PWMU.CO – Hikmah Pandemi: Jadi Penulis Terbaik Buku Antologi. Itulah yang dialami Musyrifah SAg, Guru MI Muhammadiyah 2 Karangrejo, Manyar, Gresik.
Dia menerima penghargaan sebagai penulis terbaik dalam karya buku antologi Ada Surga di Rumah Kita. Penghargaan ini diberikan oleh Institut Talenta Pena (ITP) yang bergerak di bidang jasa pelatihan menulis.
Buku antologi ini ditulis Musyrifah bersama sembilan penulis lainnya dari berbagai daerah. Yaitu Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, dan Gresik yang mengikuti sekolah menulis bersama ITP pada bulan Juni 2020.
Pelatihan menulis dilakukan secara daring dan diikuti kurang lebih 35 peserta. Penghargaan berupa sertifikat sebagai penulis terbaik itu dikirimkan melalui WhatsApp, karena terhalang masa pandemi.
Saat dihubungi Kamis (29/10/20) Hitta Alfi Muhimmah MPd founder ITP menyampaikan penghargaan ini bertujuan untuk memberi apresiasi kapada semua penulis atas karya-karyanya.
‘’Kriteria ini diberikan sesuai dengan kualitas dan karakter karya tulisnya dan penghargaan ini selalu diberikan saat ITP mengadakan kelas menulis,’’ tutur Musyrifah yang juga kontributor PWMU.CO ini.
Menurtunya, ada tiga kategori dalam penghargaan yang diberikan yaitu penulis terbaik, penulis inspiratif, dan penulis favorit.
Hitta menjelaskan, kategori penulis terbaik diberikan pada penulis yang tata tulisnya rapi, tidak banyak kesalahan, menggunakan ejaan yang benar, dan struktur kalimatnya sesuai ketentuan.
Adapun penulis inspiratif diberikan pada tulisan ceritanya menarik dan menginspirasi pembaca. Ada nilai yang terkandung di dalamnya. Sedangkan, kategori penulis favorit diberikan pada karya yang karakter tulisannya memiliki kekhasan.
Hitta yang sudah menghasilkan 13 karya buku ini menyampaikan rasa bangga atas munculnya para penulis baru yang diharapkan akan menjadi kader penulis-penulis hebat. ‘’Kecintaannya pada dunia literasi sampai munculnya sebuah karya buku, itu sudah hebat,’’ ungkapnya
Hikmah Pandemi
Sementara itu rasa bahagia dan bangga dirasakan oleh Musyrifah. Dia menyampaikan, pelatihan selama empat kali dalam sebulan yang diikutinya itu telah membuahkan hasil. Selain mendapat ilmu menulis, dan karya berupa buku, ia juga mendapat prestasi sebagai penulis terbaik.
Dia mengungkapkan, penghargaan ini adalah yang kali kedua kali dalam pengalaman kepenulisannya. Sebelumnya dia pernah menjadi penulis terbaik ketiga dalam buku antologi ‘Curhat Guru Zaman Now yang dtulis bersama guru-guru Muhammadiyah Gresik. Legiatan tersebut diadakan oleh Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik pada tahun 2017.
Bagi Musyrifah, pandemi ini membawa hikmah. Saat dia tidak bisa melakukan apa-apa di luar rumah, justru ketika di rumah dia bisa melakukan hal-hal yang positif termasuk menulis.
Mantan Kepala MI Muhammadiyah 2 Karangrejo itu sekarang sibuk mendampingi lima anaknya belajar daring ini masih menyempatkan untuk mengikuti beberapa aktivitas kepenulisan buku.
‘’Alhamdulillah selama pandemi ada dua karya antologi yang sudah terbit dan yang lain masih dalam proses. ’Saya bersyukur, masa pandemi ini Allah memberikan saya kesempatan untuk mewujudkan karya buku,’’ tuturnya.
Saat ini ia sedang menyelesaikan buku antologi keempat bersama Guru Pendamping Khusus (GPK) se-Kabupaten Gresik yang dilaksanakan bersama UPT Resources Centre Kabupaten Gresik.
Selain itu ia juga sedang menyelesakan tuisan untuk buku antologi kelima bersama komunitas menulis yang diprakarsai oleh Humas SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Mulyanto SPd.
Yang membuat wanita kelahiran 5 Januari 1975 ini semakain bahagia, dia bisa bersedekah dengan buku karyanya dengan membagikan kepada saudara dan sahabatnya. Dia berharap agar tetap bisa berkarya, bukunya dibaca, dan menginpirasi.
Berikut penghargaan yang diterima para penulis Ada Surga di Rumah Kita:
Penulis Terbaik:
- Nur Ziadatul Hasanah SPd (Lentera Asa)
- Musyrifah SAg (Delapan Bintang Meraih Cahaya)
- Deny Wahyu Praditya SHum (Setiap Kita, Punya Cerita)
Penulis Inpiratif:
- Ma’rifatun Nashikhah SPd MPd (Kembali Pulang, Anakku Sayang)
- Fitta Ummaya Santi MPd (Cintaku Mengalir Deras)
- Nor Aulia Hikmah SEl (Jendela yang Lupa Kubuka)
Penulis Favorit
- Faza Dina (Rumahku Surgaku)
- Yuli Novia Wahyu (Hasbunallah Wa Ni’mal Wakil)
- Dewi Khusniati (Istana Empat Atap)
- Martha Sukma Kusnurani (Petak Kecil Berjuta Kasih)
Selamat!
Editor Mohammad Nurfatoni.