ali diminta menyusul ke Yatsrib. Sesuai perintah, Ali kemudian menuju tempat tidur Nabi.

Pengepungan Rumah Nabi

Hingga tengah malam Rasulullah tidak tidur. Ketegangan telah mengusir kantuk. Nabi terus terjaga dan waspada. Di luar rumah, samar-samar dalam gelap malam dia melihat belasan pemuda bergerombol. Di tangannya terhunus pedang. Di antara mereka ada sosok yang Nabi sangat mengenalnya. Ya, Abu Jahal. Orang itu sedang menceramahi para pemuda untuk membakar semangat menjalankan tugasnya.

Nabi pun mendengar suara Abu Jahal. ”Muhammad mengatakan, kalau kalian mengikutinya bakal jadi pemimpin, dibangkitkan setelah kematian, dan diberi surga seperti taman Yordan. Jika kalian tidak mengikuti, kalian disembelih, dibangkitkan setelah kematian, dan kalian mendapat neraka dan dibakar olehnya,” kata Abu Jahal.

Lalu dia menegaskan,”Itu semua kebohongan. Dan kalianlah malam ini bertugas mengakhiri kebohongan itu,” sambung Abu Jahal. Dia jelaskan pengepungan rumah Nabi agar tak lolos keluar.

Dia memerintahkan belasan pemuda jagoan itu mendekati rumah Nabi. Mereka mengendap-endap mendekati pintu lalu mencari celah dinding untuk mengintip situasi kamar. 

Sementara di dalam rumah, Nabi memikirkan cara meloloskan diri dari kepungan. Kemudian Nabi berdoa meminta perlindungan kepada Allah. Lantas dia melangkah mantap membuka pintu. Diambilnya segenggam tanah. Kemudian ditebarkan ke atas kepala para pemuda jagoan di depan pintu.

Rasulullah berkata lirih seolah menjawab omongannya Abu Jahal tadi. ”Betul, aku memang pernah mengatakan seperti itu. Dan kamu (sambil menunjuk Abu Jahal) salah satu penghuni neraka.”

Nabi kemudian melewati mereka. Herannya mereka sepertinya tidak melihat Nabi dan membiarkan pergi begitu saja meskipun melintas di depan matanya. Nabi cepat-cepat pergi. Setelah itu menghilang dalam kegelapan malam menuju rumah Abu Bakar.

Lolos dari Kepungan

Tak lama berselang, datang seorang Quraisy mendekati para pemuda jagoan yang masih mengepung pintu rumah Nabi. ”Apa yang kalian tunggu di sini?” tanyanya yang menyadarkan para pemuda jagoan itu.

”Kami menunggu Muhammad,” jawab pemuda itu.

”Demi Allah, Muhammad sudah keluar dari rumahnya,” jawab orang itu. ”Dia tebarkan tanah di kepala kalian. Tidakkah kalian menyadari?” katanya lagi.

Para pemuda itu saling berpandangan, heran mendengar penuturan itu. Lalu meraba kepalanya yang ternyata kotor dengan tanah. Dengan rasa tak percaya mereka langsung menerobos pintu rumah dan memasuki kamar. Dalam keremangan lampu minyak yang bersinar lemah dari miskat dinding, di atas ranjang mereka melihat ada seseorang tidur berselimut hijau.

”Orang berselimut ini pasti Muhammad,” kata mereka. Ketika pedang-pedang terhunus diarahkan ke atas ranjang, tiba-tiba tubuh yang berbaring itu bangkit. Selimut tersingkap. Lantas orang itu berdiri di pinggir ranjang. Dalam cahaya lampu yang remang itu, semua pemuda jagoan terkejut. Mereka mengenali sosok orang yang baru bangun dari ranjang itu adalah Ali bukan Muhammad.

