Anak yatim piatu ditabrak sepeda motor, kondisnya koma harus operasi karena gegar otak. Butuh biaya operasi Rp 70 juta. Hizbul Wathan menggalang dana bantuan.
PWMU.CO-Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Itulah kondisi yang terjadi pada Nafa Nadia Feronika. Anak yatim piatu itu ditabrak sepeda motor ketika menyeberang jalan untuk menunggu bus.
Ia ditabrak sepeda motor di depan rumahnya jalan raya Balong Bendo, Selasa (28/7/2020) lalu. Hari itu dia hendak mengunjungi sekolahnya, SMK Pemuda Krian. Bukan hendak bersekolah karena belajar tatap muka belum dibuka selain online. Ada urusan yang mau diselesaikan.
Dia terluka cukup parah. ”Nafa harus menjalani pengobatan di rumah sakit dan harus operasi,” terang Zulaikha, guru SMP Muhammadiyah 6 Krian yang membantu mengurusi selama di rumah sakit.
Menurut Bunda Zulaikha, Nafa merupakan gadis yatim piatu berusia 17 yang ikut Budenya di Balong Pringgondani, Balong Bendo, Sidoarjo. Putri pasangan Parlan dan Tini asal Saradan Madiun. Kedua orangtuanya ini sudah meninggal.
Nafa mengalami pendarahan otak. Harus menjalani tindakan operasi mengambil gumpalan darahnya. ”Dia dioperasi di RSUD Sidoarjo tapi tempurung kepalanya dititipkan ke RSUD dr Sutomo Surabaya,” lanjut aktivis Pandu Hizbul Wathan ini.
Saat kecelakaan, penabrak sempat memberikan nomor HP. Tapi setelah dihubungi nomor itu ternyata tidak aktif. Nafa seorang aktivis Pandu Hizbul Wathan sedang menimba ilmu di SMK Pemuda Krian Jurusan Multi Media kelas XI.
Butuh Biaya Rp 70 Juta
Kondisi Nafa hingga saat ini masih koma di RSUD Sidoarjo. Ia tidak memiliki kartu jaminan sosial seperti BPJS dan tidak bisa mendapat keringanan dari dinas sosial setempat karena tidak memenuhi syarat.
”Pihak keluarga sudah berusaha mengusahakan untuk mendapat keringanan tetapi ditolak karena tidak sesuai syarat dan ketentuan,” tambah perempuan yang akrab dipanggil Bunda Icha.
Tindakan operasi harus segera dilakukan untuk menyelamatkan Nafa. Namun kesulitan biaya menjadi kendala agar operasi bisa segera dilakukan.
Total biaya diperkirakan sebesar Rp 70 juta. Uang tersebut untuk biaya operasi Rp 25 juta, biaya kamar ICU selama 15 hari Rp 45 juta. Kamar ICU per hari Rp 3 juta. Kemudian biaya obat-obatan sebesar Rp 3 juta, ditambah pampers dewasa dan keperluan lain Rp 1 juta.
Untuk meringankan biaya tersebut, Kwartir Daerah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan menggalang dana. Para donatur dan dermawan bisa menyalurkan bantuan melalui Bank Syariah mandiri (BSM) atas nama Moh. Ernam dengan nomor rekening (451) 7005364072.
”Berapa pun donasi Anda akan sangat meringankan Ayunda Nafa untuk memperoleh kesembuhan,” kata Mohammad Ernam, Sekretaris Kwarda Sidoarjo. (*)
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto