Jadikan Keluarga Ulama Pewaris Nabi adalah refleksi yang disampaikan M Saad Ibrahim dalam khutbah shalat Idul Adha yang digelar di teras rumahnya.
PWMU.CO – Setelah tak ada lagi nabi, maka keluarga harus menjadikan dirinya sebagai ulama. Sebab ulama adalah warasatul anbiya, pewaris para nabi.
Demikian pesan yang disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr M Saad Ibrahim MA dalam Khutbah Idul Adha, Jumat (31/7/2020).
Ada empat prinsip yang disampaikan Saad Ibrahim sebagai refleksi ibAdah Idul Adha yang tak bisa dipisahkan dari jejak perjuangan Nabi Ibrahim dan keluarga.
Pertama, iman itu selalu berpasangan dengan cobaan. “Semakin tinggi iman maka semakin besar cobaannya,” ungkapnya tentang kisah Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Kedua, karena itu menurut dia, Ibrahim dan keluarganya adalah model kesuksesan dalam menghadapi cobaan. “Allah berikan Ibrahim dan keluarganya sebagai model kesuksesan menghadapi cobaan,” ujarnya.
Ketiga, kesuksesan keluarga Ibrahim, sambungnya, bisa dilihat dari keberhasilan anak dan keluarganya. “Kedua putra Nabi Ibrahim, yaitu Ismail dan Ishaq adalah juga nabi. Bahkan keponakannya yaitu Luth juga seorang nabi,” katanya.
Keempat, karena sudah tidak akan ada lagi nabi, maka menurut dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik IbrahIm, Malang, ini setiap keluarga harus menjadi dan menjadikan diri sebagai ulama. “Karena tingkat di bawah nabi itu ulama,” katanya.
Shalat Idul Adha di Rumah
Saad Ibrahim melaksanakan shalat Idul Adha bersama istri, anak, dan cucu di rumahnya yang asri di Villa Bukit Sengkaling AF13 Landungsari Dau Malang.
Dia melaksanakan shalat Idul Adha 1441 di rumah karena mematuhi maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, bahwa selama pandemi Covid-19, shalat dilaksanakan di rumah untuk memutus mata rantap penyebaran Virus Corona.
Pada Idul Fitri 1441 yang lalu pria kelahiran Mojekerto, 17 November 1951, yang hobi tanam-menanam ini juga melaksanakan shalat di rumah bersama keluarga. (*)
Penulis/Editor Mohammad Nurfatoni.