Mensos, Gus Dur, dan Tikus di Lumbung oleh Ali Murtadlo, jurnalis di Surabaya.
PWMU.CO-Seratus persen Gus Dur benar: membubarkan kementerian sosial. Inilah alasannya saat diwawancarai Andy Noya di acara Kick Andy.
Andy Noya: Mengapa Gus Dur membubarkan departemen sosial dan departemen penerangan? Departemen sosial dulu, apa alasannya Anda bubarkan padahal banyak orang telantar yang harus diayomi departemen itu?
Gus Dur: Persisnya, karena departemen yang mestinya mengayomi rakyat itu, korupsinya gede-gedean. Sampai hari ini.
Andy: Kalau mau membunuh tikus kan tidak perlu membakar lumbungnya
Gus Dur: Memang.
Andy: Tapi mengapa Anda bakar lumbungnya?
Gus Dur: Bukan. Karena tikusnya sudah menguasai lumbung.
(Penonton tertawa. Tepuk tangan bergemuruh).
Gus Dur benar. Jika keputusannya tetap membubarkan Departemen Sosial yang kini bernama Kementerian Sosial itu dipertahankan hingga kini, setidaknya dua Menteri Sosial Kabinet Jokowi tak akan dicokok KPK. Pertama, Idrus Marham, politisi Golkar, ini tersangkut kasus suap pembangunan PLTU Riau-1.
Yang paling gres, Menteri Sosial Juliari Peter Batubara yang ditangkap KPK Ahad dinihari tadi. Politisi PDIP ini harus berurusan dengan KPK karena kasus dugaan suap pengelolaan dana bantuan sosial penanganan covid-19 berupa paket sembako di kementerian yang dipimpinnya.
Apa korupsinya? Meminta fee Rp 10 ribu per paket sembako yang bernilai Rp 300 ribu. Jahatnya, begitu tega menyunat duit yang mestinya diterima wong cilik yang hidupnya susah karena pandemi. Dengan sembako itulah, wong cilik bisa sedikit lega karena bisa menjawab pertanyaan: ”Besok makan apa?” Sedang dengan korupsi total dana paket sembako Rp5,9 triliun, para koruptor selalu bisa menjawab pertanyaan: ”Besok makan siapa?”
Sebelumnya lagi, Mensos Bachtiar Chamsyah. Kader PPP ini didakwa telah melakukan tindak pidana korupsi dalam pengadaan mesin jahit, pengadaan sapi potong, serta pengadaan sarung di departemen yang dipimpinnya pada 2006-2008.
Mengapa banyak menteri sosial jadi korban? Dana bansosnya menggiurkan. Triliunan. Lumbung yang besar itu mengundang banyak tikus. Dan si tikus, kata Gus Dur, sudah menguasai lumbungnya. Cara membunuhnya ya dibakar. Dibubarkan. Atau ada yang masih berani melamar jadi mensos? Salam!
Editor Sugeng Purwanto