PWMU.CO– Kader IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) diharapkan dapat menjadi generasi intelektual muda Muhammadiyah yang berkarakter ulul albab.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam pernyataan sambutan Milad IMM ke 57 tahun, Ahad (14/3/2021).
Menurut Haedar, proses menjadi ulul albab tentu tidak bisa bersifat instan. Kader IMM sedini mungkin dari anggota sampai pimpinan harus membangun tradisi iqro, tradisi menguasai ilmu keislaman klasik maupun ilmu pengetahuan umum yang bersifat mutaakhir atau kontemporer di berbagai bidang penguasaan ilmu pengetahuan.
”Sebagai gerakan yang berada di naungan persyarikatan, yakni sebagai gerakan Islam, dasar utama IMM dalam pemikiran adalah ilmu pengetahuan Islam yang mencukupi, dan kemudian berkembang dalam penguasaan ilmu-ilmu umum dan wawasan pemikiran yang luas dan mendalam serta kokoh,” kata Haedar Nashir.
Milad IMM tahun ini mengangkat tema Membumikan Gagasan, Membangun Peradaban di Milad ke 57 tahun IMM. Haedar menilai tema ini menjadi sangat berat sekaligus juga menjadi tantangan IMM ke depan.
”Sebelum membumikan gagasan kader dan para elit IMM harus memiliki gagasan kuat, cemerlang, berkemajuan dan mampu berdialog dengan berbagai pihak melintas batas, sekaligus juga mampu menghadirkan pemikiran yang berkarakter tanwir dan tajdid, mencerahkan dan membaru,” ujar guru besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.
Memberi Jalan Baru
Dia berpesan agar IMM dapat menjadi wahana untuk memperkaya ilmu sebagai basis dari pemikiran selain memperkokoh akhlak, iman dan orientasi tindakan yang berintegritas keislaman yang saleh.
”Membumikan gagasan artinya menjadikan gagasan itu sebagai kekuatan penggerak kehidupan, IMM yang bergerak di dunia kemahasiswaan harus membangun tradisi kelimuan dan tradisi pergerakan mahasiswa yang menjadi kekuatan penyebar pencerahan, membumikan gagasan juga memperkaya dan mendewasakan pengalaman kader dan pimpinan untuk hidup di perubahan zaman dan keragaman,” tuturnya.
Sementara dalam konteks keindonesiaan, kader IMM harus mampu beradaptasi dan menjadi kekuatan reformis terhadap lingkungan masyarakat dan bangsa Indonesia.
”Kader IMM dalam membumikan gagasan harus mampu menjadi kekuatan yang mencerdaskan, membebaskan dan memajukan umat dan bangsa, bahkan di dalam era global saat ini membumikan gagasan bagi IMM adalah berdialog dengan pemikiran dan entitas masyarakat dunia yang bersifat melintas batas dalam semangat menghadirkan Islam sebagai agama yang membangun kemajuan peradaban sekaligus menebar rahmatan lil alamanin,” terang Haedar Nashir.
Dia juga mengatakan, jika Muhammadiyah dan IMM ingin membumikan gagasan untuk menjadi kekuatan syuhada alan-naas harus hadir memberi alternatif dan memberi jalan baru serta hadir menyelesaikan masalah yang dihadapi Muhammadiyah, umat, dan bangsa.
”Saya percaya milad kali ini bagi IMM dapat menjadi momentum penting untuk mengasah diri agar kader, anggota dan pimpinan IMM dapat menjadi sosok generasi Muhammadiyah yang berkemajuan dan mampu membumikan gagasan serta membangun peradaban yang maju dan mencerahkan,” tandasnya. (*)
Editor Sugeng Purwanto