PWMU.CO – Muhammadiyah Disaster Management Center(MDMC) Kota Malang menjadi bagian dari Apel Siaga Bencana dan Deklarasi Kota Malang Tangguh Bencana yang dipimpin oleh Walikota Malang Muh Anton, Jumat (11/11) pagi.
Dalam apel yang diikuti 22 pleton itu, MDMC mengerahkan 4 pleton ”pasukan” yang terdiri dari Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), Komite Kesehatan Bencana (KKB) Rumah Sakit Islam ‘Aisyiyah, Rumah Sakit Umum UMM, dan Tim PSK2 PB UMM.
(Baca: Hujan Deras dan Medan Sulit Tak Halangi Baksos LPB MDMC Malang Raya)
Dalam sambutannya Anton mengatakan bahwa dia sangat bangga dengan para para relawan yang bersedia menjadi pasukan tanggap bencana. “Ini merupakan tugas yang sangat mulia. Semangat pahlawan harus dikobarkan pada kalian sebagai sebuah motivasi untuk terus bereaksi secara cepat dan tepat,” kata dia.
Anton melanjutkan, apel siaga bencana ini merupakan bentuk konsolidasi pasukan tanggap bencana se-Kota Malang untuk mewujudkan Malang sebagai Kota Tangguh. Menurut dia, Kota Malang mempunyai potensi besar mengalami bencana alam, apalagi jika memasuki musim hujan. “Ini menuntut kita sebagai pelayan masyarakat untuk bisa membentuk pola pikir masyarakat agar senantiasa berpikir untuk pencegahan,” ujarnya.
Sebagai pilot project nasional, kata Anton, Kota Malang harus mempunyai banyak inovasi. Terlebih, dalam skala internasional Kota Malang masuk pada 15 besar dunia dalam inovasinya mencegah bencana banjir dan keseriusannya dalam perlindungan lingkungan.
Dalam acara tersebut hadir juga seluruh anggota Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang.
Tim ahli MPK Jaenuri mengatakan sangat salut dengan semangat dan kekompakan AMM Kota Malang. “Melalui MDMC mereka bisa memberi konstribusi positif untuk Kota Malang,” pujinya.
Ketua MDMC Kota Malang Fatoni mengucapkan terimakasih banyak pada semua pihak. Rencananya MDMC Kota Malang mengikuti apel siaga bagi sekolah aman bencana bersama Staf Khusus Mendikbud yang hari ini hadir di Malang untuk sejumlah kegiatan. (Uzlifah)