ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Selasa, Maret 28, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Maeda, Dipenjara Belanda, Diadili Jepang karena Dukung Indonesia Merdeka

Rabu 12 Agustus 2020 | 08:45
5 min read
4.1k
SHARES
12.8k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Laksamana Tadashi Maeda saat bertugas di Jakarta.
Laksamana Tadashi Maeda saat bertugas di Jakarta.

PWMU.CO– Maeda Tadhasi. Perwira tinggi Kaigun (Angkatan Laut) Jepang berpangkat laksamana muda. Nama ini populer dalam sejarah kemerdekaan Indonesia karena menyediakan rumah dinasnya untuk rapat anggota PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) di tengah malam.

Keputusannya itu penuh risiko. Sebab dia melanggar perintah militer Jepang yang harus mempertahankan kondisi status quo negeri yang dikuasainya hingga pasukan Sekutu datang mengambil alih.

Dalam buku Kisah Istimewa Bung Karno, Shigetada Nishijima, ajudan Maeda, menceritakan, ketika pasukan Sekutu datang ke Jawa, dia dan atasannya ditangkap tahun 1946 di Salemba.

Maeda dituduh menyalahi perintah status quo. Membantu memberi fasilitas kemerdekaan Indonesia. Namun dia menolak tuduhan itu. Dia dipenjara selama setahun hingga 1947. Akhirnya dibebaskan dan pulang ke Jepang.

Tapi di negerinya, laksamana ini berurusan lagi dengan pengadilan militer dengan tuduhan yang sama. Bersyukur Mahkamah Militer Jepang memutuskan dia tak bersalah hingga bebas.


Akrab dengan Pimpinan Pergerakan

Bagi pimpinan pergerakan Indonesia yang pernah sekolah di Belanda, nama Maeda sudah akrab dikenal. Dia diplomat militer yang bertugas sebagai atase Kedubes Jepang di Den Haag dan Berlin pada tahun 1930an.

Ketika di Den Haag, dia beberapa kali berkomunikasi dengan pelajar Indonesia seperti Nazir Pamuntjak, Achmad Subardjo, Mohammad Hatta, dan AA Maramis. Orang paling akrab dalam komunikasi dengan Maeda adalah  Achmad Subardjo.

Sewaktu Jepang menguasai Indonesia dan mengusir Belanda lewat perjanjian Kalijati pada tanggal 8 Maret 1942, dia ditempatkan di Jakarta menjadi kepala kantor penghubung Kaigun dan Rikugun.

Di kota ini dia bertemu lagi dengan mahasiswa Indonesia yang kini telah menjadi pimpinan di negerinya. Mereka langsung akrab dan aktif membangun komunikasi. Dia juga tahu banyak tentang aktivitas pergerakan kemerdekaan di Jawa.

Karena itu ketika Hotel des Indes tak mengizinkan sidang PPKI di tengah malam 16 Agustus 1945 setelah peristiwa penculikan Rengasdengklok, Subardjo menawarkan rumah Maeda di Jl. Meiji Dori 1 (Jl. Imam Bonjol 1) sebagai pilihan. Malam itu dia menelepon teman akrabnya itu meminjam rumahnya dan diizinkan

Maeda punya simpati terhadap pergerakan kemerdekaan. Tahun 1944, dia mengusulkan pendapat panglima Kaigun agar menyampaikan kepada pemerintah Tokyo supaya Indonesia diberi kemerdekaan. Usulannya itu baru direspon Agustus 1945 menjelang kekalahan Jepang dari AS.

Cerita Anaknya

Nishimura (73), anak Laksamana Tadashi Maeda, menceritakan, setelah kembali ke Tokyo, ayahnya menghadapi pengadilan militer. Ayahnya dinyatakan tidak bersalah. Kemudian memilih pensiun menjadi warga sipil.

Dia menyatakan, ayahnya diseret ke Mahkamah Militer bukan semata tuduhan membantu kemerdekaan Indonesia. Tapi diincar untuk dijadikan kambing hitam kekalahan militer Jepang.

”Ayah saya diperkarakan bukan karena membantu Indonesia, tapi dari dulu ditarget sebagai petinggi militer dan harus dipersalahkan,” tutur Nishimura pada Agustus 2015 diundang ke Jakarta untuk napak tilas proklamasi di rumah dinas ayahnya. Rumah itu sekarang menjadi Museum Proklamasi.

Nishimura, anak Maeda sewaktu diundang ke Jakarta 2015.

