• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Selasa, Juli 5, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Moderasi Beragama dan Filantropi di Muhammadiyah

Kamis 4 Februari 2021 | 19:16
6 min read
2.6k
SHARES
8.1k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Moderasi beragama
Ilustrasi moderasi beragama.

Moderasi Beragama dan Filantropi di Muhammadiyah oleh Dr Slamet Muliono Redjosari, dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya.

PWMU.CO– Muhammadiyah memiliki konsep dan aplikasi dalam mencegah radikalisme – terorisme dengan mengembangkan konsep moderasi beragama, bukan deradikalisasi.

Deradikalisasi dipandang memberi ruang atau menghalalkan kekerasan ketika melawan radikalisme. Dalam pandangan Muhammadiyah, perlawanan terhadap kekerasan akan melahirkan kekerasan baru, dan ini justru kontra produktif.

Radikalisme memang musuh bersama yang harus diperangi. Namun cara mengeliminasinya tidak harus dengan tindakan kekerasan sebagaimana yang dilakukan oleh aparat keamanan selama ini.

Karena yang dihadapi adalah umat Islam sendiri, maka moderasi beragama dipandang lebih humanis, sebab pelaku radikalisme diajak untuk berpikir ulang terhadap tindakannya.

Humanis

Baru-baru ini Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendatangi Kantor PP Muhammadiyah (29/1/2021). Kedatangan Listyo merupakan salah satu program menjalin hubungan baik dengan ormas Islam. Kapolri berharap bisa bersinergi dengan Muhammadiyah, khususnya tentang praktik moderasi.

Muhammadiyah mendukung penuh kebijakan Kapolri dalam menangani radikalisme – terorisme dengan pendekatan humanis, lebih merakyat. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti pun mengusulkan tagline baru untuk Kapolri yaitu #Polisi Sahabat Umat.

Apa yang disampaikan Muhammadiyah ini cukup menarik, karena perlu diciptakan formula untuk menekan paham-paham radikal dan intoleransi dengan cara soft approach, bukan dengan pendekatan kekerasan (hard approach).

Muhammadiyah sejak awal kurang tertarik dengan kebijakan pemerintah dalam menangkal radikalisme – terorisme yang menggunakan pendekatan kekerasan.

Menurut pengalaman selama ini Densus 88 main gerebek dan tembak terhadap orang yang dicurigai. Padahal tersangka belum tentu benar-benar pelaku terorisme akhirnya ada telanjur mati.

Contoh kasus Siyono, aktivis Muhammadiyah Klaten, yang dituduh teroris ternyata bukan. Tapi dia mati ditangan aparat. Saat keluarganya menuntut keadilan, aparat pakai jurus berkelit dengan banyak alasan.

Karena itu pendekatan moderasi tepat karena dipandang lebih humanis dan menghindari kekerasan terhadap orang yang diduga pelaku radikalisme – terorisme. Pendekatan moderasi sudah dilakukan oleh para warga persyarikatan.

Wasathiyah

Saat pengukuhan guru besar, Haedar Nashir menyatakan, radikal tidak dapat dilawan dengan radikal sebagaimana dalam strategi deradikalisasi versus radikalisasi.

Ketua Umum PP Muhammadiyah dalam tulisannya Moderasi Indonesia dan Keindonesiaan menyatakan, jika Indonesia ingin mengatasi radikalisme dalam berbagai aspek kehidupannya, termasuk dalam menghadapi radikalisme agama, maka moderasi merupakan pilihan.

Dia berargumentasi, moderasi Indonesia merupakan kontinuitas dari akar masyarakat di kepulauan ini yang berwatak moderat. Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai titik temu dari segala arus keindonesiaan.

Muhammadiyah paling konsisten menyuarakan moderasi dalam menghadapi radikalisasi atau radikalisme serta melakukan kritik terhadap deradikalisasi. Karena jika konsisten sebagai kekuatan moderat maka langkah yang ditempuh harus moderat dan bukan dekonstruksi.

Din Syamsuddin dalam sebuah seminar menyampaikan, moderasi beragama tidak bisa dilepas dari dinamika politik internasional pasca peristiwa 11 September. Di saat itu Amerika Serikat mencoba merangkul beberapa kelompok untuk mengamankan kepentingan internasionalnya.

Dalam tulisannya berjudul Mendudukkan Moderasi Beragama secara Proposional, mantan ketua umum PP Muhammadiyah itu menyatakan, Islam memiliki istilah wasathiyah sebagaimana merujuk pada al-Quran yang menyebut umat ini sebagai ummatan wasathan.

Wasathiyah ini dinamis namun tegas, tidak kalah dan lembek, tapi berwibawa dan tampil memimpin dengan keadilan, berlaku adil terutama pada diri sendiri.

Muhammadiyah sejak dulu wasathiyah, baik secara priscipal maupun praksis. Salah satunya adalah dakwah ilal khair upaya mengajak kepada keunggulan dan amar makruf nahi munkar atau pencegahan dari kerusakan.

