PWMU.CO– Harun Yahya. Nama ini terkenal di kalangan aktivis intelektual muslim sejak tahun 1990-an. Salah satu bukunya Atlas of Creation atau Atlas Penciptaan diterbitkan oleh Global Publishing, Istanbul, tahun 2006 menjadi best seller karena menyanggah Teori Evolusi Charles Darwin yang sudah mapan.
Buku yang telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk edisi Indonesia, menjadi rujukan baru untuk menjelaskan penciptaan alam dan perkembangannya. Harun Yahya (64) juga menyebutkan tiap jenis makhluk hidup tidak berevolusi, juga tidak berkerabat satu sama lain. Dia juga dimasukkan dalam daftar 500 intelektual muslim berpengaruh di dunia pada tahun 2010.
Tapi sebuah berita Senin (11/1/2021) cukup mengejutkan. Harun Yahya yang aslinya bernama Adnan Oktar dijatuhi hukuman penjara 1.075 tahun tiga bulan oleh Pengadilan Istanbul, Turki. Dia divonis bersalah atas kejahatan seksual, kriminal, pencucian uang, dan spionase.
Jaksa mendakwah, organisasi yang dipimpin Oktar terlibat dalam skema perekrutan sejak akhir tahun 1990-an. ”Organisasi menggunakan anggota-anggotanya yang tampan untuk menipu para wanita-wanita muda. Anggota tersebut memperkosa atau melecehkan wanita-wanita secara seksual dan diperas terlebih dulu oleh para anggota yang berpura-pura bahwa hubungan mereka terekam dalam video,” bunyi dakwaan jaksa.
Pendukung Ghullen
Ada yang menyebut pengadilan terhadap Harun Yahya karena masalah politik. Sebab dia pendukung Fethullah Gullen, tokoh oposisi terhadap pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan. Demi kepentingan kelompok politiknya dia melakukan spionase terhadap pemerintahan Erdogan.
Harun Yahya dan 236 pengikutnya ditangkap Juli 2018. Dua tahun setelah upaya kudeta yang gagal dari kelompok Fethullah Gullen yang kini melarikan diri ke AS. Proses pemeriksaan dan pengadilan Harun Yahya dan pengikutnya memakan waktu dua tahun.
Dia mulai diadili September 2019. Vonis dijatuhkan 11 Januari 2021. Pengadilan juga menjatuhkan hukuman berat kepada dua orang anggota eksekutif organisasinya. Tarkan Yavas divonis 211 tahun penjara dan Oktar Babuna dijatuhi hukuman 186 tahun penjara dengan kesalahan sama dengan pemimpinnya.
Terlepas dari masalah politik, fakta terungkap, organisasi Harun Yahya beranggotakan 300 lebih wanita seksi dengan dandanan ala Barby dengan praktik ritual tari, dan seks. Dari 235 orang yang ditangkap polisi, sebanyak 106 orang adalah perempuan.
Harun mengakui dia mempunyai seribu kekasih. “Saya mencurahkan banyak cinta untuk perempuan. Cinta adalah kualitas seorang manusia. Cinta membuktikan kualitas seorang Muslim,” katanya dalam sidang Oktober 2020.
Para perempuan cantik dan kaya ini dijuluki kittens, alias anak-anak kucing Adnan Oktar. Wanita-wanita ini sering mendampingi Adnan Oktar dalam siaran TV mereka yang memadukan pembahasan keagamaan dan tarian.
Kesaksian Kittens
Ayca Pars dan Ceylan Ozgul, dua wanita kittens, memberi kesaksian, pemerkosaan terjadi di dalam kelompok Oktar saat perekrutan anggota baru di kalangan remaja. Ozgul mengaku bergabung dengan kelompok Oktar tahun 2006 dan kabur tahun 2017 lalu. Sedangkan Pars masuk tahun 1990 saat berusia 17 tahun dan berada di dalamnya selama 30 tahun.
Para kittens membawa dua pistol saat bepergian. Ozgul menyebut kelompok Oktar ini penuh dengan kemesuman. ”Organisasi ini penuh kemesuman. Anak-anak berusia 7 tahun hingga 17 tahun dianiaya secara seksual. Beberapa dari mereka diperkosa berulang kali,” tutur Ozgul seperti ditulis Hurriyet Daily News, terbitan 2018.
