ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Jumat, Maret 24, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Nabi saw Terkepung di Perang Uhud, Begini Misi Penyelamatannya

Senin 19 Oktober 2020 | 07:15
4 min read
2.3k
SHARES
7.1k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Nabi saw terkepung di Perang Uhud.
Makam syuhada Perang Uhud.

Nabi saw terkepung dalam Perang Uhud. Barisan pertahanan muslim membentuk perisai bagi Rasulullah untuk menyelamatkan nyawanya.

PWMU.CO-Babak kedua Perang Uhud situasi menjadi terbalik. Posisi pasukan muslim terdesak mundur ke garis pertahanan ketika pasukan Mekkah pimpinan Khalid bin Walid menyerang balik. Segelintir anak panah dari sisa pasukan pemanah di atas Jabal Rumat tak mampu membendung derap kuda pasukan Khalid menerobos pertahanan.

Kitab Sirah Nabawi Ibnu Hisyam menceritakan, situasi ini membuat posisi Nabi saw dalam bahaya. Terkepung oleh pasukan Mekkah. Beberapa orang kafir berhasil menyelinap masuk ke tempat Rasulullah. Seorang musuh Utbah bin Abu Waqqash melemparkan batu hingga mengenai gigi, melukai wajah dan bibir Rasulullah.

Kemudian Abdullah bin Syihab az-Zuhri mencederai kening Rasulullah. Ganti Ibnu Qami’ah menyerang dengan pukulan ke pipi Rasulullah hingga ada kawat perisai menusuk ke dalam pipi atas Nabi.  Saat menghindari serangan, kaki Rasulullah terperosok ke dalam lubang. Ali segera mengangkatnya.

Melihat kondisi bahaya itu Ziyad bin As-Sakan berdiri bersama lima orang dari kaum anshar melindungi Rasulullah dari serangan pedang musuh. Mereka bertempur melindungi Rasulullah hingga satu persatu syahid. Ziyad menjadi perisai Rasulullah karena melindunginya dari terjangan panah dengan punggungnya. Banyak panah menancap di tubuhnya.

Kemudian Mush’ab bin Umair yang memegang panji perang ganti melindungi Rasulullah. Dia bertempur hingga tubuhnya penuh luka.  Sekelebat kemudian Ibnu Qami’ah al-Laitsi berhasil menusukkan pedangnya ke tubuh Mush’ab. Pemuda gagah berani itu gugur.

Ibnu Qami’ah menyangka telah membunuh Rasulullah. Karena Mush’ab dan Rasulullah sama-sama memakai baju zirah dan topi besi sehingga dia tak bisa membedakan seseorang. Dia kembali ke teman-temannya sambil berteriak,”Aku membunuh Muhammad…aku membunuh Muhammad..”

Ketika Mush’ab gugur, Ali bin Abu Thalib mengambil panji perang, kemudian Ali bin Abu Thalib bertempur bersama beberapa orang dari kaum Muslimin. Dalam kondisi kritis itu, datang satu kelompok muslimin menyingkirkan orang-orang musyrik yang menyerang Rasulullah. Sa’ad bin Abu Waqqash balik menyerang dengan panah menumbangkan orang-orang kafir.

Peziarah mendatangi celah Gunung Uhud tempat bertahan Nabi saat terkepung.

Perang Berhenti

Di arena perang, teriakan Ibnu Qami’ah yang katanya berhasil membunuh Nabi Muhammad saw menghentikan pertempuran. Orang-orang kafir bersorak senang. Sebaliknya pasukan muslim tersentak kaget.

Di seberang bukit, paman Anas bin Malik bernama Anas bin An-Nadhr tiba di tempat Umar bin Khaththab dan Thalhah bin Ubaidillah serta beberapa orang dari kaum muhajirin dan anshar yang berhenti bertempur. Anas bin An-Nadhr berkata,”Kenapa kalian berhenti perang dan duduk?”

Mereka menjawab, ”Rasulullah telah gugur.”

Anas dengan marah berkata,”Jika demikian, apa yang akan bisa kita lakukan dengan kehidupan ini setelah Rasulullah meninggal? Meninggallah kalian seperti meninggalnya Rasulullah.” Usai mengatakan itu, Anas bin an-Nadhr menerjang musuh dan bertempur sengit hingga gugur sebagai syahid.

Mendengar teriakan Rasulullah sudah meninggal, beberapa sahabat segera mencari keberadaannya. Mereka naik ke lereng Gunung Uhud. Di sebuah celah bukit tampak beberapa korban perang bergelimpangan.

Ka’ab bin Malik meneliti satu per satu jenazah dan orang yang terluka. Kemudian dia menemukan tubuh Rasulullah. Dia mendapati kedua mata Rasulullah mengkilat dari balik tutup kepalanya. Saking girangnya dia berteriak lantang. ”Wahai kaum muslimin, bergembiralah kalian. Inilah Rasulullah.” Namun Rasulullah memberi isyarat kepadanya  agar dia diam mencegah musuh datang.

Tatkala kaum muslimin mengetahui Rasulullah masih hidup, para sahabat beranjak bangkit mendekatinya. Tubuh Nabi terluka. Abu Ubaidah bin Al-Jarrah mencabut salah satu kawat besi dari wajah Rasulullah hingga gigi bagian depannya tanggal. Kemudian mencabut besi satunya lagi hingga satu gigi depannya juga tanggal.