Implementasinya dengan ikut aktif secara meritokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk politik. Peran Muhammadiyah bukan hanya menjawab tantangan ekstremisme umat Islam, tapi juga ekstremisme negara seperti kemungkaran struktural, bukan kompromi.

Pendekatan Kekuasaan

Lebih spesifik lagi, Biyanto dalam pidato pengukuhan guru besar menyatakan,  usaha melakukan kontra radikalisme dan penyembuhan terhadap mereka yang terpapar ideologi radikal justru kontra produktif.

Tawaran moderasi sebagai alternatif sebagaimana tema makalahnya Antara Deradikalisasi dan Moderasi (13/2/2020) menunjukkan, pemberantasan radikalisme harus dilakukan dengan kehati-hatian. Tidak boleh mengandalkan pendekatan kekuasaan sehingga mudah mengaitkan radikalisme dengan masjid, majelis taklim, dan kegiatan keagamaan lainnya.

Dengan moderasi maka akan mengubah ideologi, pemikiran, pemahaman, sikap, dan tindakan seseorang yang semula radikal menjadi tidak radikal. Strateginya melalui reedukasi, resosialisiasi, dan penanaman nilai-nilai multikulturalisme.

Moderasi dan Filantropi

Dalam konteks moderasi, Muhammadiyah mengaitkan tindakan filantropis. Filantropi sejak awal dikembangkan Muhammadiyah dengan menyentuh kebutuhan masyarakat secara riil berupa pendidikan dan kesehatan.

Dalam pengukuhannya sebagai guru besar, Hilman Latief menyampaikan, hasil survei sebuah lembaga di Inggris yang bernama Charities Aid Foundaton (CAF) di tahun 2018.

Lembaga survei ini menempatkan Indonesia sebagai peringkat 1 sebagai negara yang penduduknya dermawan. Di sini ada yang mengaitkan kedermawanan itu dengan mayoritas pendudukanya yang muslim.

Dalam tulisannya bertema Etika Islam dan Semangat Filantropisme, Membaca Filantropi sebagai Kritik Pembangunan, Hilman Latief menegaskan, Islam menginspirasi kaum muslimin untuk berbuat kebaikan, berbagi kepada sesama, memperkuat solidaritas sosial.

Praktik berderma masyarakat Indonesia memang terus meningkat dengan bertambahnya jumlah lembaga filantropi seperti Lembaga Amil Zakat dan penghimpunan dana-dana sosial.

Peristiwa 1 September dengan runtuhnya gedung World Trade Center (WTC) New York menjadikan peta dunia bergeser. Karena ada proyek counter-terrorism, sehingga memengaruhi aktivitas filantropi Islam yang mengurusi kesehatan, pendidikan, anak-anak, perdamaian.

Semangat Al-Maun

Gerakan war on terrorism financing sempat membuat beberapa lembaga amal dan filantropi sulit  dalam transfer uang antar negara yang dilakukan negara Islam. Konsep keseimbangan sangat ditekankan untuk seorang muslim dalam mencari dan mengelola harta.

Semangat inilah yang dipelihara di kalangan persyarikatan Muhammadiyah. KH Ahmad Dahlan harus mengajarkan berkali-kali tentang semangat filantropi dan keadilan dari surat al-Maun kepada murid-muridnya agar Islam dapat menjadi gerakan sosial.

Kiai Dahlan mendirikan sekolah dan mendorong kalangan muda yang menjadi kadernya untuk mencari ilmu dan bertebaran di mana-mana, namun mereka diminta kembali tetap menggerakkan persyarikatan Muhammadiyah berikut semangat filantropinya.

Gerakan filantropi merupakan bagian masyarakat sipil dan berbasis komunitas kecil, dan dikelola oleh kelompok. Falsafah yang dikembangkan dari sebuah gerakan filantropi adalah kemandirian, persaudaraan, kemitraan berbasis kerelawanan dan kerelaan untuk mendorong kemaslahatan dan kesejahteraan.

Dalam konteks politik, gerakan filantropi sebagai respon atas  proxy wars negara adidaya yang menggugah dimensi etik kelompok Islam untuk membangun solidaritas mereka dengan sentimen politik. Filantropi Islam bisa dikatakan sebagai perlawanan politik dan perlawanan stigma terorisme.

Moderasi Muhammadiyah diaplikasikan dengan mengembangkan konsep filantropi yang menumbuhkan manusia mandiri, peduli dan memperhatikan kemaslahatan orang lain seperti perwujudan amal usaha pendidikan, kesehatan, panti asuhan, ekonomi, Lazismu, MDMC. (*)

Surabaya, 4 Februari 2021

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Dr Slamet MulionoIslam WasathiyahRadikalismeTerorisme
SendShare1032Tweet645Share

Related Posts

UU Anti Islamofobia

Jumat 6 Mei 2022 | 08:15
167

M Rizal Fadillah UU Anti Islamofobia oleh M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan PWMU.CO- Islamofobia...

Dr Sunardi Dibunuh Tanpa Proses Peradilan

Minggu 13 Maret 2022 | 13:14
479

M Rizal Fadillah Dr Sunardi dibunuh Tanpa Proses Peradilan oleh M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik...

