PWMU.CO – Hari Gerakan Sejuta Pohon, Nasyiatul Aisyiyah (NA atau Nasyiah) Kota Malang menyebar 1.000 bibit tanaman dari BPDASHL di lima kecamatan, Ahad (10/1/21).
Bibit tanaman yang diperoleh dari Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Brantas Sampean yang diserahkan melalui Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Malang tersebut oleh Nasyiah disebar ke lima Kecamatan. Yaitu Kedungkandang, Blimbing, Klojen, Sukun, dan Lowokwaru.
Bibit tanaman tersebut mulai dari pohon kelor, matoa, jambu, kelengkeng, tabebuya, sirsak, dan pohon keras seperti mahoni dan sengon.
Ketua KNPI Kota Malang Hutama Budi Hindrarta mengatakan NA menunjukkan organisasi yang paling antusias dalam gerakan menanam pohon.
“Bahkan NA menjadi Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang mengambil bibit terbanyak, lebih dari seribu bibit. Bisa jadi ini menandingi gerakan pohon pulih yang digalakkan pemerintah,” sebutnya.
Gelorakan Jiwa Gemar Menanam
Ketua Pimpinan Daerah (PD) NA Kota Malang Fatimah Az-Zahro mengatakan aksi di Hari Gerakan Sejuta Pohon (HGSP) ini bertujuan untuk menggelorakan jiwa gemar menanam pohon.
“Dari 1.025 bibit yang diterima, NA Kota Malang menyebarkan bibit tersebut pada kader-kader NA di lima kecamatan,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, pohon diciptakan sebagai pasak agar bumi dapat berdiri tegak. Jika, sambungnya, tidak ada pohon, maka kita dapat merasakan erosi, banjir, tanah longsor karena pasak bumi dirusak oleh manusia.
“Aksi menanam pohon ini juga sebagai dukungan NA terhadap Gerakan Sejuta Pohon Sedunia (GSPS) yang peringatannya dilakukan setiap tanggal 10 Januari,” ujarnya.
PRM Cemoro Kandang
Fatimah menjelaskan NA Kota Malang menjadi salah satu OKP yang bernaung di bawah KNPI. Ada 6000 bibit pohon dari KNPI yang merupakan jatah dari Dinas Pertanian Kota Malang akan diberikan ke masing-masing OKP.
“Sejak awal sebenarnya saya bingung mau ditanam di mana jika NA mengajukan sehingga saya tidak mengajukan,” katanya.
Untuk itu, lanjutnya, NA Kota Malang menggandeng Muhammadiyah Senior Center di bawah Majelis Pelayanan Sosial (MPS) yang baru dirilis bulan November 2020 yang salah satu kegiatan mereka adalah bercocok tanam di lahan yang berada di area Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Cemoro Kandang.
“Melalui tanah wakaf yang ada di wilayah tersebut, 925 bibit sengon dan mahoni berhasil ditanam. Sementara bibit lainnya dibagikan dari rumah ke rumah dan ditanam secara mandiri oleh kader NA di masing-masing kecamatan,” jelasnya.
Aktivitas di Rumah Saja
Fatimah mengatakan di masa pandemi tak ada menanam bersama dan tidak ada kerumunan. Maka menanam pun dilakukan di rumah masing-masing.
“Menanam pohon di sekitar rumah tak hanya bermanfaat bagi kita dan orang lain, tapi juga makhluk hidup lain di sekitar kita,” imbuhnya.
Tak berhenti sampai di sini, sambungnya, di masa mendatang NA bersama dengan Majelis Pelayanan Sosial (MPS) PDM Kota Malang berencana membentuk kelompok tani dan melakukan pendampingan hingga aktivitas pertanian terpadu seperti menanam tanaman organik dan pembibitan lele. (*)
Penulis Isnatul Chasanah. Editor Ichwan Arif.