PWMU.CO – Terobosan Kwarda HW Ponorogo Gelar Jaya Melati 1 Online. Pengkaderan harus jalan meski pandemi. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Kwartir Wilayah Hizbul Wathan Jatim Ramanda Muhammad Harun Roesyiedh.
Dia menyampaikannya saat memberikan sambutan pada pembukaan Jaya Melati (Jati) 1 Tingkat Nasional yang digelar secara virtual oleh Kwartir Daerah (Kwarda) HW Ponorogo, Senin (1/2/2021).
Jaya Melati 1 atau biasa disebut Jati 1 merupakan pelatihan untuk para pelatih tingkat dasar di dalam Hizbul Wathan (HW). Kegiatan ini diikuti oleh 48 peserta dari berbagai daerah.
Kegiatan ini digelar bekerja sama dengan Hizbul Wathan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo).
Dilarang Vakum
Menurut Ramanda Harun, sapaan akrabnya, pengkaderan harus terus dilakukan meskipun dijalankan secara online.
“Saya ngotot melakukan Jati 1 online ini karena kita memang harus keluar dari kebiasaan yang mengekang kita. Saat ini kita dalam keadaan yang tidak bisa diajak kompromi, walaupun teman-teman dari Kwartir Pusat (Kwarpus) HW kebanyakan belum berani,” paparnya.
Kwartir HW Jatim, lanjutnya, harus bisa membuat jalan keluar dari permasalan ini. Karena kalau tidak ada solusi yang mencerahkan maka dalam pengkaderan Muhammadiyah akan vakum tanpa adanya generasi penerus untuk masa mendatang.
“Sebelum bertindak pun saya mencari referensi dari beberapa Web kepanduan dunia. Ternyata pelatihan secara online sudah dilakukan oleh banyak kepanduan di berbagai belahan dunia,” ungkap pria asal Gresik ini.
Ponorogo Pencetus Jati-1 Online
Kota Ponorogo, sambungnya, merupakan pencetus adanya pelatihan dasar Jati 1 secara online. Tentu dengan seizin Pimpinan Pusat Hizbul Wathan atau yang lebih dikenal dengan Kwarpus HW.
“Bagaimana kita tahu konsekuensi dari suatu hal kalau kita belum mencobanya. Mungkin itu kata-kata yang tepat untuk di sandang oleh Hizbul Wathan Ponorogo,” pujinya.
“Pribadi saya ini adalah orang yang suka mencoba. Coba dulu baru kita tahu kekurangan-kekurangan apa yang kita dapat. Dari situ baru dibenahi pelan-pelan,” tuturnya. (*)
Penulis Ahmad Haidar Mumtazan. Editor Sugiran.
Discussion about this post