• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Selasa, Maret 2, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Tutut, Puan, AHY, Gibran

Minggu 2 Agustus 2020 | 17:14
in Kolom
1.1k
SHARES
3.1k
VIEWS
Ilustrasi untuk tulisan kolom Tutut, Puan, AHY, Gibran.
Ilustrasi untuk tulisan kolom Tutut, Puan, AHY, Gibran.

Tutut, Puan, AHY, Gibran artikel opini ditulis oleh Ali Murtadho, wartawan senior tinggal di Surabaya.

PWMU.CO-Saya tidak membahas politik. Membahas cinta kasih keluarga. Maafkan kalau menyerempet sedikit. Batasnya begitu tipis. Ketika masih aktif hunting di lapangan dulu, saya beberapa kali berkesempatan mewawancarai Pak Domo.

Sudomo, Menkopolkam paling ngetop di zaman Pak Harto. Pria ini benar-benar newsmaker pada zamannya. Karena berani ngomong apa saja sebagai menko. Karena ketua golf Indonesia, dan karena Sisca, istri barunya yang muda nan cantik jelita, kerap dibawa.

Paling asyik mewawancarai Sudomo saat sendirian. Eksklusif.  Bisa tanya apa saja termasuk pertanyaan sensitif  ini. Apakah Pak Domo pernah bicara dengan Pak Harto mengenai putra-putrinya?

Dijawab cepat. ”Pernah sekali! Pak Harto duko (Bahasa Jawa tinggi untuk marah),” kata menteri kelahiran Malang ini. ”Saya dan Ibu (Bu Tien) sangat mencintai anak-anak saya,” lanjutnya menirukan Pak Harto. Sejak itu, Pak Domo tidak pernah menyinggung sekali pun soal paling peka itu setiap berbincang dengan Pak Harto.

Baca Juga:  Waktunya Pensiun

Sebagai menkopolhukam dia pasti mengetahui bahwa rakyat banyak ngerasani  mengenai bisnis putra- putri Pak Harto yang saat itu sangat menonjol. Tutut dengan Citra Lamtoro Gung Persada-nya, Bambang dengan Bimantaranya, Tommy dengan Humpussnya. Pak Harto tidak suka disinggung soal ini.

Lalu saya membayangkan Bu Mega dengan putrinya, Puan Maharani, yang kini menjadi Ketua DPR. Sebelumnya Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Saya juga membayangkan bagaimana Pak SBY mengader AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) yang kini menjadi Ketua Umum  Partai Demokrat. Lalu saya membayangkan Pak Jokowi dengan Gibran yang kini tengah maju menjadi calon wali kota Solo.

Sebagai orangtua, semua tentu menginginkan anak-anaknya bisa menjadi orang, kuat ekonominya, menjadi pemimpin sebagaimana ayah/ibunya, dan sebisa-bisa mungkin bermanfaat untuk orang banyak. Untuk itu, dibantu modalnya, dibantu aksesnya, dibantu membuka jalannya. Begitulah yang dilakukan orangtua Tutut, Puan, AHY, Gibran.

Baca Juga:  Kuliah Hidup dari sang OB

Lihat Saja Hasilnya

Ada yang ganjilkah? Cobalah apa yang akan kita lakukan untuk menjadikan anak-anak kita menjadi orang? Sama. Membantu modalnya, aksesnya, jalannya. Adakah yang beda? Sama. Dan menurut saya, wajar saja. Kita jika disambati anak-anak, juga akan melakukannya.

Ini adalah persoalan cinta keluarga. Menjadikan anak cucu sesiap mungkin menghadapi persoalan kehidupan ini. Ekonomi, pendidikan, karier, karakter, dan kemanfaatannya di masyarakat. Politik dinasti? Tak masalah kalau jalurnya benar. Itu namanya kaderisasi.

Bahwa ada yang terlalu cepat, terlalu banyak (greedy), terlalu menyikut, terlalu terburu-buru itu adalah persoalan etika yang ukurannya sangat relatif. Apakah mengader anak 30 tahunan, terlalu muda adalah relatif. Apakah jabatan wali kota terlalu terburu adalah relatif. Apakah langsung jadi menko posisi yang pas, adalah relatif. Apakah perusahaan anaknya boleh mengikuti tender proyek sementara bapaknya memimpin negeri, adalah relatif. Semua terkait dengan selagi orang tua masih in power. Jadi, menyangkut kesempatan. Now or never.

Tutut punya hak, Puan punya hak, AHY dan Gibran juga. Beri kesempatannya, biar waktu yang membuktikan mampu tidaknya. Kompeten tidaknya. Membuktikan kapasitasnya.

Baca Juga:  Get Well Soon Pak Anies, Doa Netizen

Setelah lolos legal requirements,  fairness questions, dan terakhir ethics check questions, mereka sendirilah yang harus pintar-pintar mengukurnya. Alat ukurnya kerap kali bukan kepintaran, bukan otak, bukan syahwat, tapi kematangan dan wisdom.

Hati nurani yang suci bersih membantu membuat keputusan yang paling pas dan wise. Agama menajamkannya.

Semoga menjadi ayah dan ibu terbaik dari anak-anak yang terbaik, bermanfat bagi nusa dan bangsa. Jauh dari tamak, rakus, dan menghalalkan segala cara. Machiavellianism.  Negeri ini sangat merindukan pemimpin terbaik dan terbijak yang mau berkorban untuk kapal besar bernama NKRI. Bukan aji mumpung mengeruk kekayaan untuk hajat pribadi dan segelintir kelompok. Salam!