Mereka pun mengumpat-umpat. ”Orang tadi berkata benar. Muhammad telah lolos,” kata para pemuda itu buru-buru keluar rumah mengejar jejak Nabi. Tapi mereka bingung ke arah mana Nabi pergi. Dengan perasaan dongkol dan kecewa mereka meninggalkan rumah Nabi. Rencana membunuh Nabi beramai-ramai pun gagal. (*)

Penulis/Editor Sugeng Purwanto

Tags: hijrahPembunuhan NabiPengepungan rumah Nabi
SendShare858Tweet536Share
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
ADVERTISEMENT

Related Posts

Sekretaris Majelis Tabligh PCM Genteng, Miftahul Ulum saat khutbah Jumat di masjid At-Taqwa Pandan Genteng Banyuwangi (Taufiqur Rohman/PWMU.CO)
Kajian

Khatib Jumat Terangkan Makna Hijrah yang Mendalam

Sabtu 28 Juni 2025 | 16:53
97
Nashrul Mu'minin, Content Writer Yogyakarta. (Istimewa/PWMU.CO)
Kolom

Kamis Menjemput Jumat: Malam Muharram yang Menyentuh Relung Hati Digital

Jumat 27 Juni 2025 | 23:17
15
Khutbah Hafiz el-Hudaifie dalam sambut bulan muharram. (Istimewa/PWMU.CO)
Kabar

Hafiz el-Hudaifie Ajak Jamaah Jadikan Muharram Momentum Hijrah dan Pemurnian Tauhid

Sabtu 21 Juni 2025 | 14:44
30
Pepatah Arab mengatakan "al-waqtu kassaif, fain lam taqtha'hu qatha'aka", yang artinya “waktu itu seperti pedang, jika engkau tidak menggunakannya dengan baik, ia akan memotongmu.”
Opini

Muhasabah dan Hijrah, Langkah Awal Resolusi

Minggu 22 Desember 2024 | 18:05
65
kereta cepat
Kolom

Kereta Cepat dan Spirit Dakwah Rasul

Rabu 30 Oktober 2024 | 20:36
123
hijrah
Kabar

Kajian Jogo Ati Masjid Bahagia Bahas Eksistensi dan Makna Hijrah

Minggu 28 Juli 2024 | 21:13
62

Terpopuler Hari Ini

  • Kepala SD Muhammadiyah 2 Babat bersama para sesepuh, ketua pengurus, PRM Bedahan dan Ketua Dikdasmen PCM Babat. (Istimewa/PWMU.CO)

    Launching Logo 15 Tahun: SD Muhammadiyah 2 Babat Menuju Sekolah Emas

    46963 shares
    Share 18785 Tweet 11741
  • Direktur Smamita Beberkan Dampak Positif SPMB 2025 bagi Sekolah

    1636 shares
    Share 654 Tweet 409
  • Inilah Alasan Wali Santri Pondokkan Anaknya di Ponpes Al-Ishlah Sendangagung

    211 shares
    Share 84 Tweet 53
  • Pengorbanan Guru SD Muda Babat, Rela Dedikasikan Separuh Hidupnya Demi Anak Muridnya

    9577 shares
    Share 3831 Tweet 2394
  • SD Muda Babat Juara Lomba Robotik Nasional IRTC

    74231 shares
    Share 29692 Tweet 18558
  • SD Muda Babat dan MPID PCM Babat Hadiri Milad Media Official PWM Jatim: Siap Berdakwah Literasi

    7639 shares
    Share 3056 Tweet 1910
  • Menggerakkan Ekonomi Cabang dan Ranting Muhammadiyah

    314 shares
    Share 126 Tweet 79
  • Membagi Harta Waris yang Berstatus Agunan dan Cicilannya Dilanjutkan Salah Satu Ahli Waris

    188 shares
    Share 75 Tweet 47
  • Deep Learning untuk Kesadaran Belajar

    2071 shares
    Share 828 Tweet 518
  • Ponpes Al-Ishlah Sendangagung Gelar Silaturahmi Sambut Santri Baru Tahun Ajaran 2025/2026

    250 shares
    Share 100 Tweet 63

Terkini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    358851 shares
    Share 143540 Tweet 89713
  • Kokam Jatim Konsolidasi dan Nyatakan Sikap

    232991 shares
    Share 93196 Tweet 58248
  • Buku Saku Mudahkan Praktik Baitul Arqam Muhlibat

    231097 shares
    Share 92439 Tweet 57774
  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171533 shares
    Share 68613 Tweet 42883
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122381 shares
    Share 48952 Tweet 30595
  • Kelas Telkom Fiber Optik SMKM 5 Babat Diresmikan Kadindik Jatim

    122281 shares
    Share 48912 Tweet 30570

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Suara Perserikatan
  • Aisyiyah dan NA
  • Kabar
  • Kajian
    • Ngaji Hadits
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Mediamu
  • Teknologi & Gaya Hidup

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim