
PWMU.CO – Sebagian besar mahasiswi dari berbagai daerah di Indonesia yang kuliah di Malang, pasti ada kader Muhammadiyah. Agar tidak terpengaruh dengan pola hidup mahasiswa yang cenderung hedonistik, maka mereka harus dirangkul.
Direktur Islamic College Aisyiyah (ICA) Malang Hj Sunkanah MHum menyampaikan hal itu saat memberi kuliah umum pada para santri mahasiswi dalam acara Masa Orientasi Santri (MOS), Ahad (9/10).
(Baca: Berani Nyontek Berani Tak Naik Kelas: Gerakan Kejujuran di Pesantren Antikorupsi Pertama di Sidoarjo)
Alumni Madrasah Mu’alimat Muhammadiyah Yogyakarta ini mengatakan, didirikannya ICA oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Malang adalah suatu bentuk riil pergerakan Aisyiyah dalam memberikan solusi dalam bidang perkaderan. “Semoga semua kader bisa aktif dan bergerak di manapun mereka tinggal.”
MOS merupakan masa perkenalan bagi para santri yang akan menetap di pesantren khusus mahasiswi ini. Dalam orientasi tersebut diberikan materi di antaranya pengenalan kegiatan asrama, visi dan misi, serta tujuan pesantren putri.
(Baca juga: Santri Pesantren ini Raih Prestasi Spesial di Kejuaraan Robotik International dan Ketika Pembalap Bule ‘Menyerbu’ Panti Asuhan Muhammadiyah Kepanjen)
Selain stadium general, dalam MOS juga diberikan materi tentang adab menuntut ilmu, managemen waktu, teknik komunikasi, dan beberapa materi tambahan yang dapat menggembirakan para santri.
Ketua Majelis Pendidikan Kader PDA Kota Malang Aminah Asminingtyas menjelaskan, penghuni ICA kebanyakan adalah mahasiswi UMM. “Dan MOS kali diikuti oleh 31 santri, yang dilaksanakan selama 3 hari,” kata penanggungjawab semua aktifitas di asrama itu.
(Baca juga: Ketika Tiga Alumni Pesantren yang Berbeda Mengajak ‘Ayo Mondok’ dan Sukses Berkat Nyantri, Inilah Testimoni Alumni Pesantren Muhammadiyah)
Aminah menambahkan, ICA itu sudah berdiri 6 tahun yang lalu. Pembangunan IAC dilakukan dengan mengumpulkan uang recehan dari kaleng yang dibagikan ke warga ‘Aisyiyah Kota Malang. “Kami merangkak tapi pasti. Alhamdulillah akhirnya bisa menyelesaikan satu demi satu sisi bangunan,” tutur Aminah.
ICA letaknya tidak jauh dari kampus UMM, tepatnya di Jalan Telaga Kautsar 48 Malang. Tempat ini bisa dijadikan referensi bagi semua orang tua yang putrinya menempuh kuliah di Malang. “Di sini juga ada beasiswa bagi mahasiswi yang yatim maupun dhuafa dengan memberikan potongan biaya,” jelas Aminah.
Selain kegiatan di asrama, para santri juga akan selalu di-support untuk aktif di Ortom Muhammadiyah. Mereka juga diberi kesempatan untuk berlatih berkontribusi pada setiap kegiatan PDA kota Malang. (Uzlifah)