PWMU.CO– Guru al Quran tematik Ustadz Drs H Husnul Hadi MSi meninggal dunia di RS Saiful Anwar Malang, Ahad (16/8/2020) pukul 10.45 WIB.
Warga Muhammadiyah Malang Raya sangat kehilangan guru yang disukai jamaah ini. Hampir semua grup WhatsApp dipenuhi ucapan belasungkawa saat mendapat kabar wafatnya Pak Husnul, panggilan akrabnya.
Anggota Corp Mubaligh Muhammadiyah (CMM) itu mempunyai keahlian dan keistimewaan tersendiri dalam mengajarkan al-Quran dalam jamaah pengajian Muhammadiyah, Aisyiyah, serta majelis taklim lainnya.
Uswatul Hamidah, Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Klojen mengatakan, ”Kita kehilangan seorang tokoh, mubaligh al-Quran tematik. Jantung hati saya ini berdetak keras saat mendengar kabar kepergiannya.”
Menurut dia, Ustadz Husnul Hadi guru al-Quran yang sangat difavoritkan jamaah pengajian Aisyiyah dan majelis taklim lainnya. Dia sangat pintar menyampaikan kandungan ayat al-Quran hubungannya dengan pengetahuan dan fenomena alam.
”Beliau juga guru yang sangat perhatian pada semua murid. Saat mengajar selalu interaktif dan berusaha membuat paham semua yang hadir. Setiap waktunya mengajar, jamaah selalu membeludak. Ramadhan kemarinterakhir beliau mengisi kajian dengan sistem daring karena pandemi covid-19,” kenangnya .
Ahli Fisika
Senada disampaikan Maimunah, Ketua Majelis Taklim Jamiatul Umahat. ”Kami semua jamaah pengajian sangat kehilangan guru yang luar biasa. Sebenarnya kami masih sangat membutuhkan, tapi Allah berkehendak lain. Semoga beliau ditempatkan yang terbaik oleh Allah,” ujarnya.
Maimunah yang juga aktivis Aisyiyah ini selalu mengabarkan perkembangan kesehatan Pak Husnul selama dirawat di rumah sakit. Pak Husnul, sambungnya, seorang mubaligh yang juga ahli fisika. Dia dosen di PTN di Kota Malang .
Almarhum meninggal di usia 58 tahun meninggalkan seorang istri, Dra Ari Sumarliani dan dua anak, Sofyan Reza dan Salma Amalia Dina.
Almarhum dishalatkan di Masjid Nailul Hamam dipimpin Ketua PDM Kota Malang Dr Abdul Haris. Masjid ini lokasinya tidak jauh dari rumah duka yang berada di Jl Puntodewo III/2A Polehan Blimbing Kota Malang.
Begitu banyaknya petakziyah yang ingin memberikan salam terakhir pada almarhum sehingga shalat jenazah dilakukan dua gelombang. (*)
Penulis Uzlifah Editor Sugeng Purwanto