Setelah Indonesia merdeka hubungan Maeda dengan pimpinan Indonesia tetap terjalin. Dia beberapa kali bertemu dengan Sukarno saat menjadi presiden.

Bahkan Sukarno juga menyambangi Maeda saat berkunjung ke Tokyo. ”Ketika umur 70 tahun, bapak saya sakit dan Sukano datang menjenguk ke Tokyo. Orang tua saya juga beberapa kali datang ke Jakarta bertemu Sukarno,” cerita Nishimura

Pada perayaan kemerdekaan 17 Agustus 1977, Pemerintah Indonesia menganugerahkan bintang jasa kepada Maeda, empat bulan sebelum meninggal. Pemberian bintang dilakukan  oleh Duta Besar RI di Tokyo, Witono.

Kesaksian Subardjo

Dalam buku Seputar Proklamasi Kemerdekaan: Kesaksiaan, Penyiaran dan Keterlibatan Jepang, Subardjo menuturkan, pada detik-detik terpenting dalam melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Laksamana Maeda menunjukkan sifat samurai Jepang yang mengorbankan diri dengan rela demi tercapainya cita-cita rakyat Indonesia, yakni Indonesia merdeka.

Maeda, sambung dia, pernah mendesak pimpinan Angkatan Laut Jepang di Jakarta Laksamana Yachiro Shibata agar berani mengabaikan perintah Sekutu soal status quo dengan membiarkan rakyat Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Komandannya itu sependapat.

Tadhasi Maeda, Subardjo, dan Yachiro Shibata dalam pertemuan tahun 1970-an di Jakarta.

Tapi ketika usulan itu disampaikan kepada komandan pemerintah militer Gunseikan Jenderal Yamamoto tidak sependapat. Walaupun begitu Maeda nekat menampung anggota PPKi rapat di rumahnya tengah malam. Dia menyatakan, selama berada di rumah dinas Kaigun dijamin aman karena ini dibawa wewenangnya. Tapi di luar rumah ini dibawa kekuasaan Gunseikan yang dipegang Rikugun (Angkatan Darat).

Subardjo mengungkapkan, Maeda pernah berkunjung ke rumahnya  di Jl. Cikini Raya 82 Jakarta.  Dalam pertemuan itu dia bercerita, waktu dituduh Belanda telah membantu kemerdekaan Indonesia, Maeda membantah dengan mengatakan tidak mungkin orang seperti dirinya mampu menggerakkan 80 juta rakyat Indonesia untuk menyatakan kemerdekaan.

Maeda lalu mengaitkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dengan prinsip yang pernah dikemukakan oleh Presiden Amerika Serikat Wilson, bahwa setiap bangsa berhak menentukan nasibnya sendiri.

Padahal sebenarnya dia memang simpati dan mendukung para aktivis pergerakan untuk memerdekakan Indonesia. ”Nasib saya sendiri tidak penting, yang penting adalah kemerdekaan bangsa Indonesia,” kata Maeda.

Laksamana Muda Tadashi Maeda lahir di Kagoshima, 8 Maret 1898. Meninggal pada 13 Desember 1977 di usia 77 tahun di Jepang. (*)

Penulis/Editor Sugeng Purwanto 

Tags: Laksamana MaedaPPKIProklamasi KemerdekaanSugeng Purwanto
SendShare1645Tweet1028Share

Related Posts

Dosen FISIP Unair dan Mahasiswanya Itu Kini Pimpin MPID PWM Jatim

Rabu 1 Maret 2023 | 10:11
592

Aribowo (kanan) dan Sugeng Purwanto. Dosen FISIP Unair dan Mahasiswanya Itu Kini Pimpin MPID PWM Jatim (Waviq...

Mengenang Ahmad Fuad Effendy, Ahli Bahasa Arab yang Dipuji Menteri Saudi

Selasa 24 Januari 2023 | 08:06
639

Ahmad Fuad Effendy (foto caknun.com) PWMU.CO- Mengenang Ahmad Fuad Effendy (76) sosok yang kalem tapi...

Rekor Calon Pimpinan Terbanyak di Musywil, Ini Datanya

Jumat 23 Desember 2022 | 08:13
675

Gedung Expotorium Umpo tempat beralngsung Musywil ke 16 Muhammadiyah Jatim. PWMU.CO- Rekor calon pimpinan terbanyak...

Lamongan Pegang Rekor Pemilih Terbanyak di Musywil, Ini Urutan Lengkapnya

Rabu 21 Desember 2022 | 13:58
1.5k

Iklan Musywil ke-16 Muhammadiyah Jatim di Ponorogo. (tmc) PWMU.CO- Lamongan memiliki suara terbanyak dalam Musywil...

