PWMU.CO – Pada tahun 2017, rencananya akan digarap sebuah mega proyek Muhammadiyah di Madura. Proyek tersebut berupa pendirian Universitas Muhammadiyah Madura. Rencana itu disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Saad Ibrahim dalam forum konsolidasi organisasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jawa Timur, Minggu (6/11).
(Baca juga: Puncak Milad Dipusatkan di Madura, 25 Ribu Warga Ditargetkan Hadir dan Ini Alasan Mengapa Puncak Milad Dipusatkan di Madura)
Saad menegaskan, untuk mencapai cita-cita yang besar, Muhammadiyah di Madura harus terlebih dahulu membangun mindset-nya. Karena mindset yang kecil tidak akan bisa melakukan hal-hal yang besar.
“Kalau mindset-nya kecil, yang dilakukan ya kecil-kecil. Muhammadiyah di Madura perlu memiliki mindset yang besar agar bisa melakukan hal-hal besar. Ada ungkapan di Madura 90 persen Islam, 10 persen Muhammadiyah. Atas dasar itu kita tunjukkan bahwa Muhammadiyah itu bagian dari Islam,” ujar Saad diikuti tawa riuh para audiens.
(Baca: Penebar Visi Islam Berkemajuan di Madura dan Alphard, Mobilitas Dakwah, dan Muhammadiyah Madura)
Sebagai sebuah pulau yang memiliki empat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), seharusnya Muhammadiyah Madura bisa melakukan hal-hal yang besar. Para aktivis Muhammadiyah harus lebih percaya diri dalam menggerakkan roda dakwah Persyarikatan.
“Madura itu punya empat PDM lho. Belum lagi yang di Kepulauan Kangean. Jadi Muhammadiyah di Madura berpotensi untuk menjadi besar,” kata dia.
(Baca juga: Kopi Hitam dan Nilai Kebajikan Madura dan Menggeliatkan Gerak Muhammadiyah di Bumi Madura)
Untuk itu, sudah waktunya Muhammadiyah Madura membangun universitas. Dengan semangat dakwah dan niat tulus untuk membesarkan Persyarikatan, Saad yakin tahun depan Universitas Muhammadiyah Madura bisa berdiri.
“Insya Allah, kita harus yakin tahun depan sudah bisa berdiri Universitas Muhammadiyah Madura. Kita tunjukkan bahwa Muhammadiyah di Madura itu besar,” pungkasnya. (ilmi)