PWMU.CO – Perkuat Literasi teknologi informatika di era pandemi disampaikan Nanang Sutedja SE MM dalam Marketing Synergy Meeting, Sabtu (25/7/20).
Pada kegiatan yang dilaksanakan secara virtual itu, Ketua Majelis Dikdasmen PCM GKB Gresik ini menyampaikan SDM (sumber daya manusia) menjadi unsur paling utama yang bisa memainkan perannya saat pembelajaran jarak jauh (PJJ).
“SDM yang tangguh di dalamnya memiliki pengetahuan, wawasan yang berkembang dan ketrampilan yang selalu ter-update dan upgrade terutama di bidang Information Technology Literate. Hal ini menjadi kunci keberhasilan sekolah dalam mengelola layanan pendidikan pada masa pandemi,” ujarnya.
Kegiatan yang diikuti kepala dan wakil kepala sekolah serta koordinator bidang di bawah naungan Majelis Dikdasmen PCM GKB Gresik ini, Nanang menjelaskan untuk menyikapi perubahan dunia pendidikan pada masa pandemi ini perlu menguatkan kompetensi SDM. Diharapkan tingkat adaptasi yang tinggi dapat menjadi modal untuk terus mampu memberikan layanan pendidikan secara maksimal.
Pengetahuan dan ketrampilan SDM terutama terkait dengan kemampuan literasi IT, tekannya, harus selalu ditingkatkan dan menjadi habit baru dalam proses interaksi sosial di lingkungan sekolah.
SDM yang selalu melek teknologi informasi, harapnya, wajib dimiliki untuk memunculkan kreativitas baru. Upaya ini supaya PJJ yang dijalankan bisa dikelola sekaligus membuat siswa untuk bisa belajar secara mandiri di rumah.
“Kemampuan inilah yang akan menjadikan sekolah Muhammadiyah unggul,” katanya.
Dibutuhkan Pola Pikir Baru
Nanang mengungkapkan dalam menjalankan PJJ di era pandemi ini dibutuhkan pola pikir baru dan kemampuan adaptasi. Kedua hal tersebut sebagai modal dasar dan utama agar sekolah Muhammadiyah terus bertahan dan bertumbuh dalam menghadapi perubahan ini.
“Perubahan ini bisa berwujud sebagai ancaman atau sekaligus memunculkan sebagai peluang baru. Dibutuhkan respon cepat dan adaptasi yang tinggi sehingga guru memiliki karakter terbuka dan berjiwa pembelajar,”
Kesuksesan, sambungnya, dalam menjalankan PJJ ditentukan tiga faktor utama. Meliputi kompetensi SDM, kesiapan sistem pembelajaran atau kurikulum, dan fasilitas pendukung.
Dia menjelaskan kompetensi SDM yang dibutuhkan untuk melaksanakan program PJJ perlu ditingkatkan di bidang pembelajaran virtual, media pembelajaran online, dan teknis komunikasi dengan siswa.
Kesiapan kurikulum dimaksud meliputi skenario dan pentahapan proses pembelajaran, penggunaan teknologi informasi, materi, dan pengaturan waktu yang tepat dalam proses pembelajaran.
Sekolah, harapnya, harus menyiapkan sistem kurikulum yang fleksibel. Fleksibelitas ini dapat terus meningkatkan layanan pendidikan. Sistem atau kurikulum juga berisi tentang skenario dan fase-fase pembelajaran yang akan diterapkan.
Kesiapan materi pembelajaran yang lebih menarik berupa soft file yang tersimpan secara online yang sewaktu-waktu bisa di-download apabila diperlukan oleh siswa.
Marketing di Era Pandemi
Nanang menjelaskan marketing di era pandemi Covid-19 sekolah harus menerapkan digital marketing 4.0. Sekolah harus membuat strategi pengembangan produk baru, mencipta program unggulan, dan melibatkan pelanggan orangtua siswa untuk ikut serta dalam membangun sekolah.
“Hal yang perlu dilakukan juga adalah sinergi, jejaring, dan menggunakan sosial media sebagai alat bantu dalam memarketingkan sekolah,” ujarnya.
Untuk mampu menjalankan proses marketing, tandasnya, budaya inovasi harus berjalan secara dinamis juga. Inovasi ini harus menjadi kultur baru supaya sekolah terus bertumbuh di tengah perubahan ini. (*)
Penulis Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.