PWMU.CO – Rabu sore, (9/11), Presiden RI Jokowi mengundang beberapa pimpinan Ormas Islam di Istana Negara. Di antara yang diundang adalah Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PP NA), yang langsung dihadiri oleh Diyah Puspitarini sebagai Ketua Umum.
Selain NA, hadir dalam pertemuan ini adalah Al Irsyad Al Islamiyah, Jam’iyatul Washliyah, Ikadi, Perti, Majelis Rasulullah, Syarikat Islam, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Muslimat NU, Mathla’ul Anwar, Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII), Fatayat NU, Wanita Islam, GP Ansor, Parmusi, dan KAHMI.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan respon tentang aksi 4 November. Jokowi menyampaikan terima kasih kepada para ulama dan ormas yang sudah menjaga demo dengan baik. “Beliau juga menyampaikan bahwa ormas yang diundang ke istana adalah ormas yang memiliki tanggapan yang beragam pada aksi 4 November. Pak Jokowi juga menyampaikan alasan beliau tidak menemui perwakilan aksi, yaitu masalah prosedur keamanan,” cerita Diyah Puspitarini.
(Baca juga: Bertemu Jokowi, Begini Sikap PP Muhammadiyah tentang Demo 4 November dan Janji Jokowi di PP Muhammadiyah tentang Kasus Ahok)
Di awal pertemuan, beberapa ormas menyampaikan pendapatnya. Pada kesempatan itu, Diyah juga menanyakan beberapa hal kepada Presiden. “Saya, Diyah Puspitarini, Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah, ormas yang sudah tua, 86 tahun. Tetapi saya paling muda di sini, di antara pimpinan ormas lain,” kata Diyah memperkenalkan diri.
Dalam kesempatan itu, Diyah menyampaikan beberapa hal kepada presiden RI. Yaitu, tentang apa dan kenapa undangan dibuat secara mendadak seperti itu dan sejauh mana keseriusan pemerintah dalam menanggapi kasus dugaan pidana penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
(Baca juga: 6 Poin Tausiyah Kebangsaan Dewan Pertimbangan MUI Terkait Kasus Ahok dan Ketika Pertemuan Para Tokoh Agama Jadi Ajang “Demo” Ahok)
Diyah juga menyinggung tentang alasan Jokowi tidak menemui para peserta aksi demo 4 November. “Jika tadi Bapak Presiden menyampaikan bahwa demi keamanan Bapak lebih baik tidak menemui rakyat. Saya sampaikan bahwa rakyat yang berunjuk rasa ingin bertemu dengan pemimpin mereka. Jangan khawatir dengan rakyat,” tegas Diyah.
“Saya berharap pemerintah berlaku adil dalam penanganan kasus Ahok ini. Rakyat hanya membutuhkan 1 kata, keadilan,” pungkas Diyah. Acara kemudian diakhiri dengan shalat di masjid di lingkungan istana negara. (ppna)