Piala Dunia Qatar dan Heboh LGBT

Sabtu 26 November 2022 | 19:35
1.7k

Logo FIFA World Cup Qatar 2022 (qatar2022.qa) Piala Dunia Qatar dan Heboh LGBT oleh Sugeng...

Anwar Ibrahim Akhirnya Jadi Perdana Menteri di Usia 75 Tahun

Kamis 24 November 2022 | 21:33
888

Anwar Ibrahim berdoa usai pelantikan jadi perdana menteri di Istana Negara. Anwar Ibrahim Akhirnya Jadi...

Hal Tak Lazim di Muktamar Muhammadiyah

Rabu 23 November 2022 | 16:00
2.6k

13 Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027. Hal Tak Lazim di Muktamar Muhammadiyah oleh Sugeng Purwanto,...

Perlukah Pimpinan Muhammadiyah Dipanggil Kiai Haji?

Sabtu 12 November 2022 | 14:00
787

KH Ahmad Dahlan dengan santri di Langgar Kidul. Perlukah Pimpinan Muhammadiyah Dipanggil Kiai Haji? oleh...

Apalah Arti Sebuah Ijazah

Sabtu 22 Oktober 2022 | 09:24
517

Salinan ijazah SMPP 40 Surakarta milik Jokowi. Apalah Arti Sebuah Ijazah oleh Sugeng Purwanto, Ketua...

PWMU.CO Ingin Mewadahi Pergulatan Pemikiran Kader-Kader Muhammadiyah

Sabtu 10 September 2022 | 11:35
10.6k

Ketua LIK PWM Jatim Sugeng Purwanto di depån Peserta Pelatihan Menulis Opini Produktif dan Inspiratif...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    29134 shares
    Share 11654 Tweet 7284
  • Tajdied Center Jatim Uji Hafalan Siswa Spemdalas

    1678 shares
    Share 671 Tweet 420
  • 12 Stand Ramaikan Tarhib Ramadhan Spemdalas

    1984 shares
    Share 794 Tweet 496
  • Pembelajaran Life Skill, Siswa Spemdalas Bikin Jamu Tradisonal

    3428 shares
    Share 1371 Tweet 857
  • Rangkai 1000 Stik Es Krim, Siswa Spemdalas Bikin Menara Eiffel 

    3190 shares
    Share 1276 Tweet 798
  • Islamic Voice Meriahkan Tarhib Ramadhan Spemdalas

    1160 shares
    Share 464 Tweet 290
  • Kalimah Spemdalas Ajak Siswa Miliki Akhlak Al-Quran

    2517 shares
    Share 1007 Tweet 629
  • Siswa Spemdalas Ujian Praktik Mengafani Jenazah

    2321 shares
    Share 928 Tweet 580
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    12641 shares
    Share 5056 Tweet 3160
  • Siswa Spemdalas Sambut Bulan Ramadhan

    1060 shares
    Share 424 Tweet 265

Berita Terkini

  • Empat Guru SDMM Mengikuti Olimpiade Guru MatematikaSelasa 28 Maret 2023 | 10:04
  • Fadhilah Empat Bulan Haram dan RamadhanSelasa 28 Maret 2023 | 09:43
  • International Class Program SDMM Dimonev BPLP UMSelasa 28 Maret 2023 | 09:29
  • Kak Tobi Bercerita tentang Legenda Surabaya di Sekolah Kreatif BaratajayaSelasa 28 Maret 2023 | 09:06
  • Buku Jurnal Ramadhan Penyemangat Siswa SMK MemoSenin 27 Maret 2023 | 18:53
  • Pengalaman Penulis Ini Dapat Balasan Indah dari AllahSenin 27 Maret 2023 | 18:35
  • Kejuaraan nasional
    Kejuaraan Nasional Catur Ini Mengesankan bagi VirlySenin 27 Maret 2023 | 18:09
  • Raker Gabungan MPKSDI dan LPCRPM PWM Jatim, Inilah HasilnyaSenin 27 Maret 2023 | 17:40
  • Gelar karya siswa
    Gelar Karya Siswa Ini Mengejutkan Kepala SekolahSenin 27 Maret 2023 | 17:23
  • Sebar Jadwal Imsakiah, Cara Siswa SMAM 4 Sidayu Promosi SekolahSenin 27 Maret 2023 | 17:12

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!