• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Kamis, September 21, 2023
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Ada yang Lebih HMI dari HMI

Jumat 5 Februari 2021 | 15:54
4 min read
547
SHARES
1.7k
VIEWS
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ada yang Lebih HMI
Yusran Darmawan

Ada yang lebih HMI dari HMI oleh Yusran Darmawan, penulis dan aktivis. Tulisan ini refleksi Milad HMI ke-74, 5 Februari 2021.

PWMU.CO– Dulu, sahabat itu adalah seorang mahasiswa tipe kupu-kupu. Maksudnya, kuliah pulang lalu kuliah pulang. Yang dia pikirkan hanya menyelesaikan kuliah secepat-cepatnya. Yang dia pikirkan hanya menyelesaikan tugas dari dosennya. Memang sih, dia cukup pintar.

Pernah dia menyahuti ajakan seorang kawan untuk ikut pengkaderan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Tapi sebatas basic training. Itu pun dia tidak ikut semua materi. Baru tiga hari, dia sudah balik. Dia tak ingin ada hal-hal yang mengganggu dunia perkuliahan.

Sekian tahun berlalu, dia muncul di media sosial sebagai seorang politisi dan juga pengamat sosial. Dia pun dengan gagahnya memakai jas hijau yang tertera tulisan Korps Alumni HMI (KAHMI). Dia menuliskan nama HMI dengan agak tebal di berbagai CV yang dia bagikan. Bahkan dia paling aktif di kegiatan-kegiatan KAHMI.

Beberapa dekade setelah Lafran Pane mendirikan HMI, kini lembaga ini berkembang. Bahkan jauh lebih besar dari apa yang dia bayangkan. Dahulu, Lafran membayangkan ada himpunan yang bertujuan untuk ”terbinanya insan akademis yang bernapaskan Islam.”

Lafran tidak membayangkan kalau alumni HMI terus berjejaring, menguasai satu demi satu kekuatan politik hingga mulai mengaum di pentas nasional. Di berbagai partai politik, HMI membangun gerbong baru. Bahkan di kampus dan perguruan tinggi, para alumni HMI bisa berhimpun untuk menaikkan alumninya jadi rektor.

Kekuatan Politik

HMI menjadi satu kategori untuk berhimpun lalu berjuang untuk posisi politik dan kuasa. Jika tak punya sertifikat HMI, Anda tak punya password untuk bergabung dengan mereka. Bahkan biarpun Anda punya pemahaman Islam yang penuh nuansa kemodernan dan keindonesiaan ala Cak Nur, Anda juga bisa ditolak bergabung.

Kalau Anda masih ngotot untuk gabung, akan muncul pertanyaan: ”Tahun berapa Anda bastra?” Tak ada yang bertanya, sejauh mana Islam bisa dipahami sampai sumsum tulang-belulangnya, sejauh mana cahaya agama merasuk dan menembus semua relung-relung dan lorong di hatimu. Tak ada yang bertanya, apa yang Anda ketahui tentang upaya membumikan Islam di semua lini perjuangan.

Hari ini, HMI menjadi satu penanda dan kelas sosial baru. Orang-orang yang mau menjadi komisioner berbagai lembaga di bawah pemerintah akan sibuk gerilya dengan label HMI.

Mereka yang tidak pernah ber-HMI akan menyesal lalu mencari banyak celah biar menjadi alumni HMI. Bukan sekali dua kali saya mendengar ada politisi dan calon kepala daerah yang tiba-tiba saja mengaku HMI, entah bagaimana asal-muasalnya.

Bagi sebagian alumni HMI, tak penting juga asal-muasal itu. Selagi Anda bisa berkontribusi, maka Anda bisa saja diklaim sebagai HMI. Bahkan lebih HMI

Organisasi Alumni

Sekian dekade sejak Lafran mendirikan HMI, atau sekian tahun setelah berpulangnya Profesor Nurcholish Madjid, HMI tak lagi sendirian. Dulu, HMI adalah organisasi mahasiswa. Kini, para mahasiswa abadi dan para alumni yang paling sibuk ber-HMI.

