PWMU.CO – Siswa Spemdalas meraih prestasi di ajang Sonar (Science Olimpiad in Nusantara) tingkat nasional yang diselenggarakan POSI (Pelatihan Olimpiade Sain Indonesia) Medan, Sumatra Utara.
Empat siswa kelas IX ICP (International Class Program) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik berhasil memboyong prestasi olimpiade di bidang IPA, matematika, dan IPS setelah panitia mengumpulkan via online, Selasa (28/7/20).
Nazwa Natania yang mengikuti olimpiade bidang matematika berhasil merai silver (perak). Nazwa, sapaan akrabnya, mengaku bahagia setelah meraih silver dalam ajang yang diselenggarakan secara online ini.
“Alhamdulillah, setelah berusaha semaksimal mungkin akhirnya bisa juara juga meskipun belum mendapatkan gold (emas),” ujarnya saat diwawancarai melalui WA-nya, Ahad (2/8/20).
Dia menjelaskan untuk soal yang diolimpiadekan masuk dalam kategori lumayan sulit. Apalagi, sambungnya, ada soal yang tidak terbaca di layar, seperti angka yang seharusnya pangkat tapi tidak terbaca jadinya seperti angka puluhan.
Aura bahagia juga dirasakan Ilham Aditya Wibowo. Sebelumnya muncul juga perasaan takut dan deg degan walaupun olimpiade ini dilaksanakan secara online. Meskipun bukan kali pertama ikut ajang ini, Ilham, sapaan akrabnya, masih ada perasaan takut karena level kesulitan soal ditingkat.
“Soal lomba sedikit buat kaget, yang keluar banyak materi pendapat tokoh yang keluar, padahal aku banyak belajar tentang teori dan penelitian,” paparnya.
Bagi Ilham, materi soal IPS yang dia sukai adalah ekonomi. Rasanya lega saat menyelesaikan hitungan laba, walaupun cuma 1 soal. “Untuk soal yang membuat sulit sebenarnya ya tadi, pendapat tokoh,” sambunynya.
Butuh Wawasan yang Luas
Hal serupa juga dialami Bagas Alfi Ramadhani. Siswa yang meraih bronze (perunggu) bidang IPS ini mengaku soal yang diolimpiadekan gampang-gampang susah.
“Soal menggunakan bahasa Inggris sehingga ada kendala sedikit terkait dengan grammer. Selain itu, soal yang dikeluarkan memang menuntut wawasan yang luas untuk peserta,” jelasnya.
Prestasi berupa bronze (perunggu) juga diraih Muhammad Dzulfiqar Dhiaulhaq. Siswa yang hobi story telling ini awalnya tidak menyangka bisa mendapatkan medali di ajang yang bergengsi kali ini. Menurutnya soal IPA yang dilombakan 70 persen mata pelajaran biologi sedangkan 30 persennya pelajaran fisika.
“Soal fisikanya sulit karena soal SMA sehingga tingkat kesulitannya di atas rata-rata,” ujarnya.
Dia mengungkapkan di sela-sela pembelajaran sekolah yang dilaksanakan secara mandiri di rumah, dia juga masih menyempatkan melakukan video converence atau Zoom dengan guru sebagai bentuk persiapan lomba. “Terima kasih untuk semua guru yang telah memberikan pembelajaran jarak jauh, orangtua, dan keluarga,” tandasnya.
Penulis Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.