Memetakan Pesantren Radikal

Selasa 1 Februari 2022 | 17:00
568

Daniel Mohammad Rosyid Memetakan Pesantren Radikal oleh Daniel Mohammad Rosyid, pendiri Rosyid College of Arts,...

Membasmi Terorisme dengan Teror

Sabtu 4 Desember 2021 | 17:22
150

M Rizal Fadillah Membasmi Terorisme dengan Teror oleh M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan....

Serangan kepada MUI

Sabtu 20 November 2021 | 11:01
471

M Rizal Fadillah Serangan kepada MUI oleh M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Keagamaan PWMU.CO-...

Jamaah Islamiyah Dibangkitkan Lagi

Jumat 19 November 2021 | 07:58
701

M Rizal Fadillah Jamaah Islamiyah Dibangkitkan Lagi oleh oleh M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan...

Proyek Antiterorisme Jelang Akhir Tahun

Jumat 19 November 2021 | 06:44
2.4k

Daniel Mohammad Rosyid Proyek Antiterorisme Jelang Akhir Tahun oleh  Daniel Mohammad Rosyid, Guru Besar ITS...

Semburan Fitnah Radikal dari Moeldoko

Sabtu 18 September 2021 | 13:58
1.7k

M Rizal Fadillah Semburan Fitnah Radikal dari Moeldoko oleh M Rizal Fadillah Pemerhati Politik dan...

Moderasi Beragama Sebatas Retorika

Senin 6 September 2021 | 10:38
331

Aji Damanuri Moderasi Beragama Sebatas Retorika oleh Aji Damanuri, dosen IAIN Ponorogo. PWMU.CO- Ketika rezim...

Pemimpin Integritas dalam Ancaman Negara

Minggu 20 Juni 2021 | 20:27
533

Tayyip Recep Erdogan dan Anies Baswedan saat bertemu di Istanbul. Pemimpin Integritas dalam Ancaman Negara...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Masuknya Virus Salafi ke Jantung Muhammadiyah

    4850 shares
    Share 1940 Tweet 1213
  • Dipuji Haedar Nashir, Begini Respon Rektor UM Bima

    3824 shares
    Share 1530 Tweet 956
  • Luar Biasa! Begini Besarnya Potensi Lahan Dakwah Digital

    3655 shares
    Share 1462 Tweet 914
  • Semua Orang Itu Penting, Ini Branding Empat Sekolah GKB

    3548 shares
    Share 1419 Tweet 887
  • Ikut Pelatihan Menulis, Dapat Rezeki Nomplok

    3044 shares
    Share 1218 Tweet 761
  • Jamaah Masjid Sujud Diingatkan Karakter Internet yang ‘Khalidina fiha Abadan’

    2708 shares
    Share 1083 Tweet 677
  • Pentas Dalang Cilik Spemdalas Bawa Pesan Peduli Lingkungan

    3263 shares
    Share 1305 Tweet 816
  • Jangan Keliru! Ada Dua Macam Air Zamzam di Masjid Al-Haram

    1121 shares
    Share 448 Tweet 280
  • Tim Kompak di Balik Sukses Graduation XIX Spemdalas

    2229 shares
    Share 892 Tweet 557
  • Cakepnya Wisudawan Spemdalas berkat Dresscode Ini

    2394 shares
    Share 958 Tweet 599

Berita Terkini

  • Kasus ACT
    Kasus ACT, Begini Komentar Abdul Mu’tiSelasa 5 Juli 2022 | 19:49
  • Gedung panti
    Gedung Panti Ini Butuh Dana Rp 2 MSelasa 5 Juli 2022 | 16:07
  • Peranan Media Sosial dalam Marketing PariwisataSelasa 5 Juli 2022 | 15:50
  • Bersiap Tarwiyah sebelum Wukuf, KBIH Baitul Atiq BerkoordinasiSelasa 5 Juli 2022 | 14:32
  • Menggoda setan
    Masuknya Virus Salafi ke Jantung MuhammadiyahSelasa 5 Juli 2022 | 14:00
  • Amankan Aset
    Amankan Aset, Majelis Wakaf Kenalkan Program SIMAMSelasa 5 Juli 2022 | 13:55
  • Jangan Keliru! Ada Dua Macam Air Zamzam di Masjid Al-HaramSelasa 5 Juli 2022 | 13:52
  • Quote untuk Guru: Teruslah Menggergaji, tapi Jangan Lupa MengasahnyaSelasa 5 Juli 2022 | 13:28
  • Pemuda Tangkas, tindak lanjut Baitul Arqam Dasar (BAD) PDPM Tulungagung. Liputan Ubaidillah Alif Alwan, kontributor PWMU.CO Tulungagung.
    Pemuda Tangkas, Tindak Lanjut BAD Pemuda Muhammadiyah TulungagungSelasa 5 Juli 2022 | 13:13
  • Al Islam
    Al Islam dan Kemuhammadiyahan Jadi Bahasan Rakornas di UM SurabayaSelasa 5 Juli 2022 | 12:41

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In