Telah lahir satu organisasi baru bernama KAHMI yang lebih HMI dari HMI. Organisasi ini berisikan sejumlah alumni HMI yang gagal move on dari himpunan itu, serta punya kegiatan yang bersentuhan dengan politik. KAHMI menjadi organ baru yang lebih superior ketimbang HMI.

Dulu Lafran hanya membayangkan ada organisasi mahasiswa, sekali lagi mahasiswa, yang mengembangkan Islam melalui kajian-kajian mutakhir, serta menjadikannya spirit dalam semua aktivitas dan ruh perjuangan.

Kini, HMI hanya berisikan sejumlah anak muda yang masih hijau dan setia mengikuti arahan para senior KAHMI. Anggota HMI berada di bawah bayang-bayang para senior yang punya kekuatan kapital serta jejaring di lingkar kekuasaan.

Peta HMI sebelum dan pasca reformasi sungguh berbeda. Dahulu, HMI hanya berisikan sejumlah mahasiswa kampus yang kritis dan mengembangkan pemikiran Islam yang lebih modern dan mengindonesia melalui pengkaderan.

Di masa itu, organisasi berwarna hijau hitam itu bagai kerakap di atas batu. Amat susah menemukan donator dan sponsor yang mau membiayai kegiatan-kegiatan akademik di kampus dan luar kampus. Susah menemukan orang yang mau mengaku sebagai senior HMI sebab khawatir akan dimintai proposal kegiatan.

Kebanjiran Alumni

Kini, pasca-reformasi dan ruang-ruang politik mulai terbuka serta desentralisasi menjadi mantra baru yang mengubah lanskap politik lokal, HMI tiba-tiba saja kebanjiran senior.

Di mana-mana berdiri Graha Insan Cita serta sekretariat cabang. Di mana-mana Intermediate Training (LK 2 HMI) diadakan, dan selalu banjir duit karena disponsori pemerintah daerah.

Tidak lengkap seorang politisi jika tidak mengaku HMI. Pernah saya mendengar petinggi militer, pebisnis sukses, juga orang super kaya yang diklaim sebagai warga HMI kehormatan.

Jika ditanya apa kontribusi para alumni ini berhimpun, kita bingung bagaimana menjawabnya. Yang terekam di memori adalah jalan santai, pembangunan sekretariat, juga kumpul-kumpul demi membicarakan semua kepala daerah yang akan diusung.

Padahal yang perlu didiskusikan adalah peran sejarah serta kontribusi HMI bagi peradaban. Sebab HMI bukan organisasi yang menjadi rental gerakan bagi para alumninya. Bukan pula organisasi yang identik dengan aksi-aksi jalanan. Bahkan bukan pula organisasi yang memberi akses bagi alumni muda untuk melingkar ke Bang Akbar, Bang Anies, Bang Mahfud, atau Bang Jokowi.

Panggilan Perjuangan

HMI harus menjadi kekuatan perubahan yang berdiri di tengah rakyat yang tertindas dan menjadi korban kebijakan pembangunan. HMI harus kembali berdiri di garis yang pernah dilalui Munir, mantan Ketua HMI Cabang Malang, yang berani menggugat negara dan menelanjangi perilaku korup dan kekerasan para elite-nya.

HMI harus menjawab panggilan sejarah untuk tetap berada di garis perjuangan dan membumikan Islam yang inklusif, berkemajuan, serta me-Nusantara. HMI harus tetap di jalur kultural, menjadi suara mahasiswa yang rindu perubahan, serta menjadi kerikil di sepatu penguasa korup.

”Ah, gak penting itu. Yang kita lakukan adalah berhimpun lalu merebut semua kekuatan politik. Kalau semua sudah kelar, baru kita masuk ke tema-tema itu Kubiayai kau!” kata sahabat itu sembari merapikan krah jas KAHMI yang sempat terlipat. Dia bergegas menuju acara perayaan ulang tahun HMI.

Saya hanya bisa memandangnya dari kejauhan. Dalam hati saya menggumam: ”Yakin usaha sampai.”