Beberapa sahabat juga terluka. Bibir Abdurrahman bin Auf pecah berdarah. Gigi depannya juga patah. Tubuhnya terluka sebanyak dua puluh atau lebih. Sebagian luka itu ada pada kakinya hingga membuatnya pincang.

Perlawanan Terakhir

Kemudian Nabi berjalan mencari tempat aman melewati lereng Gunung Uhud dikawal Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khaththab, Ali bin Abu Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair, Al-Harits bin Ash-Shammah, dan sejumlah sahabat lainnya.

Pada saat Rasulullah berjalan lalu berjumpa dengan seorang kafir Ubay bin Khalaf naik kuda. Rasulullah maju menuju Ubay bin Khalaf langsung menikam lehernya sehingga membuat Ubay tersungkur beberapa kali dari kudanya.

Rombongan meneruskan perjalanan. Pada saat sampai di lorong jalan menuju Gunung Uhud, Ali bin Abu Thalib keluar untuk mengisi tempat airnya di sumur al-Mihras lalu membawanya kepada Rasulullah.

Rasulullah mencium bau air itu tidak sedap sehingga tidak meminumnya. Air itu dipakai membersihkan sisa darah dari wajahnya dan menyiramkan air itu ke kepalanya sambil berkata, ”Allah sangat murka kepada orang yang melukai wajah nabiNya.”

Rombongan berjalan lagi sampai berada di suatu tempat di lereng bukit. Tiba-tiba pasukan berkuda Quraisy mendaki gunung. Di antara pasukan berkuda adalah Khalid bin Walid. Rasulullah memerintahkan melawan. Umar bin Khaththab bersama sahabat lainnya menghadapi musuh yang datang ini hingga Khalid dan teman-temannya terjungkal dan mundur.

Setelah perang benar-benar berakhir, Rasulullah memerintahkan mengubur jenazah para syahid di lokasi perang lembah Gunung Uhud. Di antaranya Hamzah bin Abdul Muthalib. Rasulullah sangat sedih mendapati tubuh pamannya yang dirobek musuhnya. (*)

Penulis/Editor Sugeng Purwanto

Tags: Jabal RumatPerang Uhud
SendShare904Tweet565Share

Related Posts

Euforia Perang Uhud, Tragis Akibatnya

Minggu 18 Oktober 2020 | 10:19
518

Peziarah umrah mendaki Jabal Rumat, Gunung Uhud, tempat pasukan pemanah. Euforia kemenangan Perang Uhud, akibatnya...

Wahsyi, Nasib Pembunuh Hamzah

Senin 29 Juni 2020 | 17:57
12.7k

Ilustrasi Wahsyi pelempar tombah yang membunuh Hamzah ra. PWMU.CO-Wahsyi, hanyalah seorang budak dari Abesinia Afrika....

Kisah Mush’ab bin Umair Tameng Nabi

Jumat 19 Juni 2020 | 08:53
1.7k

Ilustrasi Kisah Mush’ab bin Umair yang gugur sebagai tameng Nabi. PWMU.CO- Kisah Mush’ab bin Umair...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    10794 shares
    Share 4318 Tweet 2699
  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    17631 shares
    Share 7052 Tweet 4408
  • Din Syamsuddin Kritik Presiden Jokowi yang Larang Pejabat Buka Puasa Bersama

    1882 shares
    Share 753 Tweet 471
  • Di Balik Nama Ramadhan

    740 shares
    Share 296 Tweet 185
  • LPHU, Lembaga Baru PWM Jatim di Bidang Haji dan Umrah

    719 shares
    Share 288 Tweet 180
  • Pejabat Dilarang Jokowi Bukber, Begini Tanggapan Sekum PP Muhammadiyah

    604 shares
    Share 242 Tweet 151
  • Tangan Kanan PP Muhammadiyah

    544 shares
    Share 218 Tweet 136
  • Festival Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    713 shares
    Share 285 Tweet 178
  • Dalil dan Keutamaan Shalat Tarawih Formasi 4-4-3

    5000 shares
    Share 2000 Tweet 1250
  • Tuntunan Shalat Iftitah, 2 Rakaat Ringan sebelum Shalat Tarawih

    6649 shares
    Share 2837 Tweet 1589

Berita Terkini

  • MDMC Balapan Segera Agendakan Pelatihan RelawanJumat 24 Maret 2023 | 03:33
  • Rasa Njarem di Kaki Terbayar, Kisah Jurnalis Dadakan di Musyda TulungagungJumat 24 Maret 2023 | 03:18
  • Inilah profil
    Inilah Profil 13 Anggota PDM TulungagungKamis 23 Maret 2023 | 21:25
  • Tarwih Perdana
    Tarawih Perdana Anak-Anak Minta Tanda TanganKamis 23 Maret 2023 | 18:56
  • Pejabat Dilarang Jokowi Bukber, Begini Tanggapan Sekum PP MuhammadiyahKamis 23 Maret 2023 | 17:42
  • Islamic Voice Meriahkan Tarhib Ramadhan SpemdalasKamis 23 Maret 2023 | 15:36
  • Sambut Ramadhan, SD Muwri Hadirkan SparklingKamis 23 Maret 2023 | 15:35
  • Aku Doakan, Puisi Kiai Dawam untuk Anies BaswedanKamis 23 Maret 2023 | 15:32
  • Smamita Sidoarjo Lantik Pengurus Musan Periode 2023-2024Kamis 23 Maret 2023 | 15:29
  • LPHU, Lembaga Baru PWM Jatim di Bidang Haji dan UmrahKamis 23 Maret 2023 | 15:02

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!