ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Minggu, Maret 26, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

G30S, Awalnya Ingin Mutasi Menpangad

Selasa 22 September 2020 | 13:34
4 min read
662
SHARES
2.1k
VIEWS
ADVERTISEMENT
G30S
AH Nasution melantik Ahmad Yani.

G30S, awalnya ingin memutasikan Panglima AD tapi kemudian ditumpangi kepentingan menyingkirkan jenderal anti komunis.

PWMU.CO-Zaman Demokrasi Terpimpin dan Nasakom, kondisi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) tidak solid. Pro komunis dan anti komunis. Belum lagi intrik dan kubu di masing-masing angkatan.

Perpecahan ini dituturkan dalam buku Gestapu 65 tulisan Salim Said, wartawan yang terjun meliput peristiwa tahun 1965. Dia menceritakan, setelah partai-partai anti komunis seperti Masyumi dan PSI (Partai Sosialis Indonesia)  dibubarkan oleh Presiden Sukarno pada 1960, maka yang anti komunis di pemerintahan tinggal Angkatan Darat.

Celakanya anti komunis itu berarti berhadapan dengan Presiden Sukarno yang juga memegang Panglima Tertinggi ABRI. Maka hubungan pimpinan Angkatan Darat dengan Sukarno pun memburuk. Anti komunis berarti anti Nasakom. Padahal ini program presiden.

Celakanya lagi di Angkatan Darat ada kelompok Nasution yang amat kritis terhadap sikap lunak kelompok Ahmad Yani kepada Sukarno. Juga ada kelompok Kostrad pimpinan Soeharto yang merasa dianggap remeh oleh kelompok Ahmad Yani.

Belum lagi kelompok perwira progressive revolusioner binaan Biro Khusus PKI yang juga punya pengaruh di Kodam seperti Kodam Diponegoro. Perwira ini loyal kepada Sukarno.

Kepolisian juga terpecah sehingga tidak bisa satu komando. Hanya Angkatan Udara pimpinan Marsekal Omar Dani yang relatif sangat loyal kepada Panglima Tertinggi ABRI siap berhadapan dengan Angkatan Darat.

Angkatan Laut di bawah pimpinan Laksamana Madya Martadinata berhasil menjaga hubungan baiknya dengan Angkatan Darat terutama karena Nasution, teman lama Martadinata di Bandung pada zaman Jepang.

Martadinata menjaga Angkatan Laut agar tidak diadu dengan Angkatan Darat tidaklah mudah. Di sini banyak juga pengikut fanatik Sukarno. Yang paling mencolok adalah Panglima Korps Komando Letnan Jenderal KKO Hartono. Ketika posisi presiden makin terdesak setelah

Gestapu, Jenderal KKO Hartono berkata menantang dan mengumumkan dukungannya kepada Sukarno. ”Putih kata Bung Karno, putih kata KKO, hitam kata Bung Karno, hitam kata KKO.”

Pergantian Jabatan Militer

Tahun 1960, Sukarno berniat mengganti Abdul Haris Nasution dari jabatan Menteri/Panglima Angkatan Darat (Menpangad). Tapi mutasi pimpinan militer di zaman itu tak semudah tanda tangan SK. Nasution menolak. Dia mendapat dukungan para perwira senior Angkatan Darat. Tahun itu gagal.

Tapi pada Juni 1962 akhirnya berhasil dengan taktik halus. Sukarno menjanjikan Nasution menjadi Panglima ABRI. Nasution bersedia menyerahkan jabatan kepada Ahmad Yani sesuai keinginan Sukarno. Karena Yani sikapnya lebih lunak kepada Sukarno.

Namun saat mau mengangkat Nasution menjadi Panglima ABRI, Sukarno berkilah pimpinan angkatan lain tidak siap berada di bawah pimpinan seorang jenderal Angkatan Darat. Bilang begitu sambil menunjukkan surat Panglima Angkatan Udara Omar Dani. Nasution sadar dia terkecoh dengan omongan presiden.

Akhirnya dia harus menerima menjadi Kepala Staf Angkatan Bersenjata (KSAB) tanpa garis komando ke pasukan. Hanya mengurusi adminsitrasi. Fungsi Panglima ABRI akhirnya dipegang Sukarno. Markasnya pun di istana.

Tahun 1965, Presiden Sukarno melihat Ahmad Yani makin keras menolak Nasakom. Keputusan Konfrontasi dengan Malaysia dijalankan setengah hati oleh Yani. Sebab keputusan itu usulan Subandrio yang komunis. Nasution ikutan memperkeruh keadaan dengan campur tangan mengirim pasukan ke Kalimantan Utara. Akhirnya konfrontasi ini gagal.

Presiden dengan pengaruh Menteri Luar Negeri dan Kepala Badan Pusat Intelijen Subandrio dan Ketua PKI DN Aidit berkesimpulan waktunya mengganti Ahmad Yani yang tak sejalan dengan misi Nasakom.

Calon penggantinya Pranoto Resksosamodra, dari Divisi Diponegoro, jenderal pro PKI. Namun muncul kekhawatiran terjadi penolakan seperti zaman Nasution. Mau melakukan taktik seperti tahun 1962, situasinya sudah lain. Tak bisa dilakukan.

Kesaksian Ajudan Presiden

Bagaimana cara mengganti Ahmad Yani dapat membaca buku The Devious Dalang tulisan Bambang Widjanarko, ajudan Presiden Sukarno pada tahun 1965.

Menurut penuturan Widjanarko, pada 4 Agustus 1965, Presiden Sukarno memanggil komandan pengawal Cakrabirawa, Letnan Kolonel Untung, untuk menerima perintah melaksanakan sebuah rencana. Rencana itu ternyata menculik pemimpin tentara. Itulah yang kemudian terjadi di malam G30S/PKI.

Kesaksian Widjanarko itu hasil interograsi terhadapnya. Kesaksian ini secara resmi tidak pernah diumumkan. Tidak pernah dipakai untuk menuduh Sukarno terlibat Gestapu. Bahkan sama sekali tidak pernah dipergunakan di pengadilan. Tapi dokumen itu bocor ke luar negeri kemudian diterbitkan di negeri Belanda.

Kepala Intel Kostrad tahun 1965 Yoga Sugama yakin PKI ada di balik aksi penculikan dalam G30S/PKI itu. Indikatornya Letkol Untung adalah perwira komunis sejak lama. Panglima Kostrad Letjen Soeharto bertanya, apakah presiden terlibat dalam gerakan tersebut, Yoga dengan yakin,”Ya.”  

Kesimpulannya itu berpegang pada keyakinan Pangad Jenderal TNI Ahmad Yani bahwa PKI tidak akan berani melawan Angkatan Darat karena presiden ada di belakang Angkatan Darat. Dengan demikian, PKI baru berani bergerak kalau presiden berada di belakang mereka.

Latar belakang mutasi Menpangad hanya satu momen. Kemudian kesempatan itu ditunggangi oleh kepentingan pimpinan PKI yang ingin melenyapkan militer anti komunis semuanya. Kemudian PKI ingin menjadi dominan memerintah negeri tanpa ada saingan lagi. Tapi skenario ini gagal. Setelah G30S, keadaan berbalik menghantam orang-orang komunis. (*)

Penulis/Editor Sugeng Purwanto

Tags: G30S/PKIPKISukarno
SendShare265Tweet166Share

Related Posts

Begini Cara SD Muwri Memperingati G30S/PKI

Rabu 5 Oktober 2022 | 17:24
318

Kepala SD Muwri Kholiq Idris ketika memberikan sambutan dalam peringatan G30S-PKI (Mufudatul Latifah/PWMU.CO) Begini Cara...

Menolak Lupa, Siswa Smamio Tonton Film G30S/PKI

Minggu 2 Oktober 2022 | 14:09
303.6k

Siswa Smamio sedang menyaksikan Fil Pengkhianatan G30S/PKI (Istimewa/PWMU.CO) Menolak Lupa, Siswa Smamio Tonton Film G30S/PKI,...

Neo PKI

Jumat 30 September 2022 | 10:23
727

M Rizal Fadillah Neo PKI oleh M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan PWMU.CO- Gerakan...

Langgar Wetan Pasar, Ada Jejak KH Ahmad Dahlan di Sini

Rabu 30 Maret 2022 | 05:29
1000

Langgar Wetan Pasar Ponorogo. Langgar Wetan Pasar, Ada Jejak KH Ahmad Dahlan di Sini oleh...

Ayahku, Haji Poethoet Soegito

Senin 14 Maret 2022 | 16:49
1.1k

Ustadz Putut Sugito, kiri, bersama KH Syukri Zarkasyi. PWMU.CO- Ayahku Haji Poethoet Soegito dipanggil di...