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Ali MurtadloJokowiMegawatiPak HartoPolitik dinastiSBYSudomo
Share491Tweet244SendShare

Related Posts

Investasi miras
Headline

Investasi Miras Akhirnya Dicabut Jokowi

Selasa 2 Maret 2021 | 14:57
113
Goyang Maumere
Kolom

Goyang Maumere Senggol Jokowi

Sabtu 27 Februari 2021 | 05:40
880
Buzzerkrasi
Kolom

Buzzerkrasi Dibangun Rezim Jokowi

Senin 8 Februari 2021 | 08:01
9.7k
Rezim Jokowi
Kolom

Rezim Jokowi Zalimi Umat, Ini Indikasinya

Sabtu 6 Februari 2021 | 08:08
3.7k
Wakaf uang
Kabar

Wakaf Uang Menurut Muhammadiyah

Kamis 28 Januari 2021 | 21:01
5.5k
Taubat Jusuf Kalla
Kolom

Taubat Politik Jusuf Kalla

Minggu 24 Januari 2021 | 05:38
8.4k

Discussion about this post

Berita Terbaru

New Normal dan Roller Coaster Berhantu, kolom inspiratif ditulis oleh Anwar Hudijono, independent columnist.

Apakah Covid-19 Memuara ke Malhamah, Perang Superbesar?

Selasa 2 Maret 2021 | 17:45
Muhammadiyah Jatim Dorong Masyarakat Ikut Vaksinasi

Muhammadiyah Jatim Dorong Masyarakat Ikut Vaksinasi

Selasa 2 Maret 2021 | 16:07
Aisyiyah Jatim Kuatkan 23 Amal Usaha

Aisyiyah Jatim Kuatkan 23 Amal Usaha

Selasa 2 Maret 2021 | 15:49
Investasi miras

Investasi Miras Akhirnya Dicabut Jokowi

Selasa 2 Maret 2021 | 14:57
Haedar Nashir: Miras Haram Mutlak, Tidak Bisa Ditawar

Haedar Nashir: Miras Haram Mutlak, Tidak Bisa Ditawar

Selasa 2 Maret 2021 | 14:32
Surat PGI

Surat PGI Minta Revisi Pelajaran Agama Islam Contoh Intoleransi

Selasa 2 Maret 2021 | 14:16
Perpres Miras

Perpres Miras Batalkan, Desakan KAMI

Selasa 2 Maret 2021 | 11:49
Kiai-kiai Muhammadiyah banyak yang alumni Ponpes Tebuireng, demikian kata Muhadjir Effendy dalam Webinar #17 LPPPM, Jumat (27/2/21).

Kiai-Kiai Muhammadiyah Alumni Tebuireng

Selasa 2 Maret 2021 | 11:40
Bisnis vaksin

Bisnis Vaksin Triliunan, Ini yang Nikmati

Selasa 2 Maret 2021 | 08:34
Dana hibah APBD

Dana Hibah APBD Jawa Barat Disorot

Selasa 2 Maret 2021 | 07:03

Milad PWMU.CO

Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis
Milad PWMU.CO

Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Selasa 2 Maret 2021 | 05:56
222

Kusmiani: Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis. (Dokumen pribadi/PWMU.CO) Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis ditulis oleh Kusmiani, kontributor dari SD Muwri...

Read more
Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Senin 1 Maret 2021 | 20:21
141
Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Minggu 28 Februari 2021 | 00:01
186
Belum Sebulan Bergabung PWMU.CO, Langsung Dapat Vitamin Menulis

Belum Sebulan Bergabung PWMU.CO, Langsung Dapat Vitamin Menulis

Sabtu 27 Februari 2021 | 13:49
154

Slogan Sekolah Terinspirasi Judul PWMU.CO

Sabtu 27 Februari 2021 | 06:11
200

Berita Terpopuler

  • Bisnis vaksin

    Bisnis Vaksin Triliunan, Ini yang Nikmati

    3967 shares
    Share 1587 Tweet 992
  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    255629 shares
    Share 102252 Tweet 63907
  • Haedar Nashir: Bela Negara adalah DNA Muhammadiyah

    1992 shares
    Share 797 Tweet 498
  • Kiai-Kiai Muhammadiyah Alumni Tebuireng

    1268 shares
    Share 507 Tweet 317
  • Muhadjir Effendy: Alumni Ponpes Muhammadiyah 100 Persen Islam dan Indonesia

    1062 shares
    Share 425 Tweet 266
  • Menanti Kejutan Tanwir Hizbul Wathan

    1009 shares
    Share 404 Tweet 252
  • Surat PGI Minta Revisi Pelajaran Agama Islam Contoh Intoleransi

    527 shares
    Share 211 Tweet 132
  • Setelah Toko Muhammadiyah, PCM Rungkut Bangun Masjid Al-Anwar

    347 shares
    Share 139 Tweet 87
  • Miras Dilegalkan, Mana Suara Wapres Kiai Ma’ruf Amin

    311 shares
    Share 124 Tweet 78
  • Muhammadiyah dan NU Tolak Keras Legalisasi Miras

    263 shares
    Share 105 Tweet 66
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In