PWMU.CO – Tidak hanya sekedar ingin dikenal sebagai pembelajar matematika saja. Namun Prof Yus Mochamad Cholily saat dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (24/9) ini menyampaikan, dirinya ingin dikenal sebagai pekerja matematika. Karena dengan begitu membuatnya terpacu untuk terus membaca, mencoba dan terus berlatih, mengevaluasi, serta melakukan reformulasi.
Filosofi itu pula yang membuat Yus begitu produktif menelurkan karya ilmiah. Di bidang penelitian, Yus tercatat telah menulis 23 karya ilmiah. Sedangkan 29 tulisan Yus lainnya juga telah dipublikasikan di berbagai jurnal, nasional maupun internasional.
(Baca: Kisah Sukses Mahasiswa UMM Ubah Perkampungan Kumuh Jadi Rio de Janeiro-nya Indonesia dan Membanggakan! Kualitas UMM Raih Sertifikasi Internasional)
“Saya memang lebih senang dengan bekerja matematika. Bagi saya, learning mathematics is doing mathematics,” kata Yus Cholily dalam orasi ilmiah pengukuan guru besar, di Theater UMM Dome.
Salah satu cabang ilmu matematika yang mendapat perhatian khusus bagi Yus adalah Teori Graf, terlebih teori ini merupakan salah satu cabang termuda. Karena baru lahir pada 1736. “Karenanya, hingga saat ini banyak sekali persoalan di teori graf yang belum terselesaikan,” kata Ketua Program Studi Pendidikan Matematika UMM ini.
Padahal, menurut Yus aplikasi teori graf sangat berguna, tidak hanya bagi pembelajaran di kelas, namun juga untuk menyelesaikan persoalan sosial dan ekonomi. Seperti untuk pengaturan sistem transportasi dan tata kota, aplikasi jejaring sosial, hingga membaca target pasar untuk kepentingan pemasaran.
(Baca juga:Mantan Rektor UMM Tersukses Ini Berbagi 5 Jurus Membesarkan Perguruan Tinggi)
Menariknya lagi, sejumlah temuan ilmiah Yus tentang teori graf lantas menjadi rujukan bagi pakar teori graf terkemuka, Mirka Miller dan Jozef Sirán, yang pada 2013 membuat rangkuman temuan-temuan dunia tentang salah satu persoalan paling krusial dalam teori graf, yaitu persoalan degree/diameter. Dari 365 paper yang jadi rujukan dalam tulisan kedua pakar berjudul “Moore Graphs and Beyond: A surfey of Degree/Diameter Problem” itu, 4 di antaranya merupakan temuan ilmiah Yus hasil kolaborasi dengan afiliasi UMM.
Dalam konteks yang lebih luas, Yus menilai bahwa matematika itu tidak saja ilmu eksak, tapi juga ilmu sosial. Karena itu, ia membagi matematika dalam tiga bagian, yaitu sains, terapan, dan pendidikan. ”Nah karena di UMM namanya Pendidikan Matematika, maka itu ilmu sosial,” kata Yus yang pernah menjadi dosen teladan UMM pada 2006.
(Baca ini juga:Wanita Singapura Ini Raih Gelar Doktor Tercepat di UMM dan Kapolri Terima Tanda Keluarga Kehormatan UMM)
Namun, Yus tidak heran jika masyarakat umum terlampau mengidentikkan matematika dengan berhitung serta kumpulan rumus-rumus. “Yakarena mereka memang baru mengenal dan belajar pada tahapan itu. Padahal, ilmu matematika itu dimensi dan manfaatnya sangat luas,” papar dosen yang mengambil gelar master dan doktoral di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini. (humas/aan)