Yang Sakit Soedirman, Panglima Tidak Boleh Sakit, Memori Desember 1948

Rabu 22 Desember 2021 | 07:09
3.1k

Jenderal Soedirman (Istimewa/PWMU.CO) Yang Sakit Soedirman, Panglima Tidak Boleh Sakit, Memori Desember 1948. Oleh Prima...

Agitprop Amatiran Bernama Buzzer

Kamis 25 November 2021 | 05:29
565

M Rizal Fadillah Agitprop Amatiran Bernama Buzzer oleh M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan....

Partai Politik Layak Dibubarkan, Bukan MUI

Rabu 24 November 2021 | 06:14
806

Daniel Mohammad Rosyid Partai Politik Layak Dibubarkan, Bukan MUI oleh Daniel Mohammad Rosyid, Guru Besar...

Kisah Beragam Cara Menjadi Muhammadiyah

Rabu 20 Oktober 2021 | 05:36
1.7k

Biyanto: Kisah Beragam Cara Menjadi Muhammadiyah Kisah Beragam Cara Menjadi Muhammadiyah, kolom oleh Biyanto Guru Besar UIN Sunan...

Siswa MTs Muda Kedungadem Nobar Film G30S/PKI

Jumat 1 Oktober 2021 | 16:08
341

Siswa MTs Muhammadiyah 2 Kedungadem nobar fil (Samsul/PWMU.CO) PWMU.CO – Siswa MTs Muda Kedungadem Bojonegoro...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    24412 shares
    Share 9765 Tweet 6103
  • SMA Jualan Roti, Kuliah Wisudawan Terbaik

    1636 shares
    Share 654 Tweet 409
  • Din Syamsuddin Kritik Presiden Jokowi yang Larang Pejabat Buka Puasa Bersama

    3989 shares
    Share 1596 Tweet 997
  • Angkat Jihad Ekonomi, PWM Jatim dapat Apresiasi Tinggi PP Muhammadiyah

    805 shares
    Share 322 Tweet 201
  • Festival Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    1428 shares
    Share 571 Tweet 357
  • Menko PMK Akan Membangun Kampung Indonesia di Turki

    613 shares
    Share 245 Tweet 153
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    12044 shares
    Share 4818 Tweet 3011
  • Prihatin Gaji Guru, PWM Jatim Akan Lakukan Percepatan Program Bakti Guru

    346 shares
    Share 138 Tweet 87
  • Pimpinan Harian dan Badan Pembantu Pimpinan PWA Jatim Dikukuhkan

    331 shares
    Share 132 Tweet 83
  • 12 Stand Ramaikan Tarhib Ramadhan Spemdalas

    684 shares
    Share 274 Tweet 171

Berita Terkini

  • Warga Aisyiyah Gayungan Ngaji Syiam dan Surat Al-Hujurat Ayat 13Minggu 26 Maret 2023 | 15:35
  • Muhammadiyah pelopor kewirasosial di Indonesia; Liputan Hendra Pornama, kontributor Tulungagung dari Dome UMM.
    Muhammadiyah Pelopor Kewirausahaan Sosial di IndonesiaMinggu 26 Maret 2023 | 12:39
  • Songsong Munas, Fokal Jatim Koordinasi Perkuat Peran AlumniMinggu 26 Maret 2023 | 12:37
  • Beraisyiyah adalah Perjanjian Kuat dengan AllahMinggu 26 Maret 2023 | 12:30
  • 64 Siswa SDMM Bersaing dengan Puluhan Ribu Pelajar Rebut Tiket Final Komas Ke-18Minggu 26 Maret 2023 | 11:54
  • Aisyiyah Surabaya Terjunkan 30 Mubalighat untuk Kajian HPT SyiamMinggu 26 Maret 2023 | 11:42
  • Dua hikmah Ramadhan
    Dua Hikmah Ramadhan, Kisah Mencet Odol Bikin TawaMinggu 26 Maret 2023 | 11:26
  • Hilal dan HilalMinggu 26 Maret 2023 | 10:43
  • Sejarah dan Perkembangan Klinik Muhammadiyah Pratama Rawat Inap KeduyungMinggu 26 Maret 2023 | 10:11
  • Puasa batin
    Kasih Sayang Allah di Balik Perintah PuasaMinggu 26 Maret 2023 | 09:09

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!