Editor Sugeng Purwanto

Tags: HMIKAHMIYusran Darmawan
SendShare219Tweet137Share
ADVERTISEMENT
Previous Post

Puisi ‘Tuhan’ Siswa Spemdalas Juara di UMG

Next Post

Buto Cakil Nyonthong

Related Posts

Kongres HMI Ricuh Itu Seksi

Rabu 24 Maret 2021 | 19:05
735

Anwar Hudijono Kongres HMI Ricuh Itu Seksi oleh Anwar Hudijono, kolumnis tinggal di Sidoarjo. PWMU.CO-...

Menyoal Keunikan Kader IMM versi Mas Nug

Kamis 18 Maret 2021 | 06:05
743

Abd. Sidiq Notonegoro:Menyoal Keunikan Kader IMM versi Mas Nug (Istimewa/PWMU.CO) Menyoal Keunikan Kader IMM versi...

Ir HR Soelaiman Arsitek ‘Jembatan Komunikasi’ Suramadu

Jumat 3 Juli 2020 | 13:52
1.5k

Ir HR Soelaiman Arsitek 'Jembatan Komunikasi' Suramadu. (Foto buku iapa & Siapa 50 Tokoh Muhammadiyah...

Djazman Al Kindi di Mata Aktivis Muda

Jumat 15 Mei 2020 | 12:10
1k

Bersama Djazman Al Kindi, tengah, di acara Musyda DPD IMM Jatim tahun 1993 di Asrama...

Ada Kampung Islam di Ibukota Majapahit, Ini Bukti-Buktinya

Jumat 31 Januari 2020 | 13:29
1.1k

Sugeng Purwanto menyampaikan materi ada kampung Islam di Majapahit di Latihan Kader II HMI Cabang...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Siswa Smamsatu Persembahkan 4 Emas Porprov VIII Jatim 2023

    17133 shares
    Share 6853 Tweet 4283
  • Mahasiswa UMG Latih Pembukuan Sederhana UMKM Bawean

    2279 shares
    Share 912 Tweet 570
  • Kokam Surabaya Berangkatkan 100 Personil untuk Apel Kebangsaan di Solo

    1557 shares
    Share 623 Tweet 389
  • Istimewa, Musyran Muhammadiyah Suci di Hotel, Ketua PDM Ikut Memilih

    979 shares
    Share 392 Tweet 245
  • Saat Siswa SD Sakri Berimajinasi sebagai Pengusaha Restoran

    908 shares
    Share 363 Tweet 227
  • Spemutu Peringkat III PMR Madya di Jumbara PMI

    732 shares
    Share 293 Tweet 183
  • Musran VII Muhammadiyah PPI Akan Pilih 18 Calon Ketua

    503 shares
    Share 201 Tweet 126
  • Konflik Batin yang Saya Rasakan sebagai Warga Muhammadiyah

    357 shares
    Share 143 Tweet 89
  • Hadits-Hadits Seputar Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw

    31117 shares
    Share 12446 Tweet 7779
  • Musyran Suci Manyar serasa Musyda

    277 shares
    Share 111 Tweet 69

Berita Terkini

  • Terinspirasi Hobi sang Ayah, Siswa Smamio Juara I ArtikelKamis 21 September 2023 | 15:42
  • Pemimpin Itu Pemberi Solusi bukan MasalahKamis 21 September 2023 | 15:39
  • Umsida Diproyeksikan Jadi Kampus Unggul ASEANKamis 21 September 2023 | 15:28
  • Menko PMK Tinjau Museum Nasional Pasca Tertimpa KebakaranKamis 21 September 2023 | 15:04
  • Fashion Show Orang Tua-Anak Perkenalkan Batik ProbolinggoKamis 21 September 2023 | 14:54
  • Operasi pasar
    Operasi Pasar Sembako di Pare, Beras Rp 52 Ribu per ZakKamis 21 September 2023 | 14:41
  • Kelas Medhayoh SD Mudabo Belajar Seru di Hits ChickenKamis 21 September 2023 | 14:40
  • 16 Calon Formatur PRM Sumurgayam Siap Dipilih dalam MusyranKamis 21 September 2023 | 14:07
  • BPO Kokam
    BPO Kokam Terbentuk, Ini FungsinyaKamis 21 September 2023 | 13:53
  • Seru, Lomba Oper Bola Pramusycab Nasyiatul Aisyiyah BabatKamis 21 September 2023 | 13:26
ADVERTISEMENT

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In