PWMU.CO – Kader Ortom Smamda Sidoarjo Diajak Naik Tangga Perjuangan. Berorganisasi di Muhammadiyah ibarat naik tangga. Banyak anak tangga yang harus dilalui. Dan organisasi otonom (ortom) tingkat sekolah adalah anak tangga pertama.
“Maka naiklah (menapaki tangga) setinggi-tingginya. Melanjutkan ke daerah, wilayah, sampai pusat.”
Demikian ditegaskan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo, Moh Ernam MPd, di Auditorium Nyai Siti Walidah, Sabtu (27/2/2021).
Smamda Sidoarjo melantik secara bersama tiga ortom yang ada di sekolah. Yaitu Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW), dan Tapak Suci Putera Muhammadiyah.
Moh Ernam yang aktif di IPM sejak dari ranting hingga pusat ini berpesan agar Pimpinan Ranting IPM Smamda betul-betul serius untuk belajar menjadi pemimpin masa depan.
“Serius belajar hingga menjadi tokoh-tokoh yang bisa menentukan nasib umat. Gunakan kekuasaan (jika nanti mendapatkannya) untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” pesannya.
Kepada Hizbul Wathan dia berpesan untuk belajar nilai-nilai kemanusiaan dan pertolongan: mejadi yang terdepan dalam membantu sesama.
“Saat ini belajar berkemah dan pertolongan pertama. Namun suatu saat harus mengibarkan manfaat bagi umat,” harap aktivis HW ini.
Sedangkan pada Tapak Suci, ayah dua anak ini menyemangati agar siswa yang aktif di Tapak Suci menjadi atlet di level nasional dan internasional. Seperti di Sea Gemes, Asian Games, dan Olimpiade.
“Saya dulu juga ikut latihan Tapak Suci, tapi baru bisa (gerakan) katak melempar tubuh dan sirip terbang. (Tapi) pelatihnya malah pindah,” kenangnya.
Kader Umat dan Bangsa
Ernam berpesan, hal terpenting bagi kader Muhammadiyah adalah mempersiapkan diri menjadi kader persyarikatan, umat, dan bangsa.
Menjadi kader persyarikatan berarti siap melanjutkan perjuangan Muhammadiyah. Menjadi kader umat adalah berupaya mewujudkan masyarakat utama seperti yang cita-citakan oleh Muhammadiyah.
“Dalam al-Quran disebutkan, kuntum khaira ummah. Kamu umat terbaik. Maka tugas kita untuk membawa umat ini unggul dalam ekonomi, pendidikan, dan teknologi,” tambahnya.
Sedangkan tugas menjadi kader bangsa adalah bagaimana kader-kader ini berdiaspora menjadi pemimpin penentu kebijakan. “Jadillah (anggota) DPR, gubernur, bahkan presiden. Tentukan nasib bangsa ini agar adil makmur dan sejahtera,” dia memotivasi.
Pelantikan Online dan Oflline dengan 3M Plus Test
Pelantikan tiga ortom dilaksanakan secara offline dan online. Pimpinan harian IPM, HW, dan Tapak Suci yang dilantik hadir di Auditorium Nyai Walidah. Sedangkan pimpinan yang lain mengikuti dari rumah secara virtual memalui Zoom Clouds Meeting.
Kegiatan juga disiarkan oleh kanal YouTube Smamda Sidoarjo. Dari situ anggota, siswa, guru, dan undangan lainnya mengutinya.
“Semua kita fasilitasi agar bisa terlibat dalam pelantikan bersama ini,” ujar Silwana Mumtaza, Pembina PR IPM Smamda Sidoarjo.
Dia menegaskan, kehadiran pimpinan harian juga tetap atas izin orangtua. “Bagi yang tidak diizinkan ya mengikuti prosesi pelantikan dari rumah melalui Zoom,” ungkap guru Biologi ini.
Untuk menjalankan protokol kesehatan, selain diwajibkan memakai masker, menjjaga jarak, dan mencuci tangan, semua yang hadir juga dilakukan rapid test.
“Kita juga bekerja sama dengan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Smamda melakukan rapid antibody seluruh peserta yang hadir. Ada 35 orang kita rapid,” terangnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni