PWMU.CO – Ingin berubah tapi kok sulit ya? Ingin lebih baik tapi kok ada saja halangannya! Saya ini tidak sabaran, mudah putus asa. Itulah sebagian dari kata hati orang-orang yang tidak mau terlena dalam zona aman.
Secara fithrah, manusia menginginkan hidup lebih tenang, sukses, dan bahagia. Berikut ini kami tularkan 3 “virus” untuk mengubah diri. Pertama, terima keadaan diri Anda sekarang. Bersikaplah jujur terhadap diri sendiri. Jangan melawan apa yang memang Anda rasakan. Jangan berpura-pura.
(Baca: Dicari, Driver yang Mempercepat Gerakan Muhammadiyah)
Sadarilah bahwa Anda benar-benar ingin berubah lebih baik. Ikuti kata hati. Ucapkan secara pelan apa yang memang Anda rasakan. Semisal, “Dalam 1 pekan ini, saya tidak baca buku “, “Saya memang mudah tersinggung”, “Saya kurang bisa beradaptasi”.
Sikap pengakuan diri sangat penting, sebagai langkah awal mendiagnosa problem yang dihadapi. Banyak orang yang sulit mengubah diri ke arah lebih baik, karena mereka tidak mengakui kelemahan dirinya. Inilah yang disebut muhasabah.
Apa sulitnya pengakuan diri? Akui saja, terima dengan lapang dada, sadari sepenuh hati. Orang lain tidak tahu kan? Ini pintu awal untuk membuka pintu kedua, yaitu wujudkan niat memperbaiki diri. Lakukan tindakan konkrit, jangan diam. List dengan jelas apa saja yang ingin dievaluasi. Jangan malu meminta bantuan teman untuk mewujudkan niat Anda.
(Baca: Nampakkan Bayangan Impian Anda pada Tokoh Idola, Kiat Sukses Meraih Mimpi ala Motivator Nurdin)
Semakin banyak “alat bantu”, semakin bagus. Alat bantu yang saya maksud, bisa berwujud teman, kelompok, komunitas tertentu, ormas, atau keluarga. Merekalah “alarm” yang memberikan warning diri, jika lupa pada niat awal tadi.
Memang dibutuhkan jiwa kesatria, untuk bisa me-refresh diri lebih unggul dan tentu bukan usaha yang ringan. Episode ini rawan godaan. Hal hal yang tidak terduga datang memberikan tawaran menggiurkan. Ketika ada tanda tanda futur, lemah diri, cepatlah berlari menuju alat bantu. Insyaallah, kesabaran dan ketulusan Anda akan menjadi pemandu kesuksesan hakiki.
Langkah ketiga. Ukurlah keberhasilanmu dan rayakanlah. Kemajuan diri bisa diukur. Dan diri sendiri yang bisa merasakan. Anda harus tahu sampai di mana titik perjalanan itu. Jangan abaikan setiap perkembangan baik yang terjadi. Bergembiralah, bersyukurlah kepada Allah swt, Anda diberikan jalan kemudahan untuk meraih hidayah-Nya. Sekali kali Anda boleh tersenyum, tertawa, dan refreshing seperlunya untuk menandai hidup baru. Tapi ingat, jangan kebablasan.
Fikiran, ucapan, dan tindakan Anda hari ini, menjadi tanda bagaimana hidup Anda kelak. Nasrun-minallah.
Surabaya, 9 November 2016. Kolom Mohamad Suud, Sekretaris Majelis Tabligh PDM Lamongan dan pengasuh group Kajian Islam Wal Ashr.