ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Senin, Maret 27, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Salju Abadi Papua Segera Musnah Seiring Panasnya Separatis OPM

Sabtu 5 Desember 2020 | 20:34
5 min read
332
SHARES
1k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Salju abadi
Peneliti mengambil sampel salju di Puncak Jaya Papua. (abcnews)

Salju abadi di Puncak Jayawijaya diprediksi segera mencair drastis mulai tahun depan hingga benar-benar habis lima tahun kemudian. Ketidakseimbangan alam ini memengaruhi kepercayaan suku-suku di Papua yang menganggap salju adalah ruh dewa.

PWMU.CO-Di tengah gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang memanas di bulan Desember, gletser salju di puncak Pegunungan Jayawijaya juga bergerak menuju kepunahan.

Julukan salju abadi di puncak gunung tertinggi di Indonesia itu tak kekal lagi. Salju di atas Taman Nasional Lorentz ini adalah gletser tropis terakhir yang tersisa di kawasan Asia. Diperkirakan gletser itu tak bertahan lama. Tumpukan salju itu terus bergerak mencair akibat perubahan iklim.

Dr Donaldi Permana, peneliti senior di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, sebagian orang Indonesia ada yang tidak tahu bahwa Indonesia memiliki gletser. ”Esnya sudah mencair sejak revolusi industri,” katanya.

”Puncak Jaya memang tidak ada es di puncaknya, tapi di sekitarnya ada beberapa lapisan es, yang dulunya satu gletser besar,” ujar Donaldi Permana kepada program Earshot dari ABC Radio National.

Gletser tropis adalah salah satu indikator perubahan iklim yang paling sensitif dan tinggal sedikit yang tersisa di dunia. Selain di Papua, yakni di Amerika Selatan dan Afrika.

Suhu di Puncak Memanas

Dijelaskan, Puncak Jaya adalah puncak tertinggi antara pegunungan Himalaya dan Andes. Pada ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut, penurunan suhu dan hujan berubah menjadi salju, kemudian membentuk es dan memadat menjadi gletser.

Sebagai salah satu wilayah terbasah di bumi, hujan turun di kawasan Papua ini hampir 300 hari dalam setahun. Tetapi suhu yang memanas membuat hujan tidak lagi berubah menjadi salju. Gletser mencair dari atas dan bawah.

”Kami menyebutnya pelelehan basal, mencair dari dasar. Saat daerah yang lebih gelap di sekitar gletser membesar, gletser menyerap lebih banyak radiasi matahari, sehingga semakin hangat,” kata Donaldi.

”Selain itu, tanah di mana gletser berada tidak datar, sehingga es dapat meluncur ke bawah lebih cepat,” sambung dia.

Proses mencairnya es yang cepat terlihat dari angka-angka berikut. Pada tahun 1850 luas gletser mencapai 19,3 kilometer persegi, di tahun 1972 menjadi 7,3 kilometer persegi. Kemudian menyusut drastis menjadi hanya 0,5 kilometer persegi di tahun 2018.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa gletser akan benar-benar hilang pada tahun 2026. Tapi terdapat kemungkinan besar ini akan terjadi di tahun 2021. Kata dia, ini mengandung petunjuk penting tentang perubahan iklim Bumi.

Gletser Andes dan Afrika

Kondisi kritis gletser di Papua ini sama kondisinya dengan di pegunungan Andes di Peru dan beberapa gunung yang tersebar di benua Afrika. Luas gletser tropisnya juga menyusut. Puncak Jaya paling rendah dibandingkan gletser tropis lainnya, maka kemungkinan akan menjadi yang pertama yang menghilang.

Gletser memiliki karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Di Afrika dan Amerika Selatan terdapat musim kemarau, di mana debu dikumpulkan oleh hujan lalu bercampur menjadi salju.

Jika Anda mengiris gletser seperti kue, Anda akan melihat lapisan debu yang terkumpul tahunan dan bisa dipakai untuk menghitung berapa usia gletser tersebut.

”Inti es Peru berumur sekitar 1.800 tahun. Di Afrika bisa kembali ke 11.000 tahun yang lalu. Tapi di Papua, karena selalu hujan, kita tidak bisa menghitungnya dengan mudah,” kata Donaldi.

Pada tahun 2010, Donaldi menjadi bagian dari tim peneliti yang mengekstraksi inti es dari gletser Papua. Lapisan es sepanjang tiga puluh dua meter dibor sampai ke dasar.

”Tadinya kami pikir bisa menemukan fosil daun atau serangga untuk melakukan menghitung usianya. Tetapi kami hanya menemukan satu indikator waktu,” katanya. ”Pada kedalaman 24 meter, kami menemukan endapan tritium, yang terkait dengan uji coba nuklir yang dilakukan pada tahun 1964.”

