PWMU.CO– Tokoh HW wafat. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Telah meninggal Ayahanda H. Asmara Hadi (80) pada hari Senin 28 Desember 2020. Pukul 01.28 WIB.
Begitu bunyi WhatAapp yang dikirim Oktofina Darmaini Had, putri ketiga Asmara Hadi, kepada jajaran pimpinan Kwartir Hizbul Wathan Jawa Timur.
Menurut penuturan Fina—sapaan dia—-ayahnya Asmara Hadi wafat di rumah kakaknya, Zurriat Hidayati Hadi Kusman, Jalan Manukan Kulon 53 Surabaya. Sebelah barat Masjid Itihad SD Muhammadiyah 14 PCM Tandes.
Diterangkan, ayahnya, Asmara Hadi, selama sebulan ini dirawat di Rumah Sakit Primasatya Husada Citra Surabaya atau lebih dikenal dengan Rumah Sakit PHC Perak Surabaya. Tiga putrinya dan suami serta kerabat lainnya secara bergantian menjaganya.
Asmara Hadi adalah tokoh HW sejak muda hingga semua kepanduan dilebur menjadi Pramuka. Ia juga pernah memimpin Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur. Pada saat Pandu Hizbul Wathan dibangkitkan kembali tahun 2000 ia bersama H Fathurrahman, H Muslimin, dr H Tauhid al Amin menjadi lokomotif HW Jawa Timur. Ia berkeliling Jawa Timur untuk membangkitkan kembali HW.
Pada periode 2000-2005 ia terpilih menjadi ketua HW Jawa Timur. Ia juga menjadi Pengurus Kwartir Pusat HW periode 2006 sampai 2015.
Tahun 1980-an, dia dikenal sebagai pengurus PS HW, klub sepakbola milik Muhammadiyah yang terkenal memasok pemain untuk Persebaya. Seiring usianya dia mundur mengurus klub ini yang akhirnya bubar.
Semangatnya muncul lagi ketika mendengar kabar Muhammadiyah Jatim menghidupkan lagi PSHW awal tahun ini. Manajer PSHW Suli Daim mengatakan, semangatnya luar biasa begitu Muhammadiyah Jatim membeli klub Liga 2 yang diberi nama PSHW.
”Almarhum datang di lapangan melihat lebih dekat latihan pemain dan memotivasi kita semua agar PSHW menjadi klub kebanggaan Muhammadiyah dan kebanggaan masyarakat sepakbola tanah air,” cerita dia.
Aktivis HW Seumur Hidup
Menurut Muhammad Harun Rosyied, ketua HW Jawa Timur periode sekarang, ”Ramanda Asmara Hadi itu orangnya energik dan teguh memegang prinsip. Ia tidak kenal lelah dan putus asa dalam membangkitkan HW Jawa Timur.”
”Kita semua merasa kehilangan Ramanda Asmara Hadi sebagai lokomotif pembangkit HW Jawa Tinur,” jelas Muhammad Harun.
Belasungkawa juga disampaikan oleh Muslimun, komandan Kokam Jawa Timur. Menurut dia, Ramanda Haji Asmara Hadi merupakan pribadi hebat yang konsisten, energik dan penuh tanggung jawab yang dilakukan secara tulus-ikhlas.
”Kami salut dan hormat sama beliau, sehingga beliau patut menjadi inspirasi bagi generasi muda bukan hanya bagi anggota HW, tetapi bagi generasi muda Muhammadiyah secara keseluruhan, semoga tumbuh generasi penerus beliau menjadi penggerak organisasi dan dakwah,” ujarnya.
Jenazah almarhum Asmara Hadi akan dimakamkan siang ini di Purwodadi, satu lokasi dengan makam istrinya yang meninggal tahun lalu. Lokasinya berdekatan dengan kompleks Pondok Diklat HW Jawa Timur.
Setelah pensiun dari perusahaan komputer IBM, Asmara Hadi menjual rumahnya di Teluk Kumai Timur Perak Surabaya lalu pindah ke Purwodadi sekaligus merintis pembangunan Pondok Diklat HW. (*)
Penulis Fathurrahim Syuhadi Editor Sugeng Purwanto