Ayca Pars menggambarkan sosok Harun Yahya yang teduh, hangat, sehingga menarik orang mudah akrab dengannya. Namun kemudian dengan mudah mencuci otak diri para gadis-gadis menjadi anggotanya.
Dia mengungkapkan, Adnan Oktar dikultuskan. Anggotanya juga tidak bebas bepergian kecuali dengan mahram yang memantau pergerakan wanitanya. Harun Yahya bertindak kasar dan keras terhadap wanita. Dia juga memukul.
”Dia memukul, mencaci dan memerintahkan untuk merangkak di tanah jika tidak mematuhi perintahnya. Dia juga akan memotong rambut anggotanya sebagai hukuman,” cerita Ayca.
Buku Harun Yahya
Buku Harun Yahya yang populer adalah Atlas of Creation yang menjai tandingan teori evolusi Darwin. Dia mendirikan organisasi Bilim Araştırma Vakfı (Yayasan Penelitian Sains) tahun 1990 mengenalkan teori kreasionisme ke seluruh dunia.
Tahun 2007, dia mengirimkan ribuan kopi buku untuk menyebarkan kreasionisme Islam di kalangan akademisi, anggota Kongres, dan ilmuwan Amerika. Juga menerjemahkan ke berbagai bahasa. Dia juga menyebarkan pemikiran itu lewat video yang diunggah di Youtube.
Dalam situsnya harunyahya.com dijelaskan, dia telah mengabdikan hidupnya untuk menceritakan keberadaan dan keesaan Allah dan menyebarkan nilai-nilai moral al-Quran, untuk kekalahan intelektual dari ideologi materialis dan atheis.
Buku lainnya Negeri-negeri yang Musnah terbit pada 1999 mengupas soal masyarakat masa lampau yang telah dihancurkan karena penentangan mereka terhadap Allah seperti dikisahkan dalam al-Quran.
Karya lainnya buku Soykırım Yalanı menceritakan kebohongan Holocaust yang sering dipropagandakan kaum Yahudi dalam Perang Dunia II di bawah Nazi Jerman. Orang-orang Yahudi disiksa dalam kamp konsensentrasi.
Tulisan ini mencerminkan sikap Oktar yang anti-Zionis, anti-Masonry. Menurut dia, dua paham ini yang menciptakan kekafiran dunia dan penindasan.
Pendapatnya ini kontroversial namun lemah argumentasi. Saat wartawan media The Guardian yang mewawancarainya malah Harun Yahya menyangkal telah menulis dan menerbitkan buku itu.
Aktivis sejak Mahasiswa
Harun Yahya tertarik dengan kebangkitan Islam saat menjadi mahasiswa Universitas Mimar Sinan tahun 1979. Dia memilih pemikiran Islam daripada mengikuti paham sekulerisme Mustafa Kemal Attaturk atau Marxisme yang tren di kalangan kampus.
Dia aktif berdakwah tentang pemikiran dan cita-cita Islam. Kemudian dia belajar filsafat di Departemen Filsafat, Universitas Istanbul. Kemudian mulai menulis artikel dan buku. Tahun 1986, ditangkap polisi karena kegiatan dakwahnya itu. Dipenjara di Departemen Obat Forensik selama 40 hari dengan tuduhan ketergantungan obat. Lantas dipindah ke Rumah Sakit Jiwa Bakirkoy dengan vonis gangguan jiwa selama 19 bulan.
Lepas dari penjara ini dia menulis bantahan teori evolusi Charles Darwin. Menurut dia, kreasionisme berdasarkan nilai ketuhanan pada dasarnya percaya bahwa semua makhluk diciptakan Tuhan, bukan berevolusi.
Tahun 1991 dia ditangkap polisi lagi setelah menggeledah rumahnya di kawasan Ortakoy, Istanbul. Dia dituduh pemakai kokain yang diselipkan di buku. Pemeriksaan medis membuktikan dia mengonsumsi kokain. Namun dia membantah. Penggerebekan itu konspirasi polisi untuk membatasi dakwahnya. (*)
Penulis/Editor Sugeng Purwanto