Pada tahun 1964, Uni Soviet dan China pernah melakukan serangkaian uji coba nuklir, menghujani Bumi dengan tritium dan meninggalkan jejaknya di permukaan es.

Apa yang ada saat ini di Puncak Jaya diperkirakan sisa-sisa gletser yang sudah ada kurang lebih 5.000 tahun, namun sudah banyak yang mencair.

”Pada kedalaman 32 meter, terkait dengan tahun 1920-an, jadi kita dapat mengatakan gletser itu berusia sekitar 90 tahun,” tuturnya. ”Tapi kemudian meleleh dari atas dan bawah sehingga sulit untuk mengetahui berapa usianya.”

Iklim Lintas Benua

Mengekstrasi inti es di Papua adalah menjadi bagian dari mencari jawaban soal perubahan iklim.

”Kita sudah punya inti es dari sebelah timur Samudera Pasifik. Inti Amerika Selatan diekstrak di tahun 1980, jadi kami ingin mencatat di sisi lain, dari sebelah barat, yaitu di Papua,” papar dia.

”Kami ingin melihat bagaimana penampakan ENSO berdasarkan dari dua gletser tropis,” katanya. ENSO atau El Niño Southern Oscillation terjadi setiap dua hingga tujuh tahun sekali. Kejadian El Niño di tahun 2015/2016 telah membawa lebih banyak kepanasan dan kekeringan yang dapat meningkatkan kemungkinan mencairnya es.

Ini adalah penemuan tim peneliti ketika membandingkan dua inti es dari Samudera Pasifik dan Amerika Selatan

Mereka juga menyimpulkan, pemanasan telah melewati ambang batas, sehingga bila El Niño yang sangat kuat terjadi lagi, hilangnya gletser tropis di antara Himalaya dan Andes akan terjadi.

Pakar iklim memprediksikan saat ini kita sedang menuju ancaman La Niña, yang secara khusus dicirikan oleh kondisi lebih basah di Indonesia. Namun Donaldi mengatakan, dampaknya hanya akan bertahan sebentar.

”Perlu diingat untuk membangun gletser, kita bukan hanya butuh uap air, tapi juga suhu dingin. Dan kita tahu suhu meningkat setiap tahunnya,” katanya. ”Kita mungkin punya salju selama beberapa hari, tapi untuk membangun gletser, kita butuh salju yang padat dan suhunya untuk tetap dingin selama paling tidak setahun.”

Dianggap Dewa

Pemanasan global turut memengaruhi komunitas di belahan dunia manapun dengan cara yang berbeda-beda. Di Afrika, beberapa puncak yang tertutup salju tidak akan lagi memberikan pendapatan untuk sektor pariwisata.

Di Peru, penyusutan gletser akan membuat warga terpaksa minum air dari hilir. Sementara di Indonesia tidak akan ada kekurangan air. Dampak dari mencairnya es tidak dapat diprediksi dengan jelas.

”Ada suku Papua setempat yang hidup di sekitar gletser ini dan percaya gletser tersebut adalah tempat suci,” kata Donaldi. ”Mereka percaya salju abadi adalah dewa mereka. Menghilangkan es dari puncak gunung salju anggapannya seperti menghilangkan otak seorang dewa.”

Tidak mengejutkan jika Donaldi dan tim penelitinya menemukan beberapa perlawanan dari warga setempat ketika berupaya mengekstrak inti es dari gletser.

”Anak mudanya percaya sains perubahan iklim, namun yang lebih tua tidak,” katanya. ”Inilah mengapa dinamakan Salju Abadi. Namun mereka akan kehilangan saljunya segera,” tndasnya. (*)

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Organisasi Papua MerdekaPapuaPuncak Jaya
SendShare133Tweet83Share

Related Posts

Bansos Perbatasan Papua Dicek Menko PMK

Kamis 9 September 2021 | 16:32
2.5k

Muhadjir Effendy berdialog dengan warga Keroom Papua. PWMU.CO- Bansos perbatasan Papua di Kabupaten Keroom dikunjungi...

Membandingkan Palestina dengan Papua Itu Tidak Seimbang

Sabtu 29 Mei 2021 | 06:00
655

Hajriyanto Yasin Thohari (Tangkapan layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) PWMU.CO - Membandingkan Palestina dengan Papua Itu Tidak...

Membidik HRS, Tertusuk Duri Papua

Kamis 3 Desember 2020 | 19:05
6.1k

Kantor Konjen RI di Melbourne dipasangi bendera OPM. Membidik HRS, Tertusuk Duri Papua oleh Sugeng...

Rebut Papua dari Belanda, Begini Gaya Diplomasi Bung Karno

Selasa 1 Desember 2020 | 16:17
3.4k

Bung Karno dan Nikita Khruschev. Rebut Papua dari Belanda, Begini Gaya Diplomasi Bung Karno oleh...

Pesona Papua Digelar di Sekolah Kreatif Ini

Minggu 20 Oktober 2019 | 22:58
263

Tarian selamat datang suku Papua dimainkan siswa SDM 16. (Riska/PWMU.CO) PWMU.CO-Pagi itu terdengar suara musik...

MDMC Bantu Pulangkan Pengungsi Wamena Asal Pare-Pare

Sabtu 12 Oktober 2019 | 15:27
23

Pengungsi Wamena asal Pare-Pare di Jayapura. (Naibul/pwmu.co) PWMU.CO-Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Papua membantu kepulangan...

Lulusan Tenaga Medis UMSurabaya Siap Bertugas di Papua

Selasa 8 Oktober 2019 | 15:37
62

Lulusan FIK UMSurabaya siap bertugas di daerah konflik. (Dede/pwmu.co) PWMU.CO –Sebanyak 188 lulusan tenaga medis...

Di Belakang Pengungsi Wamena Ada Kader AMM yang Melakukan Tugas Ini

Sabtu 5 Oktober 2019 | 17:16
85

Tim MDMC Jayapura juga melibatkan AMM membantu pengungsi Wamena. PWMU.CO-Membanjirnya ribuan pengungsi Wamena di Jayapura...

Cara Sederhana SD Almadany Ajarkan Peduli Papua

Jumat 13 September 2019 | 10:48
87

Siswa menari sembari diiringi lagu Yamko Rambe Yamko (Mahfudz Efendi/PWMU.CO) PWMU.CO - Para siswa Sekolah...

Alquran Kuno Warisan Raja Patipi Bukti Islam Masuk Papua Abad Ke-13

Kamis 29 Agustus 2019 | 10:58
1.4k

Raja Patipi ke-15 Haji Ahmad Iba, kiri, membuka lembaran Alquran kuno warisan leluhurnya. (Kiblat.net) PWMU.CO-Demonstrasi...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    26408 shares
    Share 10563 Tweet 6602
  • SMA Jualan Roti, Kuliah Wisudawan Terbaik

    1751 shares
    Share 700 Tweet 438
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    12291 shares
    Share 4916 Tweet 3073
  • Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    1431 shares
    Share 572 Tweet 358
  • Prihatin Gaji Guru, PWM Jatim Akan Lakukan Percepatan Program Bakti Guru

    443 shares
    Share 177 Tweet 111
  • Tajdied Center Jatim Uji Hafalan Siswa Spemdalas

    635 shares
    Share 254 Tweet 159
  • Uji Adrenalin, Siswa Berlian School Berenang di Kolam Tsunami

    269 shares
    Share 108 Tweet 67
  • Begini Keseruan Factory Visit Siswa Berlian School

    258 shares
    Share 103 Tweet 65
  • Pimpinan Harian dan Badan Pembantu Pimpinan PWA Jatim Dikukuhkan

    402 shares
    Share 161 Tweet 101
  • Hilal dan Hilal

    148 shares
    Share 59 Tweet 37

Berita Terkini

  • Rezeki Mahal di Tengah Covid. Kolom ditulis oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO.
    Ulama Bukan Pewaris NabiSenin 27 Maret 2023 | 09:54
  • Muhammadiyah Jatim Tawarkan Empat Peluang BisnisSenin 27 Maret 2023 | 06:08
  • Ketua PWM Jatim: Jangan Ragu Memulai Jihad EkonomiSenin 27 Maret 2023 | 05:46
  • Empat Keistimewaan Bulan Ramadhan Dikaji PCA TandesMinggu 26 Maret 2023 | 18:53
  • Masjid At Taqwa PRM PPI Anggarkan Rp 189 Juta untuk Buka BersamaMinggu 26 Maret 2023 | 18:33
  • Aisyiyah Cabang Bulak Bagikan 100 Paket Sembako Usai Kajian RamadhanMinggu 26 Maret 2023 | 16:10
  • PWA Jatim 2015-2022 dan 2022-2027 Serah Terima JabatanMinggu 26 Maret 2023 | 16:01
  • Warga Aisyiyah Gayungan Ngaji Syiam dan Surat Al-Hujurat Ayat 13Minggu 26 Maret 2023 | 15:35
  • Muhammadiyah pelopor kewirasosial di Indonesia; Liputan Hendra Pornama, kontributor Tulungagung dari Dome UMM.
    Muhammadiyah Pelopor Kewirausahaan Sosial di IndonesiaMinggu 26 Maret 2023 | 12:39
  • Songsong Munas, Fokal Jatim Koordinasi Perkuat Peran AlumniMinggu 26 Maret 2023 | 12:37

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!