PWMU.CO – Smamsatu Gresik siap hijrah ke gedung baru Juli 2021. Pernyataan itu disampaikan oleh Wakil Kepala Bidang Sarana dan Prasarana SMA Muhammaadiyah 1 (Smamsatu) Gresik, Rudi Ihwono SKom, Rabu (20/1/2021)
Dia mengatakan progres pembangunan gedung baru SMA Muhammadiyah 1 (Smamatu) Gresik cukup signifikan sebab struktur bangunan sudah mencapai 90 Persen. Hal itu karena sejak September 2020 pembangunan dipimpin langsung oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
“Dan alhamdulillah, sekarang proses pembangunan struktur bangunan sudah mencapai 90 persen. Tinggal satu kali pengecoran, yaitu lantai 1A mezzanine dengan luas 792,5 m2 dan lantai 6A seluas 377 m2 yang digunakan untuk tribun atau tamu VIP,” ucapnya.
Dia melanjutkan, per Januari 2021 ini, pembangunan sudah memasuki mekanikal elektrikal (ME) , instalasi listrik, kabel LCD, CCTV, dan seterusnya. Kemudian dilanjutkan arsitektur.
Faktor Pendorong “ Hijrah” Smamsatu Gresik
Menurut Rudi, ada beberapa faktor pendorong relokasi atau ‘hijrah’ Smamsatu Gresik dari Kompleks Perguruan Muhammadiyah Gresik di Jalan KH Kholil ke Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo 162 Randuagung, seberang jalan Unverstas Muhammadiyah Gresik kompleks perumahan Gresik Kota Baru (GKB) Gresik.
Pertama, keterbatasan lahan menjadikan Smamsatu Gresik kesulitan menyediakan area bermain atau lapangan olahraga bagi siswa.
“Kedua, kondisi kompleks KH Kholil yang crowded menimbulkan permasalahan bagi warga Samasatu,” ujarnya.
Ketiga, Smamsatu belum mempunyai sarana untuk mengasramakan siswa-siswinya yang berasal dari luar Gresik seperti Lamongan, Tuban, Mojokerto, dan lain-lain, bahkan luar Jawa Timur.
“Keempat, lokasi Smamsatu di dalam Kompleks Perguruan Muhammadiyah Gresik KH Kholil kurang strategis dari sisi marketing dan pengembangan serta daya saing,” kata dia.
Tanggung Jawab Pendidikan
Menurut Rudi pemikiran ‘hijrah’ Smamsatu muncul sejalan dengan perkembangan zaman yang serba maju yang membuat tuntutan dan tanggung jawab pendidikan menjadi sangat berat. Hal itu dikarenakan sarana dan prasarana yang belum mengacu standar nasional maupun internasional.
Dia menjelaskan, secara umum penyelenggaraan pendidikan bagi sekolah swasta merupakan tugas sosial. Namun dalam praktiknya, untuk dapat menyelenggarakan pendidikan secara mandiri, bermutu dan memiliki ciri khas— khususnya SMA Muhammadiyah yang bertagline Sekolah Inovatif ini diperlukan biaya cukup tinggi.
“Agar sekolah-sekolah Muhammadiyah tetap bertahan dengan adanya sarana dan prasarana yang mendukung. Pemikiran inilah, lanjutnya, yang menjadi faktor pendorong “ melakukan hijrah secepatnya,” ujarnya.
Dia menambahkan, gedung baru yang bertingkat atau vertikal adalah bagian yang distrukturkan. “Secara fungsional terdapat bangunan pendukung atau horisontal. Yang kesemuanya merupakan satu kesatuan dan masing-masing digunakan secara terpisah,” terang dia.
“Sedangkan status penguasaannya adalah milik Persyarikatan Muhammadiyah. Adapun biaya pembangunan menggunakan dana swakelola, hibah, atau bantuan masyarakat.” tambahnya.
Gedung baru yang menempati lahan seluas 7.725 m2 itu menurut rudi fungsi utamanya adalah untuk proses belajar mengajar, perkantoran, dan sarana olahraga.
“Letaknya yang berada di nol jalan dengan kondisi tanah padat dan memiliki kontur yang baik, dapat menunjang pembangunan gedung Smamsatu berlantai 9 dan Ma’had Madinatul Ilmi (MBS) yang diperkirakan mampu menampung 1200 santri,” ujarnya.
Dia menjelaskan, target pembangunan gedung utama selesai pada bulan Juni 2021 sehingga Smamsatu Gresik bisa segera ‘hijrah’ ke gedung baru. (*)
Penulis Estu Rahayu. Editor Mohammad